TIGA SEMBILAN

4.4K 331 6
                                        

Al pov

Aku mondar mandir gelisah, kemana Yuki, dia pergi juga tidak mengabari aku, orang rumah juga gak tau dia pergi. Ketakutan tergambar jelas dengan tingkahku saat ini. Aku harus mencarinya. Aku melangkah cepat membuka pintu, tapi ternyata yang kucari berada dihadapanku sekarang, membawa dua plastik putih dengan bacaan indomaret. Mataku memicing kearahnya, membuatnya bingung. Gadisku itu terlihat cantik, dengan rambut digerai, make up seadanya, dengan baju putih transparan yang memperlihatkan tangtop didalamnya, dan...astaga...

"Al kau kenapa melihatku seperti itu?", tanyanya bingung.

Tidak menjawab aku segera mengangkatnya, membuat Yuki teriak keras.

Aaaaaaaa.........

Aku membawanya kekamarku, dengan menggunakan kaki aku mendorong pintu kamar hingga tertutup.

"Al kau ini kenapa sekarang suka blak blak an didepan umum sih", katanya manja membuatku ingin sekali merengkuhnya, akh....

"Siapa yang mengizinkanmu memakai celana pendek ini keluar sayang, kau ingin jadi pusat perhatian orang selain aku?", kataku serius yang dibalas dengan ber oh ria olehnya.
Yuki menjatuhkan kantong plastik itu dilantai, tangannya bergerak memeluk leherku.

"Aku lupa sayang", katanya mengecup cepat pipiku, membuatku semakin gemas.

Aku menjatuhkan Yuki diatas king bed ku, ia ingin bangun tapi aku sudah menahan dengan menindih tubuhnya.

"Al...kau...kau.. mau apa?", katanya gugup. Aku sudah ingin tertawa dengan ekspresi ini, tapi ku tahan. Aku semakin mendekatkan wajahku padanya, semakin dekat dan Yuki dengan cepat memejamkan matanya. Gerakan nafas Yuki naik turun tidak karuan, dia pasti gerogi. Aku tersenyum dan segera saja menggelitiknya.

"Al... Al... lepaskan, geli All",yuki meronta.
"Biar saja biar kau tidak seperti ini lagi", kataku semakin mempercepat tanganku untuk menggelitiknya.

Huaaaaa... aw.....aw... Al.....

Aku melepaskannya, kasihan juga melihat gadisku ngos ngosan berusaha melepas diri dari kegiatan jahilku.

"Ini hukumanmu sayang, jadi jangan ulangi lagi.

Aku membaringkan tubuhku lalu menarik Yuki mendekat, hingga tubuhnya menempel padaku.

"Kamu ah katanya cinta tapi masih aja ada hukuman", celotehnya.
"Hei hei kamu fikir mentang mentang kamu sudah jadi calon istri dari Al kohler bisa bebas gitu, tidak ada hukuman?, tidak sayang, kalau kamu nakal, lihat saja aku akan melakukan adegan panas dengan kamu...

Aw.... pekikku saat Yuki mencubit perutku.

"Al....
"Hm....
"Kapan kau akan menikahi ku?
"Secepatnya...
"Iya tapi kapan Al....
"Nanti setelah tante Rosalia pulang.
"Bagaimana dengan orang tuamu?, bukankah mereka wali mu?

Tubuhku mengejang seakan mewakili, memberikan respon tidak suka atas pertanyaan Yuki.

"Tante Rosalia yang akan jadi wali ku Yuki....
"Tapi kan...
"Sayang ku mohon jangan ingatkan aku dengan hal yang akan merusak moodku.
"Tapi Al kamu gak boleh membenci orang tua kamu, mungkin orang tua kamu punya alasan untuk ini.

Cukup sudah, moodku sudah hilang sekarang, aku bangkit berniat pergi, tapi Yuki menahan tanganku, matanya memasang wajah muram, membuatku jadi tidak tega. Segera saja aku tidur lagi, dan lebih merapatkan tubuhku, tanganku mengelus lembut rambutnya.

STAY ON MY SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang