54

34 4 0
                                    

18 Agustus 2023

Hujan rintik-rintik di pagi hari, membuat hati Lino semakin galau. Apalagi sudah lama dirinya tidak bersama Han. Jangankan menggenggam tangan nya, sekedar melihat wajahnya pun tidak pernah lagi.

Han benar-benar menjauhi nya. Lino sangat menyesal. Dirinya menyadari bahwa tangan nya sudah sangat berdosa melukai Han.

Dirinya yang lebih tau betapa hancurnya Han dari dalam, malah menghancurkan Han dari luar juga. Kurang jahat apalagi Lino begini kan? Kini tinggal hp nya saja kenangan si tupai itu.

Ada bau bau gak minat juga rasanya Lino untuk kemana-mana hari ini. Dirinya hanya ingin merenung saja di dalam kamarnya tanpa diganggu oleh siapapun termasuk kucing-kucing nya yang kini sedang sarapan.

Berbeda dengan Han yang sudah menghabiskan sup ayam yang Seungmin masak. Dirinya merasa sangat hangat di rumah ini. Bahkan Hyunjin pun tampak menikmati sarapan mereka kali ini.

Bagaimana bisa? Seungmin yang tampak nya seperti bokem ini malah pandai memasak? Kalau begini terus, Han bisa makin betah di sini walau kadang ada masanya tengkar sama seungmin.

"Nanti saat dah tiba di kampus, aku akan langsung ke perusahaan. Ada banyak sekali pekerjaan ku yang menumpuk." Kata Seungmin yang kini mulai mencuci piring nya. Tentu Han ikutan membantunya agar semuanya makin cepat selesai.

"Seungmin mau mengantar kami? Tidak apa-apa, kami akan naik bus nanti." Seungmin pun menggelengkan kepalanya.

"Aku ayah mu! Kau harus ingat itu!! Aku lebih khawatir jika melihat kalian kedinginan di tengah keramaian begitu. Lagi pula mobil ku lebih nyaman daripada bus."

Pengen marah juga Han rasanya mendengar perkataannya hyunjin ini. Maksudnya kek.. di kasih enak oleh Seungmin malah nolak.

Mana cuaca lagi buruk pula di luar. Harusnya langsung terima saja lah! Daripada sok nolak dan berujung sakit? Masih Seungmin juga yang susah kalo begitu. Iya kan?

"Duh, Hyunjin banyak omong kek kambing. Mending susun nih piring agar cepat selesai. Mana hujan makin deras lagi." Kata Han yang ternyata sudah melempar piring bersih itu ke Hyunjin.

Untung saja Hyunjin bisa menangkap nya!! Mana mata Seungmin udah terbuka lebar begitu pula!! SEUNGMIN KHAWATIR ITU PIRING MAHAL NYA PECAH WOY!! GAK PEKA BANGET JADI TUPAI!

Dah lah.:)

Begini ternyata rasanya berada ditengah-tengah kedua orang yang bersahabat sudah sangat lama? Sebagai sosok yang menyimak percakapan diantara keduanya. Terkadang bahas kucing, kadang-kadang bahas tugas, kadang-kadang bahas makan malam walau masih pagi.

Random gitu!

Seungmin memang fokus menyetir sih, tapi telinga nya tetap aktif mendengar apa saja yang kedua orang dibelakangnya itu bicarakan.

Jika diperhatikan seperti ini, Han memang sangat bahagia sih bersama Hyunjin. Tapi, memang bukan sebagai pasangan. Malah lebih ke saudara? Entah lah. Yang pasti tupai itu memang tak hanya membutuhkan pasangan hidup saja.

Menyadari Seungmin hanya diam sambil fokus pada jalanan, Hyunjin pun mengajaknya berbicara.

"Seungmin mau kue juga? Nanti Hyunjin belikan kalau Seungmin mau." Seungmin yang tampak sedikit terkejut karena Hyunjin mengajaknya berbicara secara tiba-tiba pun langsung menggelengkan kepalanya.

"Aku diet." Katanya sambil sedikit membuka jendela mobil nya yang akhirnya membiarkan angin di luar masuk ke dalam.

"Lu terlalu kurus. Pipi doang yang gembul. Udah lah, makan aja Napa? Kalo udah jatuh sakit, mana enak lagi makan kue."

My Father || HyunSeungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang