Pintu kamar itu di kunci. Sejak Lino menyeretnya ke kamar ini, Lino tidak datang lagi. Han sangat takut.
Han juga tidak dapat menghubungi teman-temannya lagi karena hp nya di ambil oleh Lino. Bahkan Lino pun pergi tanpa sepatah katapun.
Lino marah besar.
Bukan hanya itu, Han yakin bahwa Hyunjin sedang tidak baik-baik saja. Khawatir nya Han, sama seperti Seungmin yang khawatir dengan Hyunjin.
Sampai detik ini, Hyunjin belum pulang pulang juga. Entah kemana anak nya itu, pokoknya Seungmin khawatir.
Hp nya juga mati. Seungmin tidak dapat menghubungi nya sejak kemarin. Semua pemikiran negatif datang ke dalam pikirannya Seungmin.
Sekeras apapun Seungmin mencoba untuk tidak berpikiran negatif, tetap saja tidak akan berhasil.
Hujan juga semakin lebat. Petir terus saling bersahut-sahutan di luar sana. Seungmin harap, Hyunjin baik-baik saja di luar sana.
"A-akh s-sakit!!" Teriak Seseorang yang kini sedang di obati oleh Changbin. Ya, siapa lagi kalau bukan Felix?
Felix yang ceroboh itu, ternyata terjatuh saat bersama Seungmin tadi. Ingat perkataan Seungmin yang melarangnya untuk menginjak genangan air? Ya, akhirnya Felix kena batu nya.
Genangan yang licin itu membuat nya terpeleset dan berakhir terjatuh. Untung tidak parah luka di tangan nya sehingga Felix masih bisa menyetir mobil nya dengan selamat ke rumahnya.
Tapi, karena Changbin tau bahwa Felix tidak mungkin benar dalam mengobati lukanya. Akhirnya Changbin mampir ke rumah nya Felix untuk mengobatinya.
"Tahan dikit. Makanya jangan nakal! Bisa bisanya gak nurut dengan Seungmin." Cibir Changbin yang kini sudah hampir menyelesaikan acara mengobati Felix secara mendadak.
"Namanya jug-akkh!! Gila!! Jangan di tekan itu luka!" Teriak Felix yang cemberut itu.
"Banyak alasan. Nih, udah. Besok besok udah sembuh tuh. Cuma ini lukanya?" Felix yang cemberut itu mengangguk kan kepalanya lalu tersenyum lembut.
"Makasih kak Changbin." Changbin yang sudah membereskan kotak obat itu mengelus rambut halus si anak ayam yang kadang-kadang membuat nya tak habis pikir.
Tidak Changbin sangka, dirinya bisa se-jatuh cinta ini dengan Felix. Ternyata cinta memang se-indah itu.
Tapi, cinta juga bisa menjadi sangat menyeramkan dan berbahaya seperti yang di alami oleh Han Jisung.
Kemana perginya Lino sampai saat ini? Apakah dia sudah makan? Apakah dia akan kembali ke rumah ini?
Bodohnya Han yang malah memikirkan orang yang sudah membuat pergelangan tangannya menjadi lecet. Rasa sakit nya pasti tidak akan sebanding dengan apa yang Hyunjin dapatkan.
Han salah. Menjadikan keterlambatan Lino sebagai alasan agar dia dapat mengambil Hyunjin sepenuhnya dari ayahnya sudah memicu perpecahan yang luar biasa.
Betapa yakin nya Han, hyunjin pasti tidak akan memiliki hubungan seperti semula bersama Lino.
Apa Han sudah egois? Tidak. Ini hak nya. Alam lah yang egois. Han hanya ingin semua hak nya terpenuhi. Setelah orang tuanya begitu tak peduli pada nya. Lantas, apakah orang itu berhak mengambil kepedulian Hyunjin yang hanya ada untuk han?!
Air matanya kembali membasahi pipinya. Han tidak mengerti, kenapa semuanya bisa terjadi. Seandainya Han mengetahui kesalahannya di masa lalu, Han pasti akan menebus semuanya agar dirinya tidak memiliki kehidupan yang buruk seperti ini di masa depan.
Kepalanya terus saja tertunduk memikirkan hal-hal yang di luar kendalinya. Hingga tanpa menyadari bahwa Seseorang yang sama berantakannya seperti dirinya kini sedang memperhatikan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Father || HyunSeung
Novela JuvenilKatanya bumi ini sangat sempit. tapi, bagaimana kalau penyebab nya adalah Sebuah Takdir? seperti seseorang yang mencari cara untuk menepati janji nya dan akhirnya bertemu dengan seseorang yang ternyata berkaitan dengan dirinya? warning : bxb. jika t...