Selamat datang kembali di Champion Class
Dua part terakhir sebelum part ini, aku double up dalam kurun waktu 24 jam. Ternyata kalau double Up, Vote nggak bisa seperti Up cuma sekali up yaa.
Karena itu, aku nggak akan double up. Tapi, ini jumlah katanya sama kok kayak 2 part. Ya, 2 part yang digabung jadi 1.
Happy Reading
BBQ hal yang tengah dilakukan oleh seluruh anggota Champion Class tingkat 12 dan 11, tepatnya di bagian belakang villa. Para laki-laki tengah membakar daging dan yang perempuan tengah bersantai dengan kesibukannya masing-masing. Para perempuan ada yang tengah berbincang, mengambil foto selfie dan duduk sendirian sambil mendengarkan musik jazz yang mengalun.
Seperti Alice yang memilih duduk di tepi kolam renang, dengan kaki sampai betis, masuk ke dalam air kolam renang. Suasana yang sejuk tengah Alice rasakan, semua terasa nyaman dan tenang. Namun, tidak berselang lama merasakan kesendirian, Alice mendengar suara air. Dia menoleh ke samping, sebuah kernyitan halus terlihat di dahi Alice.
Florence Anahira Bram—Adik perempuannya Naufal.
Hening. Alice yang tadinya menoleh ke arah Florence, kini kembali menatap ke depan. Alice tidak begitu mengenal Florence, sebab Naufal tidak pernah mengenalkan adiknya kepada Alice atau membahas Florence di depannya.
"Lo masih pacaran sama Kakak gue?"
Alice tidak menyangka itu percakapan awal mereka. Alice bergumam sebagai jawaban iya. Alice mendengar suara hembusan napas yang panjang saat ini dari Florence.
"Gue mau to the point, mending lo akhiri hubungan lo sama Naufal."
Alice cukup terkejut mendengar pernyataan Florence yang cukup blak-blakkan.
Alice menoleh, dia sempat melirik juga ke arah Naufal yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Mungkin saja, laki-laki itu tidak sadar jika Florence mendekati Alice. Karena itu, Alice menoleh ke arah Florence kembali.
"Kenapa?"
Kali ini, Florence menoleh ke arah Alice dan menatap Alice. Tatapan mereka bertemu. Alice akui, Florence sangatlah cantik. Tapi, Alice merasakan, Florence tidak menyukainya.
"Oma nggak suka sama hubungan lo berdua!" ujar Florence lagi.
Alice diam sejenak. Sebelum akhirnya mengangguk-angguk kecil.
"I know that!"
Kali ini, kernyitan halus terlihat di dahi Florence.
"Lo tahu?"
"Hm."
"Terus?"
"Terus apa?"
"Terus kenapa lo lanjutin hubungan ini?" Florence terdengar cukup kesal, mungkin karena Alice terlalu santai menyikapi pembicaraan mereka.
Alice menanggapi itu dengan senyuman tipis. "Cuma Oma lo kan yang nggak suka? Bokap dan Nyokap Naufal suka sama gue. Oma lo mau jodohin Naufal dengan orang pilihannya. Gue udah tahu dari awal, Naufal cerita ke gue. Tapi, Naufal yakinin gue, kalau itu nggak akan terjadi. Itu udah cukup, buat kita mempertahankan hubungan ini."
Florence tersenyum sinis. "Lo mau hancurin hubungan nenek dan cucunya?"
"Bukan. Tapi Oma lo yang mau begitu. Ah, jangan-jangan lo sekolah di Indonesia, karena permintaan Oma lo, buat ngehancurin hubungan gue dan Naufal. Iya?"
"Lo!" Suara Florence meninggi, membuat beberapa perhatian mengarah ke arah Florence dan Alice.
"Bilang ke Oma lo, nggak ada alasan buat nolak gue, jadi pasangan cucunya. Lagi pula, gue dan Naufal masih muda, nggak usah berpikir terlalu jauh. Jaga kesehatan aja, bilangin ke Oma begitu ya, Florence!" Alice tersenyum manis ke arah Florence dan Florence membenci senyuman Alice.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPION CLASS and the WINNER
Dla nastolatków[SEQUEL CHAMPION CLASS] "Tree High School dan Champion Class bagaikan bunga mawar, terlihat indah, tapi juga menyakiti!" -Rain- *** Design Cover: (ig: ria_graphicc)