DELAPAN BELAS

4K 361 4
                                    

YUKI POV

"Hei kau sedang memikirkan apa?, Yuki... Yuki....
"Ada apa?, sudah mau pulang ?", kataku tergagap saat kurasakan Steff menggoyang pelan tanganku. Steff tersenyum lembut.
"Kau melamun Yuki, aku bertanya kau sedang memikirkan apa ?", tanya Steff.
Aku melamun?, aku hanya memikirkan lelaki arogan itu, siapa lagi kalau bukan Al kohler. Kenapa sih ada dia dikepalaku, jelas jelas sekarang ada lelaki tampan didepanku, kenapa jadi mikirin Al.
"Tidak aku hanya memikirkan kalau nama mu sama dengan nama kakakku", jawabku bohong.
"Oh ya?, siapa nama kakakmu itu?.
"Steffan alan kato, tapi memanggilnya bukan Steff, Alan itu nama panggilannya", jawabku bangga.
"Sepertinya kau sangat menyayangi dia
"Sangat...., habis dia yang memberiku jajan sekarang ini", kataku tertawa.
"Aku hanya bercanda, semua adik pasti sayang kakaknya bukan?, Steff sudah malam, bisakah kita pulang sekarang ?
"Tentu saja bisa, tapi habiskan dulu minum mu.
Aku mengikuti permintaan Steff, sekali teguk saja gelasku itu sudah bersih. Steff memanggil seorang waiter,memberikan uang membayar semua pesanan kami.
"Hei aku perlu bayar berapa?", tanyaku polos.
"Yuki kau tidak perlu membayarnya, anggap saja sebagai hadiah awal karena kau sudah mau berteman denganku.
"Kau serius?
"Sangat serius nonaaa...
Kalau diperhatikan Steff ini tampan, tubuh tinggi, wajah oval, hidung mancung, rapi lagi, dan baik, andaikan ada finalis lelaki tampan, Al berada diurutan pertama mungkin steff berada diurutan ketiga. Ya ampun Al lagi... Al lagi....
"Oh ya aku hampir lupa, aku tadi mengirim sms padamu, kenapa tidak kau balas?", kata Steff masih fokus dengan kemudinya.
"Tadi pagi ya?". Steff mengangguk.
"Jadi itu pesan darimu, maaf Steff kau tidak memberitahukan namamu, aku tidak terbiasa membalas pesan dari nomor yang tidak aku kenal", kataku merasa bersalah.
"Tidak usah merasa bersalah Yuki, aku lebih suka kau seperti itu.

Mataku tertuju pada kerumunan orang. Ada apa disana?, itu bukannya mobil Al.
"Steff berhenti....", kataku sedikit teriak. Steff kaget dan menginjak rem mendadak. Aku segera turun untuk memastikan apa benar itu mobil Al, kenapa dikerumunin banyak orang.
"Maaf pak ini ada apa ya", tanyaku pada seorang bapak bapak yang aku rasa umurnya sekitar empat puluh tahun.
"Tadi pemuda ini diserempet nona, sempat tidak sadarkan diri, karena benturan dikep....
Aku tidak lagi mendengarkannya, segera saja aku menembus kerumunan orang itu. Aku begitu panik, benar saja Al besender dikemudinya, ada luka dikepala dan pelipisnya.
"Astaga Al kau ini tidak hati hati sekali", kataku setelah berhasil mencapainya. Al membuka matanya, Al meringis pelan, pasti lah merasakan sakit.
"Aku tidak salah...", katanya membela diri.
"Nona mengenalnya?", tanya seorang laki laki bertubuh pendek.
"Dia bos saya pak", jawabku.
"Sudah ada yang mengenalnya, lebih baik kalian bubar, kasihan jika dikerumuni, dia akan kepanasan.
Seakan terhipnotis, semua orang orang langsung pergi meninggalkan kami. Jelas saja itu tidak baik untukku, aku tidak tau harus melakukan apa sekarang. Kenapa mereka pergi setelah ada yang mengenal Al, mereka niat membantu kah. Al membuka matanya perlahan lalu melihatku. Dia membuka mulutnya, aku tau dia akan mengatakan sesuatu. Tapi tidak jadi ia lakukan, tatapannya berubah tajam. Sepertinya aku salah mendatanginya.
"Kau tidak papa Yuki?
Aku menoleh, Steff sudah ada di sampingku sekarang. Pantas saja tatapan Al seperti itu.
"Aku tidak papa Steff, hanya saja bos ku mendapatkan kecelakaan kecil", jawabku.
"Pergi lah!, aku tidak butuh pertolonganmu", kata Al.
"Kau ini memang masih bisa menyetir dengan keadaan seperti ini?", tanyaku kesal.
"Apa pedulimu?
Damn jawaban Al menghempaskanku ke alam sadarku. Harusnya aku memang tidak berada disini. Aku melirik Steff yang tampak kwatir denganku, ya mungkin dia tau kata kata Al itu menyakitkan.
"Ayo Steff, maaf aku membuatmu melihat pemandangan yang tidak mengenakkan", kataku sinis.
Aku baru ingin melangkah. Tapi tangan Al menahan tanganku. Aku menoleh kesal padanya, baru saja ingin menumpahkan kemarahanku, tapi ku urungkan saat meliahatnya meremas pelan rambutnya. Uh aku harus bekerja sama dengan hati nuraniku, bagaimana pun dia membutuhkan pertolonganku. Aku melirik Steff yang memandang kami dengan tatapan bingung.
"Steff maafkan aku, karena aku tidak bisa pulang denganmu, aku harus mengurus pak Al terlebih dahulu", kataku pelan. Bagaimana pun tadi aku pergi bersamanya, kan sangat tidak wajar bila aku memutuskan untuk pulang dengan Al seperti ini.
"Aku bisa mengantar kalian", kata Steff tenang. Rahang Al mengeras, kemarahan tampak jelas diwajahnya.
"Tidak Steff, aku tidak mau merepotkanmu lebih banyak lagi.
Aku harus menolak penawaran Steff, Al akan marah besar jika aku menerimanya, lagi pula Al pasti menolak.
"Baiklah aku mengerti. Kalau begitu aku duluan, kalau ada apa apa segera hubungi aku Yuki.
Aku mengangguk dan melihat kepergiannya. Untung saja dia tidak memaksa. Aku rasa tidak perlu diutarakan dia pasti tau Al tidak akan menerima tawarannya. Aku berbalik melihat Al. Tatapan ini lagi, pasti dia akan marah lagi, disaat terluka pun masih bisa dia meledak seperti ini arghhh......

**********
Kami sampai dirumah Al, tadi pak Tirta menjemput. Al tidak bisa menyetir dengan keadaan terluka seperti ini. Tadi nya aku mau menghentikan taxi, tapi ternyata pak Tirta sudah nongol, Al pasti menelponnya setelah kecelakan tadi.
Pak Tirta membantu Al masuk kerumah. Aku masih diluar, mengambil hp dan menekan tombol yes.
"Halo Risaa....
"Yuki kau ini sudah kebiasaan ya tidak memberi kabar, sudah malam kenapa belum pulang, kami menunggumu, telpon tidak diangkat, sms tidak dibalas.
"Risa aku baru akan mengabarimu, pak Al kecelakaan jadi tadi aku menolongnya.
"Hah...... benarkah ?
"Aku tidak bohong Risa, dia diserempet sepeda motor.
"Luka nya parah tidak?
"Hahaha tidak terlalu, tapi lebih menyebalkan saja.
"Jadi kau pulang atau tidak ?
"Aku belum tahu, tante Rosalia juga tidak menunjukkan keberadaanya, aku juga belum masuk sih hehehe.
"Dasar kau jelek, ya sudah kabari kami segera mungkin, kata kak Alan jika kau pulang, dia akan menjemputmu.
"Siap bozz.
Aku mematikan telepon. Melihatbpak Tirta brrjalan tergesa gesa ke arahku.
"Maaf nona, tuan Al sudah menunggu.
Dasar Al selalu semaunya saja. Aku langsung masuk dan mendapati Al berbaring di sofa ruang tamu.
"Al dimana P3k ?, biar aku obati lukamu itu", tanyaku.
"Lama sekali kau diluar, menelpon lelaki itu hah, memberi kabar kalau kau sudah sampai dirumahku dengan selamat.
Aku memilih diam tidak menjawab, dia terlalu sentimen.
"Bawa aku kekamarku",katanya.
"Tidak...
Al memicingkan matanya, pasti karena aku langsung menolak permintaannya.
"Bukankah aku tidak boleh masuk kekamarmu, lagi pula seorang wanita tidak pantas masuk kekamar pria, apa lagi wanita itu asistenmu.

Al tertawa pelan sambil memandangku dengan wajah yang sulit kuartikan.
"Kau begitu sakit hati, sehingga mengingat perkataanku. Tenang saja aku yang memintamu, kau tidak perlu takut aku akan memarahimu.
"Tetap saja aku tidak mau, aku akan memanggil pak Tirta.
"Tidak perlu.......", jawab Al marah.
"Kau sudah tau aku tidak pernah memperbolehkan siapapun masuk ke kamarku terkecuali tante Rosalia, kau sudah pernah memasukinya, bahkan tidur dikamarku. Apa itu tidak cukup agar kau tau, setelah tante Rosalia, kau lah yang aku biarkan memasukinya. Jika kau tidak bisa membantuku, biar aku saja sendiri.
Al melangkah susah payah ke arah tangga. Aku melihatnya hampir jatuh, lalu mengejarnya dan menahan tubuhnya. Dia berat sekali. Aku membantunya untuk berjalan. Tenagaku aku kerahkan semua untuk membantu lelaki arogan ini. Aku melingkarkan tangannya dileherku dan memegangnya.
Sampai dikamarnya segera saja aku menjatuhkan tubuh nya diatas king bed nya.
"Tante Rosalia mana?
"Dia pergi, ada pertemuan dengan klien bisnis di Malaysia.
"Kalau begitu tidurlah!, aku akan pulang.
Al membuka matanya, mengintimidasiku. Ingin sekali aku berteriak jangan tatap aku seperti itu Al.
"Bersihkan luka ku Yuki, kau bisa pulang besok, jangan membantah.

Sama saja berdebat dengan Al tidak akan menang.


STAY ON MY SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang