Happy Reading
Makan malam di gedung Champion Class terlihat seperti biasanya. Namun, kali ini meja dari CC 10 dan CC 12 digabung menjadi satu, hingga mereka makan di satu meja lagi. Hanya saja, untuk Rain dan Liona ada di meja lain. Liona juga menginap di asrama Champion Class beberapa hari ini.
Keheningan yang tercipta, tiba-tiba buyar ketika Samuel menjatuhkan sendoknya ke lantai, dan Aluna segera mengambil sendok itu. Ketika di bawah kolong meja, Aluna melihat jari jempol Melody teracungkan. Aluna segera kembali kepada posisinya dengan memberikan sendok milik Samuel.
"Lihat situasi dan gunain kode!" kesepakatan mereka hari itu.
"Florence!" panggil Aluna ke Florence yang ada di depannya.
"Pastikan Aluna duduk di depan Florence!"
Gadis dengan rambut panjang sepunggung dan bibirnya yang selalu glossy itu mengangkat pandangannya dari makanan ke arah Aluna.
"Iya, Kak?"
"Besok tes buat lomba ke Thailand itu, kan?"
Florence mengangguk. "Iya."
Aluna menatap Florence. "Kalian yang peringkat UTS ada di lima besar aja, kan! Sayang banget, harusnya bisa ikut semua!"
Naresh menimpali, "Nggak apa-apa, Kak! Biar saingannya berkurang. Naresh tertawa kecil, dan mendapatkan perutnya yang disikut Florence.
"Kalau suasana udah enjoy, Samuel bantu Aluna!"
"Kalau bisa sih, ikut semua, persaingannya pasti makin keren. Apalagi, Jasmine pasti mau banget ikut," ujar Samuel melirik Jasmine yang terlihat kesal.
"Gue pasti bisa menang, kalau ikut!" ujar Jasmine menyombongkan dirinya.
Tentu, beberapa dari mereka ikut tersenyum.
Aluna kembali mengambil perannya. "Itu artinya, kalau di antara kalian ada yang terpilih, nggak akan ada dong Confessions Challenge, kan, hampir satu bulan ya pelaksanaan lombanya!" Aluna menatap santai Jasmine sambil memakan makan malamnya.
Anggota CC 10 saling menatap satu sama lain, hingga Naresh memukul meja, hingga membuat keterkejutan kecil.
"Gue nggak terima, harus ada!" Naresh adalah orang pertama yang mengungkapkan rahasianya.
"Tapi..., kan, ini nggak evaluasi mingguan kita semua. Ini hanya 5 orang di kelas kita yang ikut termasuk!" ujar Zuha menatap Naresh.
Naresh mendengus. "Karena itu, siapa pun di antara yang berlima nggak lolos! Harus ngungkapin rahasianya! Gue nggak mau tahu, harus!"
"Kalau salah satu di antara mereka udah masuk jebakan, itu kesempatan buat Aluna masuk kembali ke pembicaraan. Apa pun keputusan komplotan mereka, akan tetap menguntungkan kita!" ujar Melody saat pertemuan terakhir.
"Seru juga tuh, kapan lagi di antara siswa CC 10 yang selalu ada di lima posisi teratas buat mengungkapkan rahasianya. Secara, Cleo, Cempaka, Florence selalu di posisi teratas," tambah Aluna.
"Gue nggak lo sebut, Kak?" tanya Madhava menujuk dirinya.
"Yeee, lo kadang di bawah, kadang di atas, nggak konsisten!" sarkas Aluna yang diiringi tawa kecil.
Murid lainnya juga ikut tertawa mendengarkan sarkas Aluna untuk Madhava. Dan Madhava tersenyum kecut mendengar itu.
Jasmine tiba-tiba ikut dalam pembicaraan. "Gue setuju, yang nggak masuk dalam empat orang terpilih, dia harus ngelakuin CC! Nggak ada penolakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPION CLASS and the WINNER
Teen Fiction[SEQUEL CHAMPION CLASS] "Tree High School dan Champion Class bagaikan bunga mawar, terlihat indah, tapi juga menyakiti!" -Rain- *** Design Cover: (ig: ria_graphicc)