DUA SEMBILAN

4.1K 332 7
                                    

     Al pov

        Aku masuk ke kamar Yuki, mendapatinya yang masih tertidur lelap. Segera saja aku mengecup bibirnya. Aku terkekeh pelan, dia tidak pernah menyadari apa pun jika sedang tidur. Mungkin jika aku melakukan yang "lebih" dia tidak akan bangun juga.
         Aku memainkan hidungnya, mencubitnya pelan.
 
        "Hei bangunlah, kenapa dihari minggu tidur mu nyenyak sekali....
    
           Yuki tetap tidak bergeming, akh membuatku semakin gemas saja. Aku menarik selimut yang menutupi tubuhnya hingga sebatas dagu. Gerakanku terhenti,    saat hal tak terduga menghampiri kepalaku. Yuki menggunakan kaos terusan dengan lengan satu tali. Kaos itu begitu pas dibadannya, bahkan melekat indah ditubuhnya. Aku kesusahan menelan saliva ku sendiri saat ia menggeliat dan membuat kaos yang hanya sepertiga paha itu terangkat. Astaga...ini membuatku frustasi, aku melangkah ingin pergi, tidak mungkin berlama lama disini, bisa bisa aku kehilangan kontrol.
        Butuh perjuangan berat untukku menggerakkan tubuhku, ya ada rasa bimbang yang kurasakan, ada ketidak rela an melepaskan keindahan itu saat ini.
        "Emmmmmm
      Aku menghentikan langkah dan berbalik saat mendengar suaranya, ternyata ia masih tidur dengan pulasnya, hanya saja sudah dengan posisi yang berbeda.
         "Akh cukup sudah, ini kesalahanmu sweetheart, selalu membuatku ingin menyentuhmu.
     
****************
Yuki pov

        Aku terbangun lemah, uh kenapa selangkanganku terasa sakit, aku ingin bangun tapi tidak bisa, rasanya sakit sekali.
       "Al......
      Al duduk diujung bed ku, rambutnya sudah berantakan tidak teratur.
       "Al... ", panggilku lebih keras.
      Al menoleh, membuatku terkejut, mata nya bengkak dengan kedua tangan yang meremas remas kepalanya. Pandangannya padaku tidak bisa aku artikan. Aku ingin bangkit mendekatinya, tapi baru bergerak sedikit aku merasakan nyeri yang teramat dibawah sana. Al yang melihatku segera bangkit dan mendekatiku, membantuku untuk duduk. Al berjongkok dibawahku, memegang kedua tanganku. Aku sangat bingung dengan tingkahnya, tapi aku memilih membiarkannya untuk mengatakan sendiri tanpa bertanya "ada apa".
         "Maafkan aku...", katanya dengan penuh penyesalan. Aku yang bingung tidak tau harus berkata apa.
         Mataku menangkap bercak darah di seprei unguku, wajahuku merona merah. Aku segera berpaling melihat Al yang ternyata mengikuti arah pandangku juga. Aku segera bergeser untuk menutupinya, ada perasaan malu pada diri sendiri terlebih pada lelaki yang sukses membolak balikkan duniaku hehe.

      "Maaf Al aku haid", kataku malu.
         Al diam mematung, pandangannya menerawang saat ini, aku bisa melihat jelas penyesalan yang begitu besar dari bahasa tubuhnya, tapi sebenarnya ada apa dengannya.

      Al bangkit dan meninggalkanku tanpa penjelasan apa pun. Kenapa minta maaf, emang dia salah apa??????

***************
  Al pov

  Prangggg.....
     Aku meninju keras cermin dikamarku, akh bodohnya aku, kenapa harus lepas kontrol seperti ini. Tadinya aku ingin mengakui perbuatan biadab yang aku lakukan padanya. Tapi melihat kepolosannya, wajahnya yang bersemu merah dan mengatakan kalau dia haid membuatku merasa sangat bersalah dan mengurungkan niatku. Dia terlalu polos, akh.......
          Aku mendegar rintihannya saat ia bangun dan merasakan sakit dibawah sana. Oh Tuhan aku seperti lelaki bajingan yang memanfaatkan kepolosannya. Aku terlalu pengecut mengambil kesuciannya saat ia tidak sadar. Saat ini aku sangat membenci diriku sendiri. Apa yang harus aku lakukan....... haruskah aku mengaku padanya, tapi aku takut akan membuatnya membenciku karena hal ini. Oh SIAL......
           Aku keluar dari kamar, aku mengunci pintu kamarku. Yuki tidak boleh tau keadaan ini, pasti ia akan bertanya tanya jika melihat keadaan kamarku yang sudah tidak terbentuk lagi.
           Aku mencarinya dikamar tapi tidak ada, dengan berlari kecil aku menuruni anak tangga, mendapati sosok mungil itu berjalan dengan susah payah dipinggir kolam, Yuki dari dapur. Sosok itu berjalan lemah, aku segera berlari saat ia hampir limbung. Matanya membulat sempurna, ia terkejut dengan kedatanganku yang langsung mendekap tubuhnya, kemudian tersenyum lembut padaku, tanpa kuduga perasaan bersalah semakin membesar dikepalaku.

      "Al kau kenapa?, kau takut aku jatuh?", tanyanya tulus.
      "Kau susah sekali jalan, seperti keong saja, aku tidak mau kau jatuh kekolam dan tidak bisa selamatkan diri.
    
         Aku segera mengangkatnya, menjadi kaki untuknya. Ia menatapku berbinar, kebahagiaan tercetak jelas diwajah mulusnya.
 
        "Aku bukan keong Al, aku hanya lagi sakit makanya susah berjalan", katanya malu malu.

***************

Yuki pov

       "Al aku bukan wanita polos yang mudah dibodohi seperti Yuki, aku percaya sekarang kalau kau tidak mencintainya.....
      "Apa maksudmu?
      "Aku sudah mencari tau bagaimana pertemuan kalian Al, bagaimana bisa kau membuat kontrak kerja dengannya tanpa alasan, aku juga tau kau sudah mengenalnya lebih dulu, jadi ceritakan padaku alasan mu melakukan ini semua, apa yang kau butuhkan darinya.
      "Apa urusanmu?, bisakah kau tidak mengusik hal pribadiku?
   
        Aku tidak tau sejak kapan sudah berdiri dan menguping pembicaraan mereka seperti ini. Aku hanya ingin mengajak Al makan siang, karena dari kemarin aku tidak bertemu dengannya. Tapi mendengar namaku disebut membuatku mengurungkan niat untuk segera membuka pintu, alhasil aku mendengar namaku disebut sebut dalam pembicaraan itu.

       "Al aku care padamu, aku ingin kau tau betapa aku ingin bersamamu, jadi jika aku tau alasan kenapa kau memperalat Yuki aku akan membantumu, dengan cara aku akan bersabar jika dia menempel terus padamu. Dan aku tidak akan mengganggunya lagi.

        Cukup sudah aku tidak ingin mendengar apa pun lagi. Aku berlari dan membawa kembali makan siang yang seharusnya sudah kusantap dengan Al. Aku menghampiri meja Risa, ia masih sibuk dimejanya.

       "Hai Yuki, aku tidak melihatmu datang, kau menemui Al ya?", tanyanya menggoda.
       Aku hanya tersenyum masam dan meletakkan makan siang itu diatas meja Risa.
       "Ini untukmu.... semoga bisa membantu mengerjakan tugasmu, jadi kau tidak perlu keluar untuk makan siang", kataku dan pergi meninggalkannya.
     
         "Hikzzz hikzz hikzz......
    
          Jika perempuan itu mengatakan aku bodoh, aku tidak akan marah, karena pada kenyataannya aku  seperti itu. Aku mengenang lagi pertemuan pertamaku dengan Al. Pantas saja waktu aku menabraknya ia hanya diam menatapku, pasti ada sesuatu. Dia sengaja memanfaatkan kalungku yang terjatuh untuk mengundangku menemuinya, memaksaku menandatangani kontrak itu. Bagaimana bisa aku tidak mencium sama sekali hal buruk dari Al. Ini karena aku yang sudah jatuh cinta padanya. Rasanya dadaku sakit sekali, seperti tertusuk ribuan belati. Kenapa Al tega melakukan ini....
         Aku mencoba mengingat apa aku pernah mengenal dia sebelumnya, tapi tetap saja aku tidak mengingat apapun, bukankah itu tandanya aku memang tidak mengenalnya sama sekali. Sebenarnya ada apa ini..... hikz hikz hikz.....

***********************
Al pov
  
         "Angel dengarkan aku baik baik, berhentilah mecampuri urusan pribadiku, sebelum aku akan membuat hidupmu menderita jika terus mengusikku", kataku tajam.

        Aku muak dengan wanita ini, berani sekali dia mengusikku, mencari informasi tetangku, dasar wanita gila.

         "Tapi aku mencintaimu Al, aku bisa memberikan apapun yang kau mau, termasuk..... tubuhku...

        Aku memandang rendah wanita yang penuh harap dihadapanku ini. Aku tidak terkejut jika ia sampai menawarkan hal intim padaku, itu sudah biasa bukan. Tanpa ragu aku mengambil gagang telepon dan...
  
       "Dono cepat datang keruanganku dan bawa wanita gila ini dari hadapanku, sekarang....

         Angel terkejut dan menatapku penuh amarah.
 
      "Apa maksudmu....jadi menurutmu aku..

      "Ya kau lah wanita gila yang ku maksud. Lebih baik kau pergi sekarang sebelum satpam ku sampai disini dan menggeretmu keluar dari sini. Kau tidak mau jadi bahan tontonan orang bukan?

      "I hate you Al, i hate you so much....", teriak nya histeris.
  
       "I don't care about you bitch.........

********************************

     Hai semuanya...... uhh lagi buntu kali niii, maaf yah kalok kali ini updete nya jelek, ini yang hinggap dikepala jadi deh ditulis....
 

       O iya sorry kalau ceritanya kali ini gak bagus dan gak sesuai harapan.....

        Happy reading guys.....
      

       

STAY ON MY SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang