Yuki pov
Aku terbangun, uh sudah jam 06.15, Al kan harus masuk kantor. Dengan malas aku bangkit dari tidurku, aroma mawar masuk kedalam indera penciumanku. Aku menyapu seluruh sudut kamarku, ya kamar ini dipenuhi banyak bunga mawar yang harus segera dibersihkan karena mulai layu, aku tersenyum mengingat kejadian tadi malam, suamiku ini sukses melambungkan perasaanku setinggi tingginya, wanita mana yang tidak bahagia jika diberikan kejutan seperti ini. Aku menatap berlian yang kuletakkan diatas meja, sangat indah.
Aku mengelus lembut pipi Al. Wajah ini begitu damai, begitu menyempurnakan pagi ku saat ini. Al itu tampan tidak heran kalau aku jatuh cinta padanya. Aku mencondongkan tubuhku, mengecup bibirnya, menghisapnya, kulepaskan saat kurasakan tubuhnya menggeliat. Tapi tengkukku tertahan, pasti ulah Al.
Benar saja, Al menekankan bibirnya, menghisap bibirku kuat.
"Mmmpfff Al...
Dengan sekuat tenaga aku mendorong tubuhnya, dan terlepas. Aku memandangnya kesal, tapi Al masih memejamkan matanya dengan senyum jahil dibibirnya, uh aku menyesal telah menciumnya tadi.
"Al kamu siap siap, nanti terlambat kekantor", kataku manyun. Aku beranjak turun tapi Al menarikku hingga kepalaku terbentur di dada bidangnya yang polos tanpa baju.
"Gak...", jawabnya.
"Maksudnya?
"Aku gak ngantor hari ini...Aku ingin bangkit tapi Al menahanku kuat.
"Kamu kenapa gak ngantor?, ini kan bukan hari libur....
"Hari ini aku libur, kan aku boss nya, ini penting jadi aku tidak ngantor.
Al mengecup lama puncak kepalaku.
"Hal penting apa?", tanyaku menyelidik.
"Aku mau menemani istriku yang cantik hari ini...
Tiba tiba Al sudah mengangkat tubuhku, astaga kami tidak menggunakan apapun. Dengan cepat aku menyurukkan kepala ke dada bidang Al. Huh aku mendengar Al menertawaiku.
"Pagi ini kita akan mandi bersama sayang....
"Al...........", teriakku kuat.
Huh dia malah tertawa keras.
********
Al pov
"Kita jalan-jalan kemana?", tanyaku pada Yuki yang tengah asik bersantai sambil menonton tv. Setelah hampir 2 jam kami berada dikamar mandi, istriku ini bermalas malasan dengan menonton.
"Jadi bener hari ini kamu mau menghabiskan waktu sama aku?", katanya senang.
"Iya bener sayang, kan kamu lihat sendiri aku santai disini", aku mengambil tempat disamping yuki.
"Aku mau ke mall, gimana?", tanyanya riang. Emang mau ngapain di mall, astaga kenapa Yuki pilih ke mall.
"Kenapa?, kamu tidak mau?", katanya manyun, melihatku diam tidak menjawab.
"Everything just for you, kita akan ke mall", aku mengecup lembut keningnya. Jujur saja aku sangat jarang ke mall, bahkan bisa terhitung berapa kali aku menginjakkan kaki dikeramaian mall, tapi demi Yuki, itu harus aku lakukan bukan?
"Kamu mau nelpon siapa?", tanyanya saat aku mengambil hp dan men deal nomor seseorang. Segera aku meletakkan telunjuk tangan kebibirku."Sssssssttttt.....Alan...
"Halo Alan....
"Ada apa lagi Al, kau mau memintaku untuk menjemputmu?", katanya menahan kesal. Dasar lelaki satu ini, selalu saja berprasangka buruk."Aku mau mengajak Rio dan Rossi ke mall, boleh kan ?
Dari sudut mataku bisa kulihat Yuki sedang girang sekarang, bahkan kedua pipi itu merona merah. Aku tau dia menyayangi Rio dan Rossi sudah seperti anaknya sendiri, biarlah mereka ikut menemani ku dan Yuki sebagai perayaan hadirnya cakon bayi kami.
"Bukankah kau harus kerja, ini bukan hari libur adik ipar, lagi pula ada apa gerangan kau membawa mereka jalan jalan?