DUA TUJUH

4.4K 362 12
                                    


Yuki pov

     "Tante kenapa aku di dandani seperti ini?", tanyaku heran pada tante Rosalia.
     "Kejutan buat si bodoh itu sayang, kau harus terlihat perfect malam ini.
     "Tapi ini berlebihan tante, aku bisa dandan sendiri tanpa harus dibawa kesalon se mewah ini.
     "Sudah lah tante sudah merancang semuanya hari ini. Sebentar lagi baju mu juga akan datang, kau tenang saja", kata tante Rosalia tersenyum.
     "Hai semua........
    Risa yang muncul dibalik pintu dengan membawa bungkusan ditangannya. Segera saja dia cipika cipiki dengan tante Rosalia dan mengabaikan aku yang keheranan dengan kehadirannya.
     "Kau tidak mengatakan kalau akan datang kesini?", tanyaku.
     "Surprise bawel, o iya sesuai permintaan tante Rosa aku membawakan gaunmu yang cantik ini", ujarnya senang sambil meletakkan bungkusan yang tadi ia bawa ke atas meja. Risa memang sahabat yang sangat baik, pertama kali aku mengenalkannya pada tante Rosalia mereka tampak cocok, saling sambung satu sama lain. O iya mengenai aku dan Al, hubungan kami sangat baik, Al juga lebih sabar, dan jarang marah sekarang. Ntahlah aku tidak tau perubahannya itu karena apa, seingatku dia mulai membaik sejak kami bertemu di New york waktu itu.
        "Baiklah cantik, cepat gunakan gaun ini", kata Selly yang mendapat perintah dari tante Rosalia untuk mengurusku.

*****************
Al pov

"Baiklah untuk semua para hadirin sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan anda semua untuk sempat hadir dalam acara grand opening hotel berbintang ini, dan sekarang, saya perkenalkan tante saya selaku pengurus dalam pendirian hotel ini....

Aku menatap aneh seluruh manusia yang berada dihadapanku. Tidak ada suara riuh ataupun berbisik-bisik. Mereka semua fokus menatap podium. Jarang sekali hal seperti ini terjadi.

"Ini dia tante Rosalia" kataku mengakhiri pembicaraan yang sedari tadi aku lakoni. Aku berbalik mempersilahkan tante Rosalia untuk memberi kata sambutan. Tapi... astaga siapa itu... disampingnya. Dia cantik, berkelas tapi errr gaun apa itu, seksi sekali. Aku menyadari sesuatu, hingga kemudian memahami hal aneh yang aku pertanyakansedari tadi. Pantas saja semua orang menatap serius ke podium, ternyata mereka menatap sosok ini.

Tante Rosalia tersenyum padaku, sebelum akhirnya ia maju menggantikan aku yang sudah memberi pembukaan pada acara kami ini. Tapi senyuman itu...senyuman yang penuh misteri, kenapa perasaanku jadi tidak enak seperti ini.

"Para hadirin perkenalkan saya Rosalia...

Aku tidak lagi fokus pada tante Rosalia. Tatapanku hanya tertuju pada gadis yang terlihat tidak nyaman disudut sana. Huh kalau tidak nyaman kenapa mengundang orang-orang untuk memfokuskan pandangan padanya. Gaun yang sangat pendek dengan bahu terbuka, astaga.

"Dan dalam kesempatan ini saya ingin memperkenalkan keponakan baru saya yang sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri....

Oh shit kenapa aku seperti mengenal gadis ini. Secepatnya aku mendekati gadis yang sudah gelisah sejak tadi, memastikan apa dugaanku benar atau salah. Deg...deg... semoga saja bukan dia.

Aku berdiri tepat dihadapan gadis yang belum menyadari keberadaanku. Tubuhnya bergetar, kaki jenjangnya bergerak kesana kesini, tatapannya tertuju ke lantai tanpa berniat untuk berpaling.

"Dia Yuki kato....

Oh shit....dia memang Yuki ku. Apa-apaan ini. Mendengar namanya disebut Yuki menegang, bahkan sama sekali tidak bergerak pada tempatnya. Akh aku tidak perduli pandangan mereka, segera saja aku menarik Yuki keluar dari sini, sebelum tante Rosalia menariknya ke depan untuk memperkenalkannya. Aku menariknya kasar. Aku tidak perduli jika iya kesakitan atau tidak dengan tindakanku ini. Ya Tuhan semua orang melihatnya dalam keadaan seksi begini, ugh aku tau ini pasti ulah tante Rosalia. Aku sampai dikamar yang memang dikhususkan untukku. Dengan sekali hentak Yuki kudorong masuk, hampir saja dia terjatuh. Aku mengunci pintu.

"A...akuu... tidak bermaksud membuatmu malu dengan dandananku  Al..ma...maaf.."katanya terbata. Sial. Aku meremas kuat rambutku. Taukah dia aku tidak mempermasalahkan itu. Jujur dia cantik malam ini... tapi...gaun ini...aku tidak suka. Semua orang akan melihat betapa cantiknya dia. Tapi dia sangat seksi malam ini. Ingin sekali aku menyiram mata lelaki yang memandang takjub kearahnya, huh.

"Yuki....aku tidak suka kau berpakaian seperti ini, kau tidak lihat semua orang disana ingin memangsamu" kataku frustasi.

Yuki menunduk, ya aku tau gadisku itu pasti menangis. Segera saja aku mendekatinya dan memeluk erat tubuh itu, aku tau dia pun tidak nyaman seperti ini. Dasar tante Rosalia kurang kerjaan.

"Jangan menangis sweet heart, aku disini...

STAY ON MY SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang