Yuki pov
"Angel ke kantor menemui Al, mereka berpelukan, Ki berhati hati lah dengan Al, aku takut kalau kau sampai jatuh cinta dengannya, itu akan menyakitimu, lupakan semua ledekanku".
"Terlambat, aku rasa jauh sebelum hari ini aku sudah jatuh cinta pada Al......
Aku menutup hp setelah membaca sms Risa. Air mata sudah menetes tanpa bisa ku cegah. Ya Tuhan rasanya sakit mendengar Al berpelukan dengan Angel.
"Hei ngapain disini sendirian.....
Tanpa melihat pun aku sudah tau itu Al. Al berjongkok didepanku, menatapku lembut.
"Kau menangis?, ada apa?", tanya nya.
Aku diam, tidak mungkin kan aku menceritakan penyebabnya, bisa malu dong.
"Kau rindu Alan?
Aku menggeleng.
"Kau kesepian?
Aku menggeleng.
"Ceritakanlah Yuki......
Al menggenggam lembut tanganku.
"Kasih aku alasan kenapa harus menceritakannya kepadamu!!
Al mengembangkan senyumnya, berpindah duduk disampingku. Menarik ku lembut hingga kepalaku bersender dibahunya. Sebelah tangan nya mengelus lembut rambutku yang tergerai.
"Kau bisa percaya padaku Yuki, apa pun masalahmu ceritakan padaku, aku menggantikan Alan, jadi lakukan apa yang ingin kau lakukan, aku milikmu sweetheart, Al is yours.
Air mata ku semakin mengalir deras. Aku memeluk kuat pinggang Al.
"Al aku ingin meminta janjimu....
"Janji apa ?
"Janji kau akan mengabulkan satu permintaanku setelah aku berhasil mendapatkan hadiah dan memecahkan balon balon..
"Kau mau minta apa?
"Aku tidak ingin jadi asistenmu Al, aku tersiksa dikantormu...., aku tidak memiliki teman disana, hanya ada Risa. Lagi pula semua staff mu memandangku tidak suka, pasti mereka merasa kau membedakanku dengan yang lainnya....."Itu hanya perasaan mu saja, jangan berlebihan Yuki...
"Aku serius Al, setiap aku berpapasan dengan mereka selalu saja mereka berbisik bisik, mereka menceritakanku Al.
"Baiklah kau bukan asistenku lagi..
Al mengalah lalu mencubit gemas hidungku.
"Uh sakit Al.... kau ini seenaknya saja padaku....Al memejamkan mata, tampak sedang berfikir. Seketika perasaan takut muncul dibenak ku. Apa aku salah bicara?, mungkin kah kali ini Al akan marah lagi.....
"Al apakah aku salah bicara padamu ?", tanyaku takut takut.Al diam tidak menjawab. Pasti aku akan dimarahi lagi. Aku menggeser pelan tubuhku, tetapi Al mengeratkan tangannya dipinggangku.
"Al....... kau mau membawaku kemanaa......", teriakku.
Tiba tiba Al sudah menggendongku."Yuki jika kau memiliki sesuatu apakah kau bebas melakukan apa pun dengan sesuatu itu?", tanya Al.
"Iya, itu kan milikku, aku punya hak melakukan apapun terhadap sesuatu itu", jawabku pasti.
"Dan kau milikku sweetheart jadi.....???
"Kau berhak melakukan apapun padaku", aku menyambung perkataan Al dan Al mengangguk mantap.**************
Al pov
Aku memandang intens wajah polos dihadapanku. "Gadis rapuh.......
Bagaimana bisa gadis cengeng sepertinya mampu melewati hari harinya sejak ditinggal orang tuanya. Yuki terlalu polos, ceroboh, mudah menangis bahkan hal kecil pun bisa membuatnya menangis, pantas saja Alan sangat protetive terhadapnya, adiknya ini mudah sekali untuk dibohongi, jika Alan lalai mungkin saja ia bisa kehilangan adik semata wayang nya ini.
Sepertinya Yuki tertidur sangat lelap. Tadi nya dia menemaniku menyelesaikan pekerjaan kantorku. Mungkin aku terlalu fokus pada berkas berkasku, hingga dia terabaikan. Aku mengelus lembut punggungnya, tidak mau ia terbangun. Kepalanya bertumpu pada kedua tangannya, ia tidur menyamping kearahku. Tanpa menduga dadaku berdesir lembut memandang keindahan yang dari dulu aku acuhkan. Inikah keindahan wanita yang mereka katakan bisa membuat pria menjadi gila. Selama ini aku tidak perduli dengan para wanita, bahkan seperti apa pun mereka menunjukkan tubuh mereka dengan pakaian mini yang mereka kenakan, sama sekali tidak menarik dimataku. Tapi kenapa Yuki bisa mengambil semua keindahan itu, membuatku selalu ingin memandangnya. Aku tersenyum membungkukkan tubuhku. Aku akan memberinya hadiah.....**********
YUKI POVAku menuruni anak tangga, benar saja orang yang aku cari cari sudah berada di meja makan.
"Al aku mau ke supermarket, ada yang ingin aku beli, boleh kan ?", tanyaku.
Al masih asik menyantap makanan yang dibuat mbok Sum. Tidak menjawabku bahkan menoleh juga tidak, seakan akan aku tidak ada disini.
"Al.... kau mendengarku tidak....Al tetap diam sama seperti tadi. Dia sengaja mengabaikan aku ternyata, mana mungkin dengan jarak sedekat ini tetap tidak dengar. Akhirnya aku memilih diam dan menunggunya selesai makan. Kalau dia mengabaikan aku lagi, maka jangan salahkan aku kalau akan mengguncang kuat kedua bahunya, agar dua meresponku.
Al menyelesaikan makannya, menghabiskan segelas air putih yang berada dihadapannya. Al bersender di kursi menyilangkan kedua tangannya didada."Biasakan berbicara setelah aku selesai makan Yuki, kau ini mempunyai kebiasaan jelek sekali ternyata...
"Uh Al jadi kau tidak meresponku karena itu, aku perlu mendadak Al tidak bisa menunggumu selesai makan..
"Kalau memang begitu apa yang kau lakukan sekarang, bukankah kau sudah menungguku menyelesaikan makan malam ku hah...Aku menggaruk kepala ku yang sebenarnya tidak gatal. Benar juga, bukankah aku sudah menunggunya, uh bodoh sekali aku.
"Ngapain ke supermarket?
"Ada yang ingin kubeli....
"Apa?
"Haruskah aku memberitahukannya?
"Ya sudah kalau begitu tidak ada izin.....
Dasar Al selalu saja mau tau urusan orang. Akhirnya aku mecondongkan tubuhku mendekat padanya, aku tidak mau mbok Sum yang sedang membersihkan meja makan mendengar perkataanku.
"Aku haid Al, mau beli softex", kataku berbisik padanya.
"Oh mau beli softex, ngapain bisik bisik, sengaja mau dekat dekat ya.....
Astaga pasti wajahku sudah merona merah sekarang. Mbok Sum memandangku tersenyum. Al membuatku malu saja.
"Mbok kok senyum senyum sih, jangan didengerin Al nya mbok, aku malu saja kalau mbok denger", kataku terus terang.
"Gak papa kok non, lagian kita kan sama sama perempuan, mbok ngerti", jawab mbok Sum masih tersenyum.
"Mbok Sum kenapa sih kok senyum terus, ada yang aneh padaku yaa....
"Sudah jangan berprasangka burun, ayo aku akan mengantarmu...
Al menarik tanganku, dia dengar saja, padahal aku juga mengatakannya sangat pelan.***********
"Ini saja yang mau dibeli?", tanya wanita penjaga kasir disupermarket ini.
Wanita ini sama saja dengan mbok Sum, senyum terus dari pertama kali aku masuk ke dalam. Ada apa dengan malam ini, semua orang jadi aneh, beberapa orang yang tadi berpapasan denganku juga senyum senyum melihatku, padahal tidak saling kenal. Coba saja Al ikut masuk, tidak menunggu dimobil, pasti aku tidak sendirian seperti orang bodoh didepan mereka ini."Iya mbak ini saja.....
Aku membawa barangku dan langsung keluar dari supermarket ini. Aku kesal sekarang. Apa maksud dari perkataan mbak penjaga kasir tadi.
"Lain kali kalau habis begituan pakek syal dong mbak...".
Apa coba maksudnya, dasar mbak mbak kasir gak sopan.
Bughh....., plastik yang aku pegang terjatuh.
"Steff....
"Hai Yukii selalu saja ceroboh, hati hati...kau bisa menabrak banyak orang kalau seperti ini.
Steff mengambil plastik belanjaanku dan mengembalikannya padaku.
"Maaf Stef aku tidak sengaja.....
Steff memandangku intens, jika dari tadi orang senyum-senyum kepadaku berbeda dengan Steff. Ada pandangan tidak suka yang tertangkap olehku.
"Kau marah karena aku sering menabrakmu ?", tanyaku.
Steff tidak menjawab, tangannya terulur ke arah leherku. Al yang ntah kapan sudah berada disampingku menahan tangan Steff dan mencmcampakkannya kasar. Ada kemarahan pada kedua lelaki dihadapanku ini sekarang. Astaga ada apa dengan mereka seperti tom and jerry saja, setiap bertemu selalu menunjukkan ketidak sukaannya. Terlebih Al yang terang terangan memperlihatkan betapa benci nya dia dengan Steff.
"Jangan pernah sekalipun mencoba untuk menyentuh gadiskuu.....