0.6 Ibu Untuk Cala

2.6K 116 7
                                    

"Sejak lahir, Nona Cala memang berbeda. Dia tidak menangis dan meski memiliki fisik yang sehat, seluruh keluarga Tahir sempat mau membuangnya karena mereka pikir seorang anak yang cacat tidak boleh sampai menjadi aib keluarga ini."

"Dibuang? Bukankah itu keterlaluan sekali?" Anita tidak habis pikir. Bagaimana mungkin ada orang tua yang tega untuk membuang anaknya sendiri?

"Itu memang benar adanya. Mereka menginginkan seorang pewaris tapi tentunya adalah seorng pewaris yang sempura. Seorang cacat tidak akan pernah diterima." Ada jeda yang membuat Anita seolah mempersiapkan diri mendengar kelanjutan cerita dibalik pondasi menggurita keluarga Tahir. "Kasihan Nyonya Freesia, sejak awal menikah selalu dituntut untuk segera memberikan keturunan, tapi karena fisiknya yang lemah membuat Nyonya Freesia kesulitan. Nona Cala hadir setelah Tuan dan Nyonya berusaha selama sepuluh tahun menikah."

Memang benar bahwa Anita sempat mendengar berita pernikahan Handri dengan seorang putri tunggal konglomerat ternama. Keduanya begitu cocok dan serasi dalam segala hal dan latar belakang yang sangat mendukung terbentuknya dinasti baru dalam kekuasaan properti juga bisnis lainnya. Anita sendiri butuh beberapa waktu untuk menerima kenyataan bahwa tabungan pribadi yang dirinya miliki bahkan tidak sampai separuhnya dari uang yang diberikan untuk biaya kebutuhan rumah mereka sekarang.

Selain kebutuhan dapur, ada setidaknya empat puluh pekerja belum termasuk pelayan paviliun yang harus Anita pikirkan setelah resmi menyandang gelar Nyonya Handri Tahir. Itu bukan hal mudah mengingat Anita yang terbiasa hidup sederhana bersama Lakhsya selepas kepergian mendiang suaminya.

Handri jelas-jelas menikah jauh lebih dulu dibandingkan dirinya, tetapi usia Cala dan Lakhsya hanya terpaut lima tahun. Satu kenyataan dari cerita tersembunyi yang saat ini baru diketahuinya ini sudah menjelaskan semuanya. Rupanya memang pernikahan Handri dan Freesia sendiri yang bermasalah sejak awal.

"Pernikahan orang-orang kaya dan berpengaruh memang terlalu rumit untuk saya yang menganggap bahwa hubungan rumah tangga suami dan istri terbatas pada perasaan saling mencintai dan memiliki. Saya berprinsip bahwa menikah adalah untuk membangun sebuah keluarga. Tidak ada kepentingan diatas hal tersebut jika itu menyangkut tentang perasaan."

Wanita paruh baya yang adalah kepala pelayan di kediaman mereka mengulas senyum sendu. "Seandainya saja semua orang bisa berpikir sesederhana Nyonya. Mungkin... semua ini tidak akan terjadi."

Dan Anita tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengulang kisah dengan menikahi Handri. Hubungan yang terbentuk dari serangkaian takdir yang menyamar dan kembali menyatukan keduanya. Bukan lagi sebagai dua remaja yang saling terikat perasaan cinta, tetapi sebagai dua orang dewasa yang telah memiliki luka juga perjuangan dalam rumah tangga yang dijalaninya masing-masing.

"Tolong ceritakan lebih banyak tentang Cala dan Ibunya. Saya mendengar, Ibu Freesia meninggal tidak lama setelah melahirkan Cala?"

Kepala pelayan tersebut mengangguk meski samar. "Seharusnya saya tidak boleh menceritakan masalah ini, tapi karena Nyonya sudah menjadi majikan saya maka saya rasa disimpan juga tidak ada gunanya. Benar, seperti apa yang Nyonya dengar diluaran sana bahwa Nyonya Freesia memang dibuat meninggal setelah keadaannya memburuk pasca melahirkan Nona Cala."

"Dibuat meninggal?" Kalimat janggal tersebut langsung membuat Anira mengernyit, "apa maksudnya dengan dibuat meninggal?"

"Nyonya Freesia memang memiliki fisik yang lemah, mengandung dan melahirkan bayi saja sudah membuat Nyonya kami mempertaruhkan nyawanya setiap hari. Keadaan Nyonya Freesia memburuk disetiap harinya, terutama menginjak bulan-bulan akhir menuju kelahiran Nona. Nyonya Freesia bahkan harus tinggal di rumah sakit lebih awal karena kondisinya yang terus menurun."

Si Lumpuh Kesayangan Nona Cala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang