Selang dua puluh menit kemudian, ketiga sosok itu berhasil melewati kedalaman hutan yang gelap gulita dengan perjalanan yang terhitung cukup lancar.
Sama sekali tidak ada bahaya apapun yang mengancam mereka selama perjalanan keluar dari dalam hutan.
Bahkan Asher dan Kyle, yang telah memiliki dugaan tentang apa yang akan terjadi tampak sedikit bingung dengan situasi yang saat ini mereka alami.
Pasalnya, mereka yang sebelumnya mengalami sendiri keganasan yang terjadi didalam hutan tersebut. Bagaimana liarnya sekawanan binatang buas itu berniat untuk mencabik cabik dan memakan mereka.
Namun kini.
Selain daripada beberapa hewan pengerat dan hewan merayap yang mereka temui, mereka sama sekali tidak menemukan hewan buas berbahaya apapun.
Meski itu merupakan suatu berkah karena tidak bertemu dengan binatang buas diposisi mereka yang tengah membawa Liliana.
Mengingat sekawanan serigala liar yang pertama kali menyerang mereka setibanya didalam hutan, membuat Asher dan Kyle memiliki firasat jika telah terjadi sesuatu sesaat sebelum mereka memasuki kawasan hutan ini.
Terlebih ketika mengingat kawasan bekas pembantaian yang sebelumnya mereka temukan, belasan mayat serigala liar tersebar acak berlumuran darah.
Hal itu seolah terhubung dengan sesuatu yang ditemukan Asher ketika mngecek mayat serigala-serigala itu, yang dimana mati dengan luka yang persis sama.
Bekas tusukan dan tebasan benda tajam.
Asher terdiam sepanjang jalan dengan pikiran yang fokus.
Sementara itu Liliana, kembali membuka matanya sesuai dengan arahan yang Asher berikan setelah mereka melewati kawasan berdarah itu, ia berjalan mengekor dibelakang pria itu.
Tubuhnya yang masih belum pulih sepenuhnya itu tentu memiliki energi yang masih sangat lemah, ditambah dengan perjalanan yang cukup jauh.
Terhitung tiga jam dari sejak mereka meninggalkan rumah, berjalan tanpa satu kalipun istirahat.
Nafas gadis iu memburu, keringat membasahi wajahnya yang pucat.
Liliana yang masih belum memiliki energi yang cukup untuk perjalanan tiga jam penuh tanpa istirahat membuat dirinya kehilangan fokus dan tersandung akar pohon.
Kedua tangan kuat pria di bagian depan dan belakang Liliana dengan sigap menahan kedua tangan gadis itu agar tidak terjatuh.
"Lily, kau baik baik saja?" tanya Kyle cemas.
Liliana menganggukkan kepalanya. "Aku baik baik saja, hanya.. Mungkin sedikit lelah."
Kedua pria itu yang jelas mengerti kondisi fisik Liliana terdiam.
Sebelum disaat berikutnya Asher merundukkan tubuhnya.
Dibawah tatapan bingung dan terkejut Kyle, punggung lebar Asger tersuguh didepan Liliana.
"Naiklah."
Ucapaan singkat Asher nyatanya sontak membuat Liliana maupun Kyle terkejut.
Terlebih Kyle.
Ia turut memandang sosok tinggi Asher yang dirinya ketahui dengan baik tidak pernah merendahkan diri dihadapan sapapun termasuk putra mahkota namun kini tengah berjongkok dengan punggung menghadap seorang gadis.
Terlebih menyuruh gadis itu untuk menaiki punggungnya.
Kyle tentunya syok bukan main.
Bahkan Liliana sendiri yang merasa terkejut dengan langkah yang dilakukan Asher mematung untuk beberapa saat sebelum kemudian tersadar dan melambaikan tangannya dengan panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIELD OF DAISIES
Fantasy"Kehadirannya membawa antara dua kemungkinan, jika bukan sebagai pertanda diberkatinya kerajaan maka itu merupakan sebuah tanda kehancuran." "Sembunyikan dia dari keramaian dunia, jangan biarkan dunia tahu keberadaannya!" ___________________________...