26. with her

41.6K 1.9K 55
                                    

Edeline begitu senang ketika mendapati perpustakaan besar di kampus barunya. Perempuan itu melihat-lihat buku yang ingin ia baca. Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, ia pun beralih menuju tempat duduknya.

"Sunflowers," gumam Edeline ketika membaca judul novel yang ia ambil.

Edeline begitu tertarik dengan novel itu. Apalagi sinopsisnya yang membuat ia yakin, jika isi novel itu akan menyenangkan. Belum sempat Edeline membuka novelnya, ia dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita.

"Edeline," sapa wanita itu dengan senyum merekahnya.

Edeline menatap sekelilingnya ketika suara wanita itu menarik perhatiaan sekitarnya.

"Olivia, what are you doing here?" tanya Edeline berbisik lirih.

"Memangnya kenapa jika aku berada di sini?" jawab Olivia masih dengan senyumnya.

Edeline hanya menggeleng seraya membuka novel yang belum sempat ia baca itu.

"Oh my god! Kau meminjam novel itu?" tanya Olivia yang membuat Edeline mengerutkan dahinya.

Edeline mengangguk. "Apa ada yang salah?"

"Novel itu sangat bagus, terlebih lagi si tokoh pria sangat tergila-gila..."

"Stop! Jangan berkata apapun!" Edeline tidak suka jika ada yang memberitahunya isi dari novel yang ia baca.

"Aku bisa menceritakannya sedikit agar kau—Edeline!" pekik Olivia tertahan ketika melihat Edeline tiba-tiba pergi meninggalkannya.

Menyebalkan. Baru kali ini, ia mendapati seseorang yang begitu ikut campur akan urusannya. Pun ia juga sedikit tidak nyaman dengan sikap wanita itu.

"Kau Edeline bukan?" seketika itu Edeline berhenti berjalan seraya menatap heran sosok pria tak dikenalnya.

"Ya, apa kau ada perlu denganku?"

Pria itu tersenyum, dan tak lama ia menyodorkan sebuah kertas pada Edeline. Pun Edeline mengambil kertas itu seraya menatap pria itu heran. Tapi tak lama, pria itu berlalu begitu saja dari hadapan Edeline.

"Apa ini?" Edeline menatap kertas itu, sebelum ia membuka isi di dalamnya.

Edeline meremas amplop itu setelah ia tahu isi di dalamnya. "Bastard!"

Setelahnya, Edeline merobek kertas itu menjadi kepingan kecil. Bagaimana bisa ada seseorang yang terang-terangan melecehkannya seperti ini. Tanpa peduli, Edeline berlalu dari tempatnya dan menuju ke ruang kelas berikutnya. Tinggal satu kelas, setelah itu ia bisa pulang dengan nyaman, atau mungkin tidak.

"Ada yang bisa menjawab?" tanya Mrs. Harison ketika menerangkan tentang ilmu Georgraphic.

Edeline nampak tak fokus ketika ia teringat beberapa pesan yang Alexio kirimkan untuknya.

Hari ini aku tidak bisa menjemputmu, tapi Kendrick yang akan melakukannya.
Aku juga sudah menyiapkan beberapa gaun untukmu. Pilih, dan pakailah sesuka hatimu.
Dan juga, aku akan menjemputmu di Penthouse pukul enam petang.
See you there, Dee.

Edeline teramat penasaran hingga ia tidak sadar jika Mrs. Harison memanggilnya berulang kali.

"Mrs. Carolina."

"Yes, mam!" Edeline tersentak ketika Olivia menyenggol lengannya.

"Coba jawab pertanyaan yang aku berikan." Ucap Mrs. Harison dengan tatapan tajamnya. Wanita itu paling tidak suka jika ada seseorang yang mengabaikan mata kuliahnya.

ALEXIO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang