"Guys, kita jadi buat produk apa untuk desa ini?" tanya Septian pada semua anggota kelompoknya. Saat ini ketujuh remaja tersebut sedang mengadakan rapat untuk membicarakan produk yang akan mereka buat untuk desa Hutan Mekarsari, sesuai dengan tema KKN kali ini yaitu 'One Village One Product'.
"Makanan? Tapi kayak biasa nggak, sih?"
"Iya, An. Kelompok sebelah buat produk makanan dari singkong gitu," sahut Giska, ia ingat kelompok Hutan Raya sudah menyiapkan produk makanan dari singkong. Kebetulan Giska memiliki teman sesama fakultas kedokteran yang merupakan anggota kelompok KKN di desa Hutan Raya.
"Jadi mau yang beda?" Septian bertanya lagi.
"Iya, lah. Biar dikenang sepanjang masa," canda Syila.
"Yang dikenang sepanjang masa itu kamu dan Kafi yang cinlok di sini," seru Amanda setengah bercanda.
Syila merengut kesal, "Ish, siapa yang cinlok!"
"Siapa lagi–"
"Aku punya ide." Kafi yang tahu kelanjutan kalimat yang dilontarkan Amanda kontan menyela.
Semua kompak menoleh ke arah Kafi, menunggu kelanjutan kalimat yang akan disampaikan lelaki itu.
"Gimana kalau kita buat UMB? Sebelumnya kalian tahu apa itu UMB?"
Semua orang tampak mengerutkan dahinya.
"UMB itu Ujian Masuk Bersama, 'kan?" tanya Syila polos.
Kafi menatap Syila dengan senyum yang dipaksakan. Lelaki itu terlihat mengembuskan napas panjang. "Nggak salah, sih. Tapi yang aku maksud bukan itu, Nas!"
"Terus apa?"
Menghela napas, Kafi mencoba menjelaskan. "Kebetulan untuk proker individu, aku akan bikin UMB. Jadi bisa sekaligus kita jadikan produk desa ini. UMB itu Urea Molasses Block. Pada tahu, 'kan?"
"Nggak tahu, jelasin terus bisa nggak, sih? Kamu ini banyak nanya deh!" gerutu Syila.
Kafi tertawa lebar, "Iyaaaa, Nanas cerewet!"
"Nanas yang cerewet dan Kafi yang kaku, perpaduan yang sempurna," celetuk Giska hingga membuat keempat temannya tertawa terpingkal-pingkal.
"Tapi sekarang Kafi udah nggak terlalu kaku deh, Gis,"
"Iya, Sep. Udah bisa bercanda, ya. Padahal dulu kaku kayak orang mau sidang!" komentar Ana. Ia masih ingat sikap Kafi saat awal mereka menjalani KKN, lelaki itu terlihat kaku seperti orang akan sidang skripsi.
"Pasti pengaruh Dek Nanas, ya, Kaf?" goda Amanda.
"Ck, kenapa jadi bahas aku?" decak Kafi.
"Iya lah, dulu ngomongnya pakai 'saya', semenjak dekat dengan Dek Nanas udah pakai 'aku'. Ngeri banget pengaruh kamu, Syil!"
"Bossss!" rengek Syila. Ia sangat kesal jika sudah menjadi bulan-bulanan teman-temannya, apalagi jika Nafiza yang pendiam turut menggodanya.
"Ini kita jadi bahas produk kita nggak?" sela Kafi dengan nada tegas yang membuat semuanya terdiam.
"Iya, tadi sampai mana?" tanya Septian dengan nada serius.
"Sampai kepanjangan UMB," jawab Amanda.
Kafi mengangguk, "Seperti yang aku bilang sebelumnya, UMB itu singkatan dari Urea Molasses Block, yaitu pakan suplemen bagi ternak ruminansia seperti sapi, kambing, domba dan sebagainya yang kaya akan zat-zat yang dibutuhkan oleh ternak tersebut. Nah, menurut yang aku lihat, di desa ini cukup banyak ternak yang aku sebutkan tadi khususnya sapi dan kambing. Nanti kita bisa sosialisasikan sama warga tentang produk kita ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandyakala Terindah
RomanceDipertemukan karena Kuliah Kerja Nyata (KKN), diam-diam Nasyila Eiliya mulai mengagumi sosok Alkahfi Pratama, lelaki yang merupakan teman sekelompoknya. Awalnya Syila - begitu orang-orang memanggilnya - berpikir hanya sekadar kagum pada lelaki yang...