Happy Reading
Makan malam seluruh murid Champion Class 12 dan 10. Berada di kafetaria khusus untuk murid Champion Class. Dengan sebuah meja berbentuk persegi panjang dan berbagai makanan ada di depan mereka yang telah disiapkan oleh koki khusus. Keheningan menyita meja makan, hanya suara peralatan makan yang terdengar.
"Kak Rain, selamat ya atas kemenangannya!" ujar Liara yang diiringi dengan senyuman.
Rain yang tadinya fokus dengan makanannya, menoleh dan tersenyum. "Terima kasih, em... Liara, kan?"
Liara mengangguk. Kembali terjadi keheningan di antara mereka satu sama lain. Hingga seseorang menyeletuk, dan semua teralihkan kepadanya.
"Apa kegiatan kita harus seperti ini terus?" tanya Cleo dengan tenang.
"Maksudnya?" tanya Liara kembali.
Cleo meletakkan garpu dan sendoknya. "Maksud gue, ini membosankan. Para senior kita juga setuju dengan ini semua mungkin, kan. Kita belajar, belajar dan belajar. Terus makan pagi, siang dan malam, lanjut belajar. Apa nggak ada kegiatan lain, selain ini?" tanya Cleo si peringkat pertama di CC 10.
"Ini semua emang tugas kita, buat belajar!" seru Cempaka yang akhirnya bersuara.
"Iya, pasti membosankan ngejalanin rutinitas yang sama berulang kali. Itu cuma pendapat gue, kita semua punya pendapat masing-masing."
Setelah itu, keheningan kembali menyita ruang makan ini.
"Gue punya ide!" seru Zuha.
Zuha melihat beberapa tatapan yang tertuju kepadanya, seolah menunggunya untuk melanjutkan ucapannya Zuha menyelipkan rambutnya di belakang telinganya. Tatapannya terlihat lebih serius. "Gimana, kalau kita main CC Games!"
"CC Games?" tanya Azka yang tidak mengerti maksud dari Zuha.
Zuha mengangguk. "CC Games itu, Confession Challenge! Challenge di sini adalah menekankan aspek kompetitif murid-murid Champion Class. Dan Confession ini adalah pengakuan. Jadi, di Champion Class selalu ada ulangan evaluasi setiap minggu. Gimana, kalau yang dapat nilai terendah, harus memberitahu rahasianya. Boleh rahasia diri sendiri atau... orang lain!"
Hening. Mereka saling menatap satu sama lain. Hingga akhirnya, Galvin merespon.
"Permainan itu cuma merusak pertemanan aja nantinya, nggak perlu diadain!" ujar Galvin dengan tegas.
"Gue rasa nggak, bisa aja kita jauh lebih dekat dengan permainan ini," timpal Jasmine.
"Em... iya sih, kan seru bisa tahu rahasia satu sama lain. Kalau nggak mau ketahuan, bisa jadiin motivasi buat belajar lebih giat, kan?" ujar Liara.
Anggota Champion Class 10 sangat mendominasi percakapan malam ini, sehingga satu per satu CC 12 saling menatap satu sama lain. Champion Class 12 terlihat tidak nyaman dengan ide yang diberikan Zuha.
"Makan malam hari ini selesai, kita lanjut untuk besok!" Naufal menginterupsi, dia langsung berdiri sambil membawa wadah makanannya. "Dan, kalau kalian mau mainin permainan itu silakan, tapi jangan membawa masalah untuk yang lainnya! Mengungkapkan rahasia orang lain? Itu hal bodoh!" Naufal terdengar sangat tidak suka dengan permainan yang diajukan oleh Zuha.
Seluruh anggota Champion Class 12 mulai mengikuti Naufal, tapi pergerakan mereka terhenti ketika Zuha tiba-tiba berbicara lagi.
"Kenapa menjadi masalah? Sepertinya, kita semua terlalu sibuk belajar dari kecil sampai sekarang. Jadi, nggak ada waktu untuk membuat masalah, rahasia besar nggak mungkin ada di antara kita. Nggak mungkin kan, kalau salah satu dari kita punya rahasia besar, misalnya... di sini ada seorang... pembunuh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPION CLASS and the WINNER
Novela Juvenil[SEQUEL CHAMPION CLASS] "Tree High School dan Champion Class bagaikan bunga mawar, terlihat indah, tapi juga menyakiti!" -Rain- *** Design Cover: (ig: ria_graphicc)