"Akhirnya!" Edeline merasa begitu lega ketika ia bisa sampai di New York dengan selamat.
Perempuan itu tampak bersemangat membongkar koper miliknya. Sebelum itu, ia sudah meminta izin Alexio untuk membeli beberapa barang yang diinginkannya. Termasuk salah satu cinderamata yang hanya ada di Madrid.
"Wait? Apa benar ini milikku?" gumam Edeline seraya melihat dua buah dress yang terlihat mahal.
"Itu milikmu," jawab Alexio tiba-tiba seraya mengecup pipi Edeline.
"Tapi, aku tidak merasa pernah membelinya." Ucap Edeline seraya menatap ke arah Alexio.
"Aku yang membelinya." Jawab Alexio seraya mengeluarkan barang-barang milik Edeline dari dalam koper kecilnya.
Edeline menelengkan kepalanya seraya melihat Alexio menata barang-barangnya. Perempuan itu hanya diam sambil melihat raut wajah tanpa ekspresi milik pria itu. Sampai beberapa saat Edeline dibuat terkejut ketika Alexio melepas kemejanya begitu saja.
Edeline berdeham pelan seraya membuang pandangannya. Padahal ia sudah cukup sering melihat tubuh shirtless Alexio, namun entah mengapa ia masih saja malu untuk melihatnya.
"Aku ingin mencuci muka." Ucap Edeline seraya berlalu menuju kamar mandi.
Alexio yang melihat kepergiaan Edeline pun menyunggingkan senyum miringnya. Ia sadar jika perempuan itu telah memperhatikannya sedari tadi. Pun ia hanya diam dan membiarkannya saja.
"She's so fucking cute." Gumam Alexio seraya membereskan barang-barang milik Edeline.
Di saat yang bersamaan, Alexio mendengar ponselnya bergetar. Pria itu mengambil ponselnya kemudian mengangkatnya begitu saja.
"Kau sudah sampai New York?" tanya seseorang di seberang telepon.
"Hm," gumam Alexio singkat.
"Apa kau tahu jika Walton menginginkan pertemuaan para pemimpin?" tanya Kendrick seraya membetulkan letak kacamatanya.
"I know," jawab Alexio seraya menatap keluar jendela.
"Apa kau akan benar-benar datang kali ini?" tanya Kendrick lagi. Pasalnya, pria itu tidak pernah sekalipun datang dan meminta seseorang untuk mewakilkannya
"Bagaimana menurutmu?" ucap Alexio seraya mengambil satu kaleng bir.
Kendrick menghela napas. "Sudah pasti kau tidak akan datang."
Alexio tersenyum miring. "Kau sudah tahu jawabanku rupanya. Tapi, sepertinya aku ingin memberi sedikit kejutan."
Ucapan Alexio mampu membuat Kendrick tak bisa berkata-kata. Apa benar Alexio akan datang kali ini. Setelah sekian lama, pria itu absen dari kegiatan ini.
"Jangan bilang kau akan datang kali ini."
"Maybe?" jawab Alexio seraya memutus panggilannya begitu saja.
Alexio meneguk birnya dalam beberapa kali teguk. Pria itu menatap Edeline yang baru saja keluar dari dalam kamar. Alexio hanya diam ketika perempuan itu nampak berjalan mengendap-endap.
"Apa yang sebenarnya ia lakukan?" gumam Alexio seraya tersenyum miring.
Alexio nampak menikmati setiap tingkah yang dilakukan Edeline saat ini. Perempuan itu sedikit bersenandung ketika netranya menatap sekelilingnya.
Di waktu yang sama, Edeline nampak bersyukur ketika tak mendapati Alexio di sekitarnya. Ia pikir akan melihat pria itu saat ini, namun ternyata tidak. Ia begitu senang hingga tak menyadari jika sedari tadi pria itu telah memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXIO [END]
RomanceSEQUEL "THE DEVIL WANTS ME" Bisa di baca terpisah [FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] DON'T COPY MY STORY❌️‼️ 17+ Awal dari bencana ini di mulai ketika Edeline harus tinggal satu atap bersama keluarga Stolen, dan lebih parahnya ia harus menetap dengan pria...