"ah, jadi begitu? Kenapa dia memilihnya? Aku sangat tahu bagaimana dirinya. Aku yakin, dia lah yang mendekati nya dan memerasnya." Seseorang yang terlihat tampan dan gagah itu kini duduk di kursi kebangsaan nya bersama dengan seseorang yang berdiri dihadapannya.
"Lalu, anda ingin saya melakukan apa pak?" Tanya seseorang yang memakai topi pink itu.
"Tidak ada. Biar aku yang turun tangan. Kau silahkan pergi."
Seseorang itu pun segera pergi dari sana meninggalkan sosok tampan tersebut.
"Kim Seungmin, aku tidak ingin kau mendekati orang miskin itu. Kau sama sekali tidak pantas untuk bersama nya."
Kriiinggggggg!!!
"Lix? Lix? FELIIIXXX!!!" Teriak Seungmin yang sejak tadi diabaikan oleh Felix yang sok pura pura gak tahu dan malah menjadi tempe itu.
Entah apa masalah Felix sekarang, yang pasti dia malah mengabaikan Seungmin.
Walau udah Seungmin teriakin gitu, beliau malah tetap aja pura-pura gak tahu. Ah, capek emang ngomong ma nabati bentukan Felix.
"Oke, mau lu apa anjing?! Ngomong sini! Jangan biarin gw kek orang gila gini!" Nah, setelah mendengar perkataan tajamnya Seungmin itu, baru lah Felix melihat ke arah nya dengan senyum khas nya.
"Ngaku, lu pasti ada rasa kan ke Hyunjin?"
"Babi, lix."
Jika tadi Felix lah yang mengalihkan pandangannya, maka kini Seungmin lah yang mengalihkan pandangannya ke arah jendela.
"Dih, serius gw anjirrrrrrrrr!! Ayo ngaku! Lu habis ngapain aja sampe kek lengket banget gini? Perasaan sebelumnya lu gak kek gini loh. Perlahan-lahan lu mulai berubah min sejak bersama dia."
"Lix, hentikan. Dia itu putra gw. Lu gila kali ya? Otak lu gak ada pikiran lain heh? Dikit dikit shipper. Dikit dikit pacaran. Apalahhhhh." Seungmin kini sibuk mendorong-dorong Felix yang terus saja mendekati nya hanya untuk membicarakan hyunjin.
"Gak gituuuuu bestieeee. Gw tuh kek, seneng aja gitu kalo ternyata lu emang dah suka ke Hyunjin. Artinya lu udah ada pengganti. Bukan masalah apa, gw gak mau lu kek... Sebelumnya. Bilang ke gw, sejak ada dia.. lu mulai melupakan semua kesedihan lu kan? Udah terima aja apa kata hati lu." Seungmin yang masih malas mendengarkan bisikan bisikan Felix pun kini tersenyum tipis lalu merotasikan kedua bola matanya dengan malas.
"Dia putra gw. Oke? Done."
Felix yang melihat bahwa Seungmin masih keras kepalanya dan masih sama anehnya, akhirnya pun hanya tersenyum riang lalu memeluknya begitu saja hingga membuat Seungmin menatapnya dengan tatapan Julid.
Nyum nyum nyum
Suara apa lagi itu? Tagihan hutang kah? Tagihan UKT kah? Bukan anjay!! Itu suara mulut nya Han yang sedang berkunyah-kunyah di kantin!
Sembari menunggu malaikat tampan turun ke hadapannya. Ya, siapa lagi kalau bukan Lino?
Tapi, keknya Lino bakalan lama nih ke sini nya. Mengingat betapa sibuk nya dia bersama sahabatnya di kelasnya itu. Setidaknya Han masih ada yang menemani nih sembari menunggu si Lino.
Ya, siapa lagi kalau bukan Hyunjin dan Jeongin?
"Kelen hari ini ada kegiatan gak?" Tanya Jeongin yang mendadak sedang tidak ada pekerjaan lagi.
Hyunjin kira Han akan menggelengkan kepalanya lalu mengajak mereka untuk bersama-sama sampe malem, eh ternyata tumben sekali itu tupai mengangguk kan kepalanya.
"Iya, sibuk banget sebenarnya. Jadi gw gak bisa bareng Kelen, anjir lahhhh." Teriaknya dengan frustasi sembari sedikit mengacak-acak rambutnya sendiri.
Tumben juga Hyunjin melihat Han yang cemberut malah jadi lucu begini. Andai Seungmin yang cemberut, apakah dia akan lucu juga seperti Han?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Father || HyunSeung
Teen FictionKatanya bumi ini sangat sempit. tapi, bagaimana kalau penyebab nya adalah Sebuah Takdir? seperti seseorang yang mencari cara untuk menepati janji nya dan akhirnya bertemu dengan seseorang yang ternyata berkaitan dengan dirinya? warning : bxb. jika t...