CC: 11- Rosa Hybrida

7.2K 991 89
                                    

Perlu diingat ya, kalau malam tadi aku juga update. Jadi, kalau kepencet notif part ini, baca dulu ya part 10-nya. Okee

Happy Reading

Lorong yang melewati ruang tamu, terdapat beberapa lukisan-lukisan seniman ternama yang menghiasi dinding. Aroma lilin lavender yang mendominasi, ciri khas rumah mewah ini, aroma kesukaan adiknya.

Melody tidak menyangka, jika dirinya akan kembali melangkahkan kaki di rumah yang sudah satu tahun lebih tidak dia datangi, rumah ini masih sama.

"Non Melody akhirnya datang juga," ujar seorang wanita paruh baya yang merupakan ketua pelayan di rumah ini.

Melody tersenyum ke arah wanita itu. "Bibi, apa kabar?"

Wanita itu memperlihatkan senyuman lebarnya, seolah sangat bahagia melihat kehadiran anak majikannya itu di rumah ini kembali. "Bibi baik-baik saja Non. Nona gimana? Non Ody nggak pernah lagi ke sini. Bibi kangen banget sama Non Ody."

"Melody juga kangen sama Bibi, terutama masakan Bibi. Maaf ya, Ody udah jarang hubungi Bibi!"

Bibi mengelus rambut Melody. "Nggak apa-apa, yang terpenting Non Ody sehat dan baik-baik aja, Bibi udah senang. Oh iya, Tuan dan Nyonya udah di ruang makan, ada Nona Bulan dan Nona Keiko juga."

Melody mengangguk dan mengikuti wanita itu, malam ini, Melody berencana untuk menginap di sini. Melody merasa, dia hanya sekedar tamu di sini. Lagi pula, Melody hanya berusaha menepati janjinya kepada Bulan.

"Tuan, Nyonya, ini Non Ody udah datang!"

Ada empat orang di meja makan, satu perempuan lagi dengan mata yang cukup mirip dengan milik Melody adalah Keiko. Keiko adik bungsu dari Raja, jarak umur Melody dan Keiko hanya berjarak 5 tahun. Melody dengar, Keiko berada di Indonesia untuk membantu Raja mengurus perusahaan.

Di antara empat orang yang ada di meja makan, hanya Keiko yang berdiri dan menghampirinya. Perempuan itu langsung memeluknya.

"Cellist kesayangan kita datang! Melody, Tante merindukan kamu. Kamu sulit sekali dihubungi," ujar Keiko dengan senyumannya yang anggun.

Melody membalas pelukan itu. "Maaf Tante, nanti Ody bakal lebih sering hubungi Tante."

"Ayo Ody, kamu duduk di samping Tante. Kita nungguin kamu dari tadi!"

Melody tersenyum singkat dan duduk di samping Keiko. Melody semakin merasa, bahwa ini memang bukanlah rumahnya lagi. Dia merasa, menjadi orang asing di sini.

"Seharusnya, kamu lebih tepat waktu lagi. Jam makan malam kami jadi terlambat, gara-gara kamu!" ketus Melinda.

Melody tersenyum getir ketika mendengar ucapan dari mamanya. Ternyata, Melody salah mengira jika kedatangannya bisa diterima dengan baik. Dia salah, jika mengira Melinda akan lebih menerimanya. Dia salah.

"Maaf, Ma!"

Raja berdehem. "Ayo makan!"

Melody sudah lama tidak merasakan keheningan seperti ini saat di meja makan. Biasanya saat AGT, ada Morland yang selalu menemaninya makan malam sambil berbincang. Lalu Itzel yang sekarang menjadi teman makan malamnya, gadis itu sering menceritakan tentang kisahnya di sekolah. Tapi sekarang, berbeda.

Apa karena dirinya, pikir Melody.

"Oh ya Ody, Tante dengar kamu udah punya pacar ya sekarang? Cerita dong sama, Tante!"

Akhirnya, suasana canggung ini memudar. "Iya Tante, dia teman sekelas aku."

"Wow, satu kelas. Sama anak pintar juga ya? Perfect couple! Waktu AGT, satu negara juga? Satu sekolah nggak?"

CHAMPION CLASS and the WINNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang