37

35 3 0
                                    

Sudah dua jam berlalu, dosen pun sudah keluar dari kelas. Tapi, Han tetap tidak melihat Hyunjin masuk ke dalam kelas hari ini.

Padahal dia yakin sekali tadi Hyunjin ada dan pergi terlebih dahulu menuju ke kelas mereka.

Lalu, kenapa Hyunjin tidak sampai ke dalam kelasnya kalau begitu? Kemana perginya Hyunjin? Kenapa dia melewatkan kelas saat ini? Semester mereka udah mulai tua. Hyunjin malah bolos begitu saja?

Apa karena dia sudah merasa punya ayah yang kaya raya, makanya dia tidak mempermasalahkan itu semua?! Tapi, itu kan bukan hal yang baik!!

Semua perjuangannya akan sia-sia kalau begitu!

"Hyunjin.. kau kemana?" Gumam Han yang sedih itu. Bahkan ketika kelas mulai sepi pun, Han masih setia menunggu Hyunjin di sana.

Lantai yang bersih, ruangan yang elegan dan juga bangunan yang tinggi hingga membuat siapapun dapat melihat pemandangan yang indah dari dalam nya sukses menjadi kekaguman tersendiri bagi Hyunjin.

Mereka berada di ruangannya Seungmin! Begini ternyata rasanya berada di dalam sebuah perusahaan! Ada banyak sekali orang di sana yang sibuk berkutat dengan pekerjaannya masing-masing.

Bahkan Seungmin juga sejak tadi sibuk mendapatkan laporan dari Seseorang yang bernama luxi itu. Entah siapa namanya, Seungmin terus saja memanggil nya dengan sebutan luxi.

Sosok itu tinggi dan hanya ramah ke Seungmin saja. Tadi pun hampir juga luxi mencurigai Hyunjin jika seandainya Seungmin tidak menjelaskannya pada nya tadi.

Di saat Seungmin sedang sibuk, Hyunjin sibuk mengamati ruangan nya Seungmin.

Satu yang terlintas di benak nya Hyunjin. Apakah Seungmin pernah menginap di sini karena pekerjaan nya?

Pasti pernah lah.

Kalau begitu, di mana kedua orang tuanya? Tidak mungkin mereka tidak pernah berkunjung ke sini kan?

"Hyunjin." Panggil Seungmin yang melihat bahwa Hyunjin sibuk berkeliling di dalam ruangannya hingga akhirnya lelaki tampan itu menolehkan kepalanya ke arah Seungmin yang sudah memegang tiga kotak pizza.

"Ada apa, Seungmin?" Seungmin pun melihat nya dengan tatapan jengkelnya. Tapi, ya sudah lah. Lagi pula mereka lagi ada di mana sekarang.

Tidak mungkin Hyunjin memanggil nya ayah nanti. Yang ada heboh karyawan kantor nya ntar! Terutama si Lucas.

"Ayo makan siang. Luxi, letakkan saja berkas berkas nya ke atas meja ku. Jika ada yang mau menemui ku, katakan saja aku sibuk dan tidak ingin bertemu dengan siapa pun." Lucas pun segera menundukkan kepalanya lalu pergi dari sana.

Ya, setelah lucas nya pergi, akhirnya Seungmin bisa santai dan makan bersama Hyunjin.

Melihat Seungmin yang makan dengan lahap sambil melihat ke arah hp nya yang menyala dengan kontras yang terang itu membuat Hyunjin semakin dapat memperhatikan wajah gembul sang puppy.

Siapa yang menyangka? Wajah sosok yang gembul ini lah yang membuat Hyunjin berakhir khilaf ke sahabatnya sendiri?

Lagipula kenapa Seungmin ini se-lucu ini sih?! Kek... Boneka gitu loh!! Hyunjin kan jadi gemes banget lihatnya!! Ah, Hyunjin ingat!! Bukan kah Seungmin ada mantan?! Kenapa mantan nya malah memilih untuk putus dengan sosok yang menggemaskan begini?

Apa karena... Seungmin ini aneh dan sedikit merepotkan? Itu sebabnya sosok mantan itu akhirnya memilih untuk berpisah?

"Seungmin, coba buka mulutnya." Entah ada angin apa, tiba-tiba saja Hyunjin menyuruh Seungmin untuk membuka mulutnya. Dengan ekspresi wajah yang kebingungan, Seungmin tentu menurutinya.

My Father || HyunSeungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang