1.5 Penopang Hidup Lakhsya

3.2K 76 4
                                    

Lakhsya yang malang harus mengalami keracunan aerosol akibat tindakan ceroboh Cala. Fisiknya yang memang lemah semakin tidak berdaya dan kini hanya mampu terbaring di dalam ruangan perawatan intensif.

"Tekanan gas aerosolnya sampai melukai dinding dan selaput paru-paru. Peradangannya sangat parah sampai membuat paru-paru lemahnya mengempis dan tidak mampu lagi mengembang memompa oksigen ke seluruh tubuh."

Perawat lain dengan chart di tangan menatap iba, "benar. Kasihan sekali."

Mereka berdua adalah perawat khusus yang sengaja ditunjuk untuk berjaga selama duapuluh empat jam disisi Lakhsya. Selama Tuan Muda dari keluarga Tahir tersebut masih belum mencapai kondisi stabil untuk observasi tindak lanjut pada paru-parunya yang cedera, pemeriksaan rutin dilakukan dalam durasi satu jam sekali.

"Datanya sudah masuk malam tadi. Sempat ada drama panjang karena Nona Cala tidak memiliki riwayat chart medis si Tuan Kecil. Benar-benar kasihan... Tuan Kecil tampan ini sampai harus mendapat pompa oksigen selama masa transisi."

"Tentu saja karena tim dokter sekalipun tidak bisa sembarangan melakukan tindakan. Salah sedikit saja bisa fatal akibatnya." Salah satu dari perawat yang mendampingi bahkan sampai bergidig, "kita semua tunduk dibawah kuasa keluarga Tahir. Membayangkan membuat salah satu dari mereka kesal saja sudah bisa membuat dokter kepala sampai mengompol di celana."

Ada tawa geli yang menyertai. Mengingat bagaimana drama panjang tersebut sampai menyebarkan gosip bahwa dokter kepala rumah sakit terbirit-birit akibat satu tekanan dan ancaman dari seorang nona muda keluarga Tahir. Usia Cala bahkan baru menyentuh lima belas tahun tapi pengaruh yang dimilikinya jelas tidak main-main.

"Wajar saja, hampir tujuh puluh lima persen industri di Bontang ini adalah milik keluarga kaya itu. Siapa yang tidak merinding berhadapan dengan mereka?" Lalu suaranya melirih, "dengar-dengar, nona muda yang semalam terus meneriaki semua orang itu adalah pewaris tunggalnya."

Sontak wajah terkejut juga takjub dari perawat satunya mengundang geli. "Wah... uncountable itu jumlah nol di tabungannya!"

"Bisa jadi dia tidak pernah merasakan bagaimana rasanya melihat tag price ketika belanja!"

"Enaknya..."

"Huss! Enak apanya?" Perawat kemudian menunjuk Lakhsya yang berada dihadapannya. "Punya uang banyak itu belum tentu hidupnya selalu bahagia. Kamu tidak tahu gosipnya? Si Tuan Muda kecil ini, dia adalah anak dari simpanan Papanya."

"Si—simpanan?"

Perawat lain mengangguk dengan begitu yakin. "Benar. Sempat ramai dibicarakan bahkan sampai naik ke portal gosip. Sayangnya tim media dan keamanan mereka ketat juga menutup rapat semuanya, jadi hanya sebatas itu yang bisa digali oleh orang-orang berita."

"Terus, darimana kamu tahu kalau Tuan Muda kecil ini... adalah anak simpanan?"

"Ada salah satu pelayannya yang dipecat gara-gara tidak sengaja membiarkan kucing kesayangan Nona Cala keluar dari kandangnya. Tidak ada yang tahu persisnya, tapi sebelum pelayan wanita itu menghilang... dia sempat mengatakan pada beberapa media kalau Tuan Handri Tahir pulang dengan membawa wanita yang sudah memiliki seorang anak berusia sepuluh tahun."

"Dan anak itu.... adalah dia?" Telunjuk perawat tersebut terarah kepada Lakhsya.

Niiiiiiiiiit.... Niiiiiiiiiiiiit

Niiiiiiiiit..... Niiiiiiiiiiiit

Suara kenaikan interval monitor pasien disisi bed membuat dua orang perawat yang sibuk bergosip tersebut terkejut. Dengan gerakan cepat keduanya mendekati bed Lakhsya dan mulai melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Si Lumpuh Kesayangan Nona Cala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang