PART 44. FLASHBACK.

4.7K 243 78
                                    


~HAPPY READING~

Author pov.

Flashback on.

Satu tahun lalu.

Terlihat dari kejauhan seorang gadis tengah berlari terburu buru menuju halte. Sesampai disana perempuan berseragam SMA itu terduduk di bangku seraya mengatur nafasnya yang lelah sebab terus berlari larian tadi. Netra coklat miliknya menatap sekitar yang lebih dominan dengan orang-orang pekerja kantoran daripada anak sekolahan seperti dirinya. Ah sial sekali, bisa bisa nya ia kesiangan ditengah gempuran ujian semester pertama tahun ini.

Hari ini merupakan hari pertama seluruh murid SMA PERTIWI akan mengikuti ujian semester pertama bagi setiap kelas.

Arania bersyukur masih ada bis yang mengarah sama ke jalan sekolahnya. Sesampai disana cewek itu langsung menerobos berlari masuk menyusuri koridor dengan leluasa sebab tidak satpam yang menjaga di pos. Jika ada huh, sudah dipastikan ia sekarang tengah merengek meminta di izinkan masuk.

"Ruang 07,lantai dua." Gumamnya sambil terus berjalan mencari ruangan ujiannya.

Sama seperti peraturan sekolah sebelumnya. Para murid akan di tempati dalam ruangan ujian yang berbeda dengan teman teman kelas berbeda juga. Hal demikian dilakukan sebagai antisipasi ketidak adanya kecurangan contekan atau saling bekerja sama pada saat ujian berlangsung.

Langkah gadis itu berhenti didepan pintu kelas paling ujung lantai dua. Samar-samar terdengar suara pengawas di dalam, gadis itu takut setengah mati karena takut akan dimarahi sebab terlambat. Ia menutup mata sebentar untuk memberanikan diri menghadapi pertanyaan guru pengawas.

"M-maaf bu, saya kesiangan," Cicit Arania menundukkan kepala menghindari tatapan intimidasi dari guru perempuan bernama Sekarwati.

"Kamu tahu hari ini hari apa hah?" Tanya bu Sekar memasang wajah wibawa dan ketegasan.

Arania mengangguk. "Tahu bu,"

"Lalu kenapa bisa kamu lalai dan telat seperti ini?! Anak jaman sekarang bukannya belajar mengatur waktu dan kedisiplinan malah lalai tidak jelas." Ketus bu Sekar lagi lagi Arania dibuat takut.

"Izinin saya ikut ujian, bu. Saya janji gak akan mengulangi hal ini lagi."

"Saya pegang janji kamu, sudah duduk sana-ASTAGHFIRULLAH KAMU JUGA TELAT SAGARA!" Istighfar bu Sekar ketika mendapati sosok lain dibelakang Arania.

Niatnya ingin duduk terjeda , ia menoleh perlahan.

Tubuh tinggi tegap. Kulit putih. Memiliki bola mata berwarna hitam pekat. Wajah datar dan dingin berkombinasi menjadi satu. Sesaat Arania terpaku pada cowok yang melangkah santai masuk tanpa rasa bersalah sebab terlambat.

Untuk pertama kalinya netra coklat Asia Arania bertemu dan bersitatap langsung dengan bola hitam pekat dingin dan tajam Sagara. Peraduan pandangan keduanya tak bertahan lama karena Arania langsung memalingkan wajahnya menghindari tatapan yang sulit diartikan dari cowok berjulukan most wanted SMA Pertiwi itu.

Dan untuk pertama kalinya juga Sagara merasa kecewa sebab tak bisa berlama-lama menatap perempuan itu.

Sagara beralih mendekati meja guru kemudian menyodorkan ponsel yang memperlihatkan bukti izin dari kepala sekolah. Jangan heran jika cowok itu bisa dengan mudah keluar masuk semaunya di sekolah ini. Dia salah satu donatur besar di SMA Pertiwi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAGARA :(He is my husband) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang