Dibawah terpaan hujan, tubuhnya gemetar. Tangannya yang mengepalkan pegangan senjata perlahan mengerat.
"Tidak! Lily, menjauhlah!" Kyle yang berada di arah yang berlawanan dengan gadis itu berucap panik, ia baru hendak bergerak sebelum sebuah siluet melesat tanpa aba aba kearah Liliana.
Kyle menatap sosok yang bergerak dengan cepat kearah Liliana, dan menyadari jika itu adalah Asher. Ia mencengkeram dua pisau ditangannya dan bergerak menyusul.
Liliana, yang pada akhirnya melanggar perjanjiannya dengan Asher dan memilih untuk pada akhirnya tetap menghampiri tempat pertempuran tengah berlangsung dikarenakan rasa cemas nya yang semakin menjadi memikirkan keadaan Greta.
Berusaha keras Liliana menolak gagasan dan juga niat untuk pergi dan melihat kondisi Greta berulang kali, meski pada akhirnya ia tetap menyerah dan pergi menuju rumahnya.
Dan kegelisahan serta rasa cemas Liliana terbukti benar, begitu ia melihat Greta. Dicekik dengan kejam oleh sesosok berjubah hitam, terisolasi didalam lingkaran sihir pelindung yang tampaknya diciptakan sosok itu.
Dari tempatnya berdiri, Liliana bisa melihat darah dipakaian Greta, serta wajah pucat wanita itu.
Tubuhnya kembali gemetar dengan hebat.
Hingga kemudian ia berteriak lantang tanpa memperdulikan sekitar ataupun bahaya yang saat ini mengincarnya.
"J-jangan.." lirihnya bergetar. "Apa yang kau lakukan?! Jangan sakiti bibi ku!" Lanjut nya.
"Bibi!"
Liliana bergerak mendekat, hendak menjangkau kearah lingkaran pelindung sihir hitam dihadapannya. Namun ia terhenti begitu sebuah tangan menahan tubuhnya kembali mundur kebelakang.
"Kau melanggar apa yang telah kukatakan padamu sebelumnya." Ujar Asher dengan kedua alis mengerut.
Liliana menoleh secara spontan. "Bibi Greta dalam bahaya, aku harus menyelamatkannya."
Asher yang dengan sigap menahan pergerakan gadis itu menunduk, menatap kedua bola mata biru terang nya yang saat ini tampak memerah disertai dengan genangan air mata yang terus meluruh membasahi wajahnya.
Tangan Liliana yang bergetar hebat meronta, memaksa lepas dari cekalan kuat tangan Asher.
"Tidak.." Greta melihat gadis yang tampak memberontak dibawah cegahan Asher, ekspresi wajahnya penuh kepanikan.
"PERGILAH DARI SINI LILIANA!" teriak Greta lantang disela udara yang mulai menipis akibat cekikan Phill.
Liliana terkesiap oleh teriakan lantang Greta, ia terdiam. Matanya yang terus mengalirkan air mata menatap Greta lurus, melihat wanita itu meronta dibawah cengkeraman sosok asing itu.
"Bibi.."
"Lily, apa yang kau lakukan disini? Pergilah bersembunyi, kami akan segera menyelamatkan nona Greta." Kyle turut menyusul Asher tak lama, menatap gadis bertudung itu dengan kecemasan yang tampak sangat jelas.
Phill melihat Asher dan Kyle berdiri bersama dengan sosok ramping berjubah itu, tatapan matanya berubah semakin tertarik. Ia tersenyum semakin lebar.
"Semakin banyak hal baik berdatangan rupanya." Bola mata hitam penuhnya menatap Liliana intens.
"Aku akan segera membereskan bibimu, setelah itu. Giliranmu selanjutnya, beserta dua pria menyebalkan itu." Lanjut Phill penuh kegembiraan.
Nafas Liliana memburu, ia tidak bisa hanya diam saja melihat bibinya berada dalam bahaya.
"Kau bawa saja aku sebagai gantinya, tinggalkan bibiku dan lepaskan dia."
"Liliana!"
"Omong kosong."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIELD OF DAISIES
Fantasy"Kehadirannya membawa antara dua kemungkinan, jika bukan sebagai pertanda diberkatinya kerajaan maka itu merupakan sebuah tanda kehancuran." "Sembunyikan dia dari keramaian dunia, jangan biarkan dunia tahu keberadaannya!" ___________________________...