Bab 7. Pertemuan Pertama

2.8K 199 0
                                    

"Wow, aku tidak tahu jika sebenarnya nona Greta adalah seorang penyihir." Kyle berucap kagum seraya duduk diatas ranjang kayu miliknya.

"Cara dia menghilangkan mangkuk itu hanya dengan gerakan jari, wah itu sangat menakjubkan." Lanjutnya, seolah mengingat momen sebelumnya.

"Benar benar nona muda yang tidak terduga." Kyle menggelengkan kepalanya penuh kekaguman.

Ia menunduk, menyibak pakaian tipis sederhana yang ia kenakan.

"Tidak heran jika luka ini sama sekali tidak terasa sakit." Ia dengan sengaja menekan beberapa kali perban yang membungkus luka tusuk diperutnya.

Asher yang sedari tadi terdiam melihat keluar jendela, mengamati suasana sore hari dihutan itu menoleh. Menatap tingkah konyol Kyle.

"Berhentilah jika kau tidak ingin racun ditubuhmu kembali menyebar." Peringatnya.

Kyle tersadar, dan tertegun begitu mendengar peringatan Asher. Ia menelan ludah mengingat bagaimana rasa sakit yang ia derita malam itu akibat racun ditubuhnya.

"Itu mengerikan." Gumamnya seraya meringis.

Asher duduk terdiam sembari memandang kembali keluar jendela, seolah tengah memikirkan sesuatu.

Suasana hutan diluar sana, yang tampak hangat dan penuh kedamaian seolah berbanding terbalik dengan suasana hutan gelap gulita pada malam itu.

Siapa yang percaya, jika dikedalaman hutan yang penuh dengan berbagai jenis binatang buas itu akan terdapat tempat se tenang dan sedamai ini.

Asher sendiri masih tidak bisa mempercayai penglihatannya.

Ditambah, dengan keberadaan hutan yang sangat tersembunyi ini. Ia masih berusaha mempertanyakan bagaimana keduanya bisa masuk dan darimana mereka datang sebelumnya.

Asher tidak bisa mengingat dengan jelas bagaimana mereka bisa berakhir berada ditempat ini pada malam itu, dikarenakan tubuhnya yang sedari awal menahan tekanan racun dan juga luka fatal yang didapatkan nya. Asher hampir tak mengingat satupun detail penting setelah dirinya dan Kyle terpisah dari rekan satu timnya yang lain.

Malam itu terasa sangat aneh.

"Kapten."

Asher sedikit menoleh ketika mendengar panggilan Kyle.

"Menurutmu apakah Luke dan teman teman yang lain selamat malam itu?" Tanya Kyle dengan nada bicara yang terdengar sedikit pilu.

Berbeda dengan nada bicara penuh candaan sebelumnya.

Asher terdiam, mengingat bagaimana mereka mendadak terpisah malam itu. Ia sendiri tidak bisa menjamin bagaimana keadaan tiga bawahannya yang lain.

Mengingat ia sendiri kehilangan kesadaran. Asher juga penasaran dengan kondisi tiga rekannya yang lain.

"Entahlah." Jawabnya tak jelas.

Kyle menghela nafas penuh penyesalan. "Ini semua salahku."

Asher menoleh.

"Jika saja aku tidak mengeluh, mungkin kita akan bisa keluar dari dalam hutan itu dengan selamat." Kyle menunduk, seolah mencerca kecerobohannya malam itu.

"Luke, Rick, dan juga Theo. Entah bagaimana keadaan mereka saat ini."

"Maka bersikaplah lebih baik kedepannya."

Kyle mendongak ketika mendengar ucapan Asher menyela gumaman nya.

"Aku tidak akan berbaik hati lain kali." ucap Asher masih dengan menatap keluar jendela.

FIELD OF DAISIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang