24. Offers

46.3K 1.9K 81
                                    

Edeline tersentak ketika mendapati Alexio di depannya. Ia kira pria itu tidak akan pulang semalam, setelah meninggalkannya begitu saja. Tanpa kata perempuan itu menyingkirkan lengan Alexio yang melilit pinggangnya. Setelah berhasil, ia keluar dari kamar lalu duduk di atas sofa ruang tamu.

"How long?" gumam Edeline seraya menghela napas lelah.

Pun Edeline memutuskan untuk membaringkan tubuhnya dan menyalakan televisi di hadapannya. Pagi ini entah mengapa terasa sedikit menyesakkan untuknya. Baru saja ia ingin menonton televisi, seseorang tiba-tiba memeluk tubuhnya.

"Oh god!" Edeline begitu terkejut, mendapati Alexio yang tanpa rasa bersalah memeluk dirinya tiba-tiba.

"What are you doing here?" bisik Alexio seraya menatap netra abu-abu itu.

"Not your bussiness." Tekan Edeline sambil mendorong tubuh Alexio menjauh.

Tapi bukan Alexio namanya jika membiarkan Edeline begitu saja. Dengan satu gerakan Alexio merubah posisinya hingga berada di atas Edeline. Ia mengurung tubuh itu menggunakan lengannya.

"Kau pikir bisa kabur dariku?" bisik Alexio yang membuat Edeline terdiam.

"Go—" Edeline tersentak ketika kedua tangannya digapai Alexio dengan mudah.

"Dee," Alexio menyatukan dahinya dengan Edeline. "Kau benar-benar membuatku bergairah saat ini." Bisiknya dengan napas memburu.

Edeline terdiam ketika dirinya merasakan desakan milik Alexio di bawah sana. Sialnya ia bisa merasakan hawa panas yang terasa di sekelilingnya. Apalagi kulit mereka yang saling bersentuhan membuat tubuhnya ikut terbakar juga.

Dug!

Dalam sekali tendangan, Edeline berhasil melumpuhkan Alexio. Pria itu memegang perutnya seraya melihat Edeline yang berlari menuju kamar.

"Dasar bajingan gila! Fuck you X!" teriak Edeline yang bisa terdengar oleh Alexio.

Alexio yang mendengar umpatan Edeline justru terkekeh. Pria dengan tubuh shirtless nya itu menatap kepergiaan Edeline dengan perasaan membuncah.

"Shit! Kau membuatku semakin menginginkanmu, Dee." Gumamnya seraya tersenyum miring.

Di kamar mandi, Edeline menatap pantulannya dalam cermin. Perempuan itu meneliti setiap raut wajahnya, mulai dari mata hingga ke bibir. Jika dilihat sekilas, ia bukanlah tipe wanita yang akan disukai Alexio. Tapi mengapa pria itu begitu menginginkannya.

"Beautiful," bisik seseorang sambil merengkuh pinggang Edeline.

Edeline tersentak ketika mendengar bisikan itu. Pun ia menatap seseorang yang berada di belakangnya saat ini. Alexio, pria itu menatap raut wajah Edeline yang begitu memabukkan untuknya.

"Bagaimana bisa kau..."

"Apa yang tidak aku bisa? Aku bisa melakukan apapun yang aku mau." Terang Alexio yang membuat Edeline mendecih.

Di saat Edeline ingin keluar dari kamar mandi, dengan cepat Alexio menahannya.

"Are you crazy, huh?!" pekik Edeline.

Tanpa kata Alexio membawa tubuh Edeline ala bridal style. "Apa yang kau lakukan? Turunkan aku!"

Tak berselang lama Alexio menurunkan Edeline di atas ranjang. Edeline yang melihat itu pun begitu panik. Ia tidak ingin jatuh di tempat terkutuk itu. Jika tidak, manusia iblis ini akan memakannya hidup-hidup.

Edeline menahan napasnya ketika Alexio meletakkan dirinya di atas ranjang. Pun Alexio ikut berbaring di sampingnya sambil memeluk pinggangnya.

"Aku memiliki sebuah penawaran," ucap Alexio, yang membuat Edeline nampak sedikit tertarik.

ALEXIO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang