TIGA SATU

3.9K 340 11
                                    

Yuki pov

"Tante aku masakin tante bubur hari ini", kataku menyerahkan bubur kacang hijau yang baru saja aku buat.
"Kau baik sekali sayang, uhukk hukk...
"Tante sudah lah jangan banyak memujiku, tante itu lagi sakit jadi harus makan bubur ini.....
"Kau memang anak yang baik Yuki, si bodoh itu benar benar sudah mengecewakan tante. Tante sudah tidak tau harus melakukan apa padanya.
"Tante.... biarkan saja.... tidak perlu melakukan apa pun, ini murni kesalahan Yuki yang jatuh pada pesona Al, lagi pula kita tidak harus memaksa Al untuk mencintaiku juga tante...
"Yuki tante yang mengurus Al dari lahir hingga sekarang ini, jadi tante yakin sekali Al juga mencintaimu, hanya saja dia belum menyadari itu....

Ada sepercik harapan yang muncul pada diriku. Benarkah Al juga mencintaiku????

"Emmm tante punya ide untuk menyadarkan Al.... kau harus bekerja sayang, minta izin Al agar kau boleh bekerja. Tante yakin Al tidak akan tenang jika kau berada diluar sana jauh dari pandangannya....
"Tapi tante Al tidak akan setuju....lagi pula aku takut dia akan marah tante....
"Ada tante sayang, Al tidak akan berani marah padamu percayalah...
Walaupun ragu aku menganggukkan kepalaku, jika ini semata mata untuk memperjuangkan cintaku kenapa tidak, aku harus mencobanya harus.
Aku sejujurnya ragu, apa lagi kami tidak pernah saling menyapa karena kejadian itu. Al juga seperti acuh padaku tidak, perduli denganku. Aku mencoba biasa saja dihadapannya, karena aku tidak mau berlarut dalam kesedihanku, yang harus aku lakukan sekarang itu ya bagaimana cara untuk menyadarkan dia jika dia juga memiliki rasa yang sama terhadapku, itu juga semoga saja.

*******************
Al pov

Sudah jam 2 dini hari, baru sampai rumah. Sampai kapan aku harus seperti ini, huh.
"Tirta masukkan mobil ke garasi ya, saya capek mau istirahat", kataku menyerahkan kunci pada Tirta.
Aku membuka pintu, baru ingin melanjutkan langkah tatapanku terhenti pada sosok yang sudah meringkuk tertidur di sofa, segera aku mendekatinya, berjongkok dihadapannya. Wajah ini begitu tenang dan damai, melihatnya saja rasa rinduku semakin besar minta disalurkan. Kenapa ia tidur disini, apa dia menungguku, itu yang aku harapkan saat ini. Semoga saja.....
Aku berdiri dan mengangkat tubuhnya, aku akan memindahkannya dan tidur dengannya, itu lah yang aku ingin lakukan. Tidur dengan dia yang berada dipelukanku akan membuat semua beban itu hilang. Tepat saat aku sudah mengangkatnya ia menggeliat dan membuka mata, oh shit kenapa tiba tiba aku jadi gugup.
"Al.... kau sudah pulang?
Aku memutuskan untuk kembali duduk dengan Yuki dipangkuanku. Ia menyenderkan kepalanya diantara leher dan daguku.
"Kau menungguku?...
Yuki mengangguk. Aku mencium puncak kepalanya, hal yang sudah jarang aku lakukan.
"Ada yang ingin kau sampaikan?
"Al......
"Hmmmmmmm
Aku memeluk tubuh mungil itu dan menyandarkan kepalaku disofa, memejamkan mata dan merasakan kehangatan yang menjalar dari tubuhnya. Yuki memainkan kerah kemeja yang aku pakai, aku bisa merasakannya.
"Aku ingin kerja....
"Kau yakin mau jadi asistenku lagi nanti tidak tahan ", kataku terkekeh pelan.
"Bukan denganmu Al, tapi aku akan mencari pekerjaan di perusahaan lain....
Aku membuka mataku dan menatap nya tidak suka.
"Kau tidak akan kemana mana, jika ingin bekerja kembali kekantorku, jika tidak kau dirumah saja", kataku tanpa ingin dibantah.
"Tapi Al aku bosan dirumah, kau tau kan alasan kenapa aku tidak mau bekerja dikantormu... aku..
"Kau merasa semua pegawaiku tidak menyukaimu, begitu kan maksudmu", kataku memotong pembicaraannya.
"Iya Al, itu benar jika kau tidak percaya tanya saja Risa..
"Keputusanku sudah bulat Yuki, kau tidak akan bekerja kemanapun, bisakah kau menuruti perintahku?
Tiba tiba Yuki berdiri, ingin aku menariknya agar tetap pada posisinya tapi aku urungkan, aku tidak mau jika itu akau lakukan akan membuatnya berani bernegoisasi lagi.
"Al apa aku ini hanya seseorang yang harus selalu menuruti perintahmu", katanya menangis.

Kata kata Yuki seperti tamparan untukku, begitu rendahkah aku dimatanya hingga ia memikirkan aku seperti itu. Aku baru ingin membalas ucapannya, tapi Yuki menangis dan berlari meninggalkanku.
" Bisakah kau mengerti aku tidak mau terjadi hal buruk jika kau tidak berada didekatku?......

STAY ON MY SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang