2.7 Obat Pencuci Lambung

2.7K 97 4
                                    

Cala bangun pukul enam tigapuluh dan langsung bersiap untuk olahraga pagi. Karena sudah bekerja hampir tiga minggu dinas luar maka selama tiga hari ini dirinya akan mengambil waktu santainya.

Segala jadwal Lakhsya selama Cala berada dirumah biasanya akan berubah mengikuti mood dari Cala sendiri. Seperti pagi ini, Cala sudah hampir menyelesaikan empat putaran berenangnya dan Lakhsya bahkan belum sama sekali menggeliat atau menunjukan tanda-tanda akan segera terbangun.

Untuk yang satu ini, Cala selalu tegas. Jadwal harian Lakhsya selalu dimulai pukul sepuluh siang. Para pelayan ataupun perawat pribadi yang bertugas disisi Lakhsya dilarang membangunkannya sebelum pukul sepuluh dan dilanjutkan dengan olahraga ringan juga streetching pada persendiannya yang kaku untuk mencegah spasme atau kejang otot.

Satu dua kali Lakhsya bahkan terbangun dengan sendirinya dan perawat akan memberikan bantuan gas yang dapat membuat Lakhsya kembali mengantuk hingga waktunya bangun nanti. Semua itu dilakukan setiap hari sehingga tubuh Lakhsya terbiasa dan mengikuti semua ritme yang telah Cala tentukan.

Lagipula Lakhsya memang tidak pernah sarapan pagi karena menu makan siangnya sudah lebih dari cukup memeniluhi seluruh kebutuhan gizinya. Cala bahkan secara rutin melakukan check up untuk kehutuhan gizi kesayangannya tersebut. Jadi tidak ada masalah dengan semua jadwalnya.

Setelah berenang, Cala akan mandi dan lanjut sarapan. Selanjutnya memeriksa beberapa berkas penting yang membutuhkan follow up karena meskipun masih libur tapi urusan kantor terap perlu peninjauannya secara langsung.

Secangkir kopi dan kue kering menemani conference meeting paginya hingga Cala mendengar rengekan pelan melalui Beep Monitor yang ada di kamar Lakhsya. Dirinya menekan interkom panggilan cepat untuk menghubungi perawat Lakhsya.

"Ada apa? Saya mendengar sesuatu di monitor."

Sapaan ramah lebih dulu terdengar sebelum perawat menjelaskan, "Tuan Muda terbangun sebelum jadwalnya Nona. Kami akan segera menidurkannya kembali."

Cala menutup sambungan telepon. Selanjutnya mengakhiri meeting paginya dan tanpa membereskan beberapa berkas yang sedang diperiksanya, dirinya beranjak keluar dari ruangan kerja. Langkahnya menuju lift untuk lebih cepat mengantarkannya menuju lantai tiga dimana kamar Lakhsya berada.

Di mansion pribadi milik Cala ini, ada tiga lantai dan khusus lantai tiga keseluruhannya adalah milik Lakhsya. Sejak pertama kali dipindahkan dari ruangan isolasi, Lakhsya langsung menempati lantai tiga. Segala fasilitas untuk Lakhsya seperti ruang terapi, ruangan penanganan bahkan hingga ruangan medis dengan peralatan rumah sakit lengkap tersedia di lantai tiga. Lakhsya bahkan memiliki ruang radiologi mini lengkap dengan mesin pemindai kepala dan rontgen yang membuatnya tidak perlu repot-repot pergi ke rumah sakit ketika dibutuhkan.

Cala sendiri memang sangat membatasi ruang gerak Lakhsya, bahkan untuk urusan keluar dari mansion saja atau turun ke lantai satu segalanya harus melalui izinnya. Segalanya selalu beralasan demi kebaikan Lakhsya sendiri, tetapi yang Cala inginkan adalah memenjarakan Lakhsya dan menyembunyikannya dari dinia.

Pintu ganda kamar Lakhsya dibuka, tirai dan khorden tebal selalu melingkupi ruangan luas tersebut sehingga Lakhsya minim sekali bisa melihat keluar ruangan. "Apa dia bangun?"

"Benar Nona. Ini karena Tuan Muda tidur lebih awal kemarin sehingga hari ini bangun lebih awal dibandingkan jadwalnya." Perawat berkata lirih mengingat Lakhsya yang masih menunjukan kerjapan lemah dibawah todongan masker oksigennya yang menyemburkan uap tipis. "Saya sedang memberikan sedasi agar Tuan Muda kembali terlelap sampai nanti waktunya dibangunkan."

Tatapan Cala jatuh pada kerjapan lemah Lakhsya, selanjutnya meminta perawat untuk pergi dan membiarkannya mengurus keperluan pagi Lakhsya. "Saya yang akan bantu olahraga paginya."

Si Lumpuh Kesayangan Nona Cala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang