AL POV
"Maafkan aku Yuki.....
Hari ini sudah seminggu aku berada di Malaysia. Selain untuk urusan bisnis, aku mengambil waktu tiga hari untuk bersantai ya sekaligus menghindari gadisku. Aku marah pada reaksi yang dikeluarkan tubuhku saat dia menyentuhku. Harusnya aku tidak setegang itu, tidak juga salah tingkah seperti anak kecil yang baru mengenal lawan jenisnya. Aku bisa melihat raut kesedihan pada wajahnya saat aku menepis kasar tangan mulus itu dari pipiku. Apa yang harus aku katakan saat bertemu lagi dengannya, uh bertingkah seperti anak kecil seperti ini membuat membenci diriku. Kemana aku yang tegas, tidak perduli dengan sekitar, angkuh, bahkan disegani pada staff ku. Kenapa ada Yuki jadi membuatku bertingkah diluar kendaliku.
Apa yang sedang dia lakukan sekarang. Jika jujur aku sangat ingin memeluknya, aku juga sangat merindukannya. Haruskah aku menelponnya, arghhh apa yang harus aku katakan padanya, bukankah sudah seminggu ini kami tidak bertemu, bahkan berbicara saja tidak."Halo mbok Sum....
"Halo tuan...
"Yuki apa kabar ?
"Baik tuan, apa tuan mencari non Yuki?
"Oh tidak mbok tidak, aku hanya ingin mengetahui kabarnya saja, jangan beri tahu dia aku menelpon....
"Iya tuan....
"Yuki sedang apa mbok?
"Nona Yuki pergi tuan.....
"Apa!!!, masih pagi dia sudah tidak ada dirumah", teriakku.
Kenapa kau selalu menguji kesabaranku sweetheart.
"Mbok tau dia pergi kemana?, beriaku info selengkapnya mbok.
"Dia... diaa.... pergi... berlibur tuan, sudah dua hari...bersama tante Rosalia.
"Baiklah kalau begitu.
Kemana dia diajak tante Rosalia, kenapa tante tidak meminta izinku terlebih dahulu, akh tidak mungkin menelpon tante, pasti dia akan membuly ku habis habisan.
***************
Rosalia pov"Terima kasih tante sudah membawaku jalan-jalan dua hari ini. Aku sangat bahagia sekali.
"Santailah sayang, anggap saja aku ini juga ibumu. Tidak perlu berkali kali mengucapkan terima kasih.
Aku menatap wajah gadis cantik dihadapanku. Gadis yang bisa membuat Al hilang akal sehatnya. Aku tidak menyangka dia bisa berbanding terbalik dari sikapnya. Al yang selalu cuek, hanya memikirkan kantor kenapa jadi tidak bisa terkendali hanya karena ulah gadis polos ini. Aku sengaja mengajak Yuki ke New York hanya sekedar berlibur. Bagaimana pun dia harus bisa merilekskan dirinya, agar bisa menghadapai lelaki keras kepala itu.
"Apa kau sudah kenyang?", tanyaku saat ia menghabiskan sisa steak terakhir di piringnya.
"Sudah tante. Demi Tuhan aku sangat kenyang", jawabnya tersenyum. Pantas saja Al mengunci gadis ini, tersenyum saja membuat aura kecantikannya menguar kemana mana.
"Kau mencintai Al nak?
Uhukk..hukkk pertanyaanku membuat Yuki tersedak. Wajahnya merona malu.
"Bicaralah!, jangan takut. Tante hanya ingin tau perasaanmu padanya.
Lama Yuki diam mematung, sibuk dengan pikirannya sendiri, dari wajahnya aku bisa tau kalau dia takut menjawab pertanyaanku. Aku menggenggam tangannya, mencoba memberinya keberanian, aku harus tau apakah dia mencintai Al.
"I... iya tantee... maaf aku sudah lancang mencintai keponakan tante", jawabnya pelan.
"Jangan menangis sayang....tante senang mendengarnya, tidak perlu meminta maaf.
Aku berdiri dan pindah duduk disampingnya. Menariknya dalam pelukanku. Mungkin semua orang di restaurant ini sedang menatap kami heran, dua wanita bertemu tapi menghabiskan makan pagi nya dengan menangis. Apa peduliku, aku juga bukan warga negara sini.
Kedua bahu Yuki bergetar hebat, ternyata gadis ini sudah menangis. Ku elus pelan rambutnya dengan sayang, aku tau beban mencintai lelaki gila seperti Al terlalu berat untuknya.
"Tidak perlu menangis son, aku mengerti dengan keadaanmu. Aku harap kau tidak menyerah sayang, teruslah berada disamping lelaki bodoh itu.Aku merasakan tangis Yuki yang semakin pecah, bahkan air mataku pun ikut mengalir, arghh terima kasih Tuhan sudah memberikan wanita yang tepat untuk Al.
"Kau tau Yuki, orang tua Al tidak pernah berada disampingnya dari ia bayi, mengasuhnya, membantunya berdiri saat jatuh, mengusap airmatanya saat ia menangis, mengetahui tumbuh kembangnya, mengajarinya ini itu. Mungkin itu yang membuatnya tumbuh menjadi lelaki yang tidak peka, memikirkan dirinya sendiri dengan ego yang tinggi, amarah yang meledak ledak seperti yang kau lihat sekarang tetapi sesungguhnya dia lelaki rapuh dan bodoh sayang. Teruslah berada disampingnya sayang, jangan menyerah.....", kataku tanpa menutupi tangisanku. Yuki yang baru menyadari kalau aku menangis melepas pelukan kami dan menatapku. Tangannya bergerak menghapus airmataku membuatku menjadi lebih sedih sekarang.
"Tante jangan menangis kumohon....
"Iya aku tidak akan menangis lagi, aku seperti bayi saja menangis seperti ini", kataku tertawa.
"Tante boleh aku bertanya?
"Orang tuanya masih hidup sayang", jawabku seakan tau apa yang ingin dia tanya tanpa perlu menjawabnya.
"Orang tuanya sangat menyayanginya, hanya keadaan yang memaksa harus seperti ini. Tante sudah mencoba memberi pengertian pada Al, tapi tetap saja dia membenci orang tuanya, tante ingin memberitahu alasan kenapa orang tuanya tidak bisa mengurusnya tapi itu akan membuat keadaan semakin rumit. Hikzz hikzz tante sudah tidak tau harus bagaimana menghadapi Al, tante tidak mau dia berpikir kalau orang tuanya membuangnya Yuki...
Aku menangis histeris, mungkin kami bergantian sekarang. Jika tadi Yuki maka sekarang giliranku. Aku lelah, biarlah melepas beban ini pada gadis baik disampingku ini, aku yakin dia mengerti dengan keadaanku, tidak seperti Al huh.**************
Yuki pov
Apa yang mau aku lakukan sekarang. Ditinggal sendirian di apartemen besar seperti ini, Apartement ini sangat mewah. Mungkinkah semua keluarga Al adalah orang konglomerat. Memiliki rumah megah, mobil banyak, apartemen yang besar, di New york saja punya apartement sendiri, padahal jarang ditempati bukan, bahkan memiliki jet pribadi, oh Tuhan aku yakin dalam tujuh turunan juga pasti harta kekayaan mereka tidak habis.
Kekasih tante Rosalia kecelakaan, gimana ya keadaannya. Aku mengingat bagaimana ekspresi tante Rosalia saat pertama kali menerima telepon tadi, dia begitu panik, segera mengajakku pulang ke apartemen dan tanpa membawa baju dan persiapan apapun dia terbang dengan jet pribadinya ke Eropa. Aku tertawa sendiri jadinya. Mungkinkah aku akan sepanik itu jika terjadi sesuatu pada Al.....Ting tong...
Tiba tiba suara bel terdengar. Siapa itu, haruskah aku membuka pintu, tapi tante Rosalia berpesan aku tidak boleh keluar dan membuka pintu sembarangan, ini kan negeri orang.
Ting tong...ting tong...
ini malah membuatku takut.
Ting tong... ting tong...ting tong...
Aku mengambil sapu dan membawanya ke depan pintu, setidaknya untuk berjaga jaga jika tamu ini melakukan kejahatan, untuk pertahanan pertama lah kalau orang bilang.
Aku mengumpulkan keberanianku, uh tinggal dibuka saja tidak berani. Aku sangat takut...
Aku memutar kunci dan melihat sapu yang tadi aku bawa masih berada didekatku sehingga mudah untuk kugapai, memastikan jika aku benar benar sudah menyiapkan barang itu.
Sekali memutar pintu ku sudah terbuka lebar. Loh mana kok gak ada orang. Jangan jangan beneran orang jahat lagi, aku bergidik ngeri.
Aku melangkah keluar mencoba mencari cari dan.....
"HAAH.......********************************
Hai para readers.....Gimana kabarnya?, bsok kan hari pertama puasa ramadhan jadi aku mau ngucapin selamat berpuasa bagi yang muslim yah readerskuh semuaa...
Tetap semangat menjalankan aktivitas yeyeyyee
Buat semua readers ayo.... semangat terus menjalani hari.. hari... jangan putus asa hehehe