Happy Reading
"Gimana kalau kita kalah? Aku nggak tahu lagi cara menyelamatkan sekolah kita!"
Rain yang tadinya tengah menenangkan diri sambil menutup matanya. Kini, perlahan membuka matanya. Ada kain pembatas antar ruangan. Rain membuka sedikit kain itu dan terlihat ada dua orang perempuan yang tengah berbicara. Salah satunya adalah peserta lomba, Rain pikir mungkin yang satunya adalah temannya.
"Nadine, kamu nggak boleh pesimis! Kamu pasti bisa! Ingat, usaha kita bisa sampai ke babak ini, nggak mudah Din. Kamu udah berjuang beberapa bulan terakhir ini, supaya bisa menyelamatkan sekolah kita!"
Namun, gadis yang bernama Nadine itu terlihat sangat khawatir. "Tapi, perwakilan Tree itu bukan lawan yang mudah. Kamu lihat sendiri, ada beberapa soal yang dia sengaja nggak jawab, bukan berarti dia nggak bisa! Kalau kita kalah—"
"Sssst! Udah jangan mikir ke sana dulu. Kamu bisa 'kan ngalahin Grylia. Itu artinya, ada kemungkinan kamu juga bisa ngalahin Tree High School!"
"Rain!"
Rain tersentak, dia menoleh ke arah Savita dan tersenyum kecil.
"Kamu udah siap? Perlombaannya mau dimulai. Ingat Rain, jangan gagal! Kamu membawa nama Tree dan juga Champion Class!"
Rain melirik sekilas ke arah pembatas ruangan dirinya dan lawannya. Dia kembali menoleh ke arah gurunya. Rain juga tahu jika gagal seperti aib bagi Tree High School, teruma Rain juga berasal dari Champion Class.
"Ibu kembali ke depan, kamu siap-siap!"
Savita keluar dari ruangan Rain. Memperhatikan gurunya itu yang sudah tidak terlihat lagi.
"Bu Savita dan Pak Fernandoz, sama aja mereka, heran gue sama orang yang apa-apa nggak boleh kalah, harus menang! Emang dunia bakal kiamat kalau kalah," gerutu Rain yang dengan perasaan malas keluar dari ruangan.
Saat menuju podium, Rain berpapasan dengan lawannya di babak akhir. Gadis yang Rain ketahui bernama Nadine itu tersenyum kepada Rain dan dibalas dengan senyuman kecil oleh Rain dan gadis itu terlebih dahulu menuju podium. Saat Rain hendak menyusul, langkahnya terhenti ketika seseorang memanggilnya.
"Perwakilan Tree bukan?"
Rain menoleh ke belakang. Perempuan yang menyemangati Nadine tadi, kini ada di hadapannya.
*
Perlombaan kembali dimulai dengan pertandingan antara perwakilan Tree High School dan Darma Satya. Poin dimulai dengan skor seri, yaitu 18. Peraturan permainan adalah jika menjawab benar mendapatkan poin (2), jika salah poin dikurangi (1), dan ketika pesert salah menjawab pertanyaan, maka pertanyaan itu akan dilempar ke peserta lain.
"Baik, babak akhir dimulai dengan lima soal!"
Kedua peserta berada di belakang podium masing-masing dengan telah memiliki tab dan tombol masing-masing. Serta ada layar interkom di depan mereka.
"Pertanyaan pertama, terdapat di depan layar! Silakan jawab dan pencet tombol!"
5! x 4! - 4x3 =
Jari Rain bergerak menghitung, setelah itu saat dia hendak menekan tombol. Sebuah kalimat menggema di telinganya.
"Tolong mengalah untuk kali ini!"
Tet! Tombol dipencet, tapi bukan Rain. Melainkan Nadine.
"Darma Satya! Silakan!"
"Jawabannya, 2868!"
Rain dapat melihat jelas, ekspresi gurunya yang terlihat tegang ketika Rain tidak menjawab pertanyaan pertama.
"Benar! Dua poin untuk Satya Darma!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAMPION CLASS and the WINNER
Fiksi Remaja[SEQUEL CHAMPION CLASS] "Tree High School dan Champion Class bagaikan bunga mawar, terlihat indah, tapi juga menyakiti!" -Rain- *** Design Cover: (ig: ria_graphicc)