ALEXIO [END]

18. Pancake

Hi! Alexio update lagi! masih semangat gak nih bacanya?

yuk absen dulu di sini👉

520 vote + 320 komen🔥
Komen di setiap paragraf nya!! kalau semua targetnya terpenuhi bakal double up!!

sebelum baca, kalian bisa sambil dengerin di playlist yang aku buat🦋

happy reading 💙

.
.
.
.
.

Alexio berjalan dengan angkuh ketika memasuki sebuah tempat yang terlihat temaram, namun di dalamnya justru menampilkan berbagai ornamen yang nampak mahal. Pria dengan kemeja hitam yang digulung sampai siku itu, memasuki sebuah ruangan pertemuan khusus.

Di sana terdapat sekitar lima orang yang duduk di sebuah meja panjang, dan menyisakan satu kursi di paling ujung. Alexio berjalan menuju kursinya seraya menatap nyalang orang-orang di sekitarnya.

"How?" ucapan singkat Alexio membuat mereka seketika merinding dibuatnya. Hanya tiga kata, dan hal itu mampu membuat ke lima orang itu tak bisa berkata apa-apa.

Salah seorang yang duduk di kursi itu berdiri di hadapan Alexio. Mengingat tak ada satu pun yang berani menghadap pria ber-netra biru itu.

Tatapan Alexio berubah semakin tajam ketika pria itu hanya diam, tak kunjung mengeluarkan suaranya.

"Kami berhasil meretas web milik Gerald dan menanamkan virus yang tuan inginkan."

"Hanya itu?" ujarnya seraya mengetuk-ngetuk kan jemarinya di atas meja.

Pria bernama Scott itu terdiam, ketika tuannya berkata demikian. Pasalnya tugas yang diberikan pria itu baru beberapa menit yang lalu.

"Y-ya tuan," jawab Scott begitu lirih.

"Pastikan semuanya berjalan dengan baik. Aku tidak ingin mendengar kata gagal." Desis Alexio dengan tatapan tajamnya.

Scott yang mendengar itu seketika mengangguk. "Kami tidak akan mengecewakan tuan."

Tanpa kata Alexio pergi dari ruangan itu dan menyisakan mereka berlima. Pria itu berjalan menuju mobilnya kemudian memasukinya. Dengan kecepatan penuh ia mengemudikannya menuju suatu tempat.

Club Swinguer, salah satu club elit yang jarang di datangi banyak orang. Hanya orang-orang tertentu yang bisa memasuki tempat terkutuk itu. Alexio memasuki tempat itu tanpa ada hambatan sedikit pun. Netra biru dan parasnya yang menawan, seketika itu menjadi magnet bagi beberapa wanita yang ingin menggodanya.

Alexio nampak tak memperdulikan hal itu, di saat ia memiliki tujuan lain ketika pergi ke tempat ini. Ia ingin menemui seseorang yang telah mengenalkan begitu banyak hal, dalam dunia terlarang miliknya. Meski begitu, Jake juga berperan besar dalam membentuk karakter Alexio menjadi seperti ini.