2.1 Therapi Otak

2.8K 89 19
                                    

Hari pertama Dokter Vio mengerahkan teknisi dan juga paramedis andalannya di Passific Living Hispital untuk melakukan observasi termasuk menyusun jadwal terapi untuk mulai melepskan ketergantungan Lakhsya pada semua peralatan medis yang selama ini menopang hidupnya.

Tekanan darah, saturasi, respon paru-paru, ECG untuk rekam jantung, EEG untuk rekam otak, respon motorik dan juga sensorik serta beberapa tes lain yang melibatkan respon spontan tubuh. Semuanya harus Lakhsya jalani sebelum benar-benar dilepaskan dari kungkungan mesin. Karena selama ini semuanya dikendalikan oleh tabung, maka setidaknya membutuhkan pembiasaan agar tubuh yang dalam keadaan in-aktif kembali bekerja sesuai fungsinya.

"Hasil tesnya cukup baik, Dokter. Hanya saja jantungnya sedikit melemah karena insiden kemarin malam."

Dokter Vio mengangguk dan meminta perawat lain untuk menambahkan catatan pada chart kesehatan Lakhsya. Itu juga sudah masuk dalam analisis resikonya. Serangan yang dialami Lakhsya kemarin tentu akan mempengaruhi ritme dan kerja jantungnya.

"Bagaimana dengan paru-parunya?"

Perawat memberikan data rekam kapasitas paru yang baru saja selesai diambil untuk dibandingkan dengan catatan sebelumnya. "Tekanan kapasitas dan residunya stabil. Tapi dalam waktu dua hari...." jelas ada keraguan dalam nada bicaranya karena diperhitungkan bagaimanapun, permintaan Cala terlalu menekan mereka.

"Kita akan mengakalinya dengan memasang ventilator eksternal. Kita hanya diberikan waktu dua hari dan kita tidak mungkin memaksa paru-parunya untuk mengembang dan mengempis sendiri tanpa bantuan alat."

Itu benar. Karena selama ini kendali diambil alih oleh alat maka bisa dipastikan tubuh Lakhsya yang terbaring selama bertahun-tahun tersebut pastilah lupa bagaimana caranya bernapas.

"Begitu juga untuk kinerja jantungnya. Kita akan memasang ring eksternal yang membuat jantungnya terangsang untuk terus berdetak selama dikeluarkan dari dalam tabung."

"Dokter... apa ini tidak terlalu memaksakan? Organ dalam pasien sudah begini, takutnya malah akan semakin..."

Dan Dokter Vio mengulas senyum tipis. "Memang beginilah cara orang-orang hebat berpikir. Menekan dan melawan hukum alam untuk memuaskan dirinya. Lalu kita sebagai petugas medis, hanya bisa mengikutinya."

Sebuah kalimat yang tetap tidak meluruhkan kekhawatiran dalam diri para perawat. Dua hari yang tersisa hanya semakin mustahil saka setiap dipikirkan. "Lalu bagaimana dengan otaknya? Bukankah setidaknya membutuhkan observasi ketat selama dua minggu sampai benar-benar dinyatakan mampu berfungsi kembali?"

"Secara prosedural, itu memang yang akan terjadi." Melalui senyum tipisnya, jelas Dokter Vio memiliki rencana lain, "tapi kalian tenang saja. Saya sudah menyiapkan sesuatu untuk meningkatkan rangsangan."

"Merangsang otak?"

"Benar. Kita akan terapkan Electroda Head Ring dan saya memesannya. Alat itu sedang dalam perjalanan kemari."

Itu adalah sebuah alat keluaran lama dan perawat tersebut ketara sekali sedang mengingat-ingat sebelum bola matanya memendar karena terkejut. Senyuman Dokter Vio hanya membenarkan dugaannya tersebut.

"De—dengan Electro Shock? Tapi... bukankah kombinasi ini belum pernah dilakukan sebelumnya?"

"Belum pernah terpublikasi tidak sama artinya dengan belum pernah dilakukan." Dokter Vio menyelesaikan analisis melalui pindai singkat dan menyerahkan kembali papan chart pada perawat. "Senior di Passific Hospital pernah melakukan demonstrasinya dan saya juga beberapa kali menjadi asisten Dokter Calysta menggunakan metode ini untuk tindakan terapi pada salah satu pasiennya."

Dengan kata lain, tindakan tersebut sudah teruji dan aman untuk dilakukan. Perawat tersebut kemudian meminta maaf karena sempat tidak sopan dan bersikap meragukan. Mereka kemudian menyusun jadwal karena sore nanti rencana observasi pertama selesai dilakukan dan Lakhsya siap dikeluarkan dari dalam tabung.

Si Lumpuh Kesayangan Nona Cala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang