Asher bersandar pada kusen pintu sembari melipat kedua tangannya didepan dada.
Matanya menatap lurus kearah dua sosok yang saat ini tampak tengah sibuk menata dan mengurus berbagai macam jenis bunga dihalaman depan.
Keduanya tampak bersenang senang tanpa memperdulikan jika pakaian dan juga kedua tangan masing masing terlihat penuh dengan tanah.
Terlihat jelas di senyum keduanya yang tampak sangat cerah.
Bahkan Kyle.
Meski Asher mengetahui jika Kyle merupakan sosok yang sangat aktif dan bersemangat diantara anggota prajurit nya yang lain, namun penampakan Kyle beberapa hari terakhir telah membuat Asher melihat lebih jauh kepribadian pemuda itu.
Raut wajahnya saat berhadapan dengan Liliana terlihat dua kali lebih antusias daripada sebelumnya.
Entah karena pengaruh gadis itu yang juga menerima tingkah Kyle secara terbuka, atau karena keduanya berada pada usia yang sama. Yang membuat keduanya memiliki ikatan yang lebih kuat untuk bisa berteman.
Itu seolah mengingatkan Asher akan jawaban Kyle beberapa hari lalu ketika ia bertanya mengenai perasaannya pada gadis muda itu.
'Yahh, bukankah itu akan terlalu mewah untuk didapatkan seseorang sepertiku.'
Dilihat dari cara pria muda itu menjawab, Asher bisa langsung menyimpulkan jika Kyle. Pemuda itu, memang menyukai Liliana pada awalnya.
Namun, setelah menyaksikan dan memperhatikan gerak gerik Kyle beberapa hari terakhir setelah Asher mengajukan pertanyaan itu.
Pria itu tampaknya memutuskan untuk memendam perasaan miliknya dan tetap bergaul dengan Liliana selayaknya seorang teman sebaya, dan Kyle juga tampaknya tidak berniat untuk membuat hubungan keduanya berkembang ke jalur yang lebih pribadi selain daripada sebagai seorang teman.
Pemuda itu pada akhirnya mundur dan memilih untuk terus berteman dengan Liliana tanpa melibatkan perasaannya sebagai seorang pria.
Meski masih dapat terlihat jika dibalik senyum cerah dan lebar Kyle, sorot penuh kasih sayang disetiap tatapannya kearah Liliana masih tampak terlihat sangat jelas.
Asher terdiam tanpa ekspresi, menyaksikan keduanya bercengkerama dengan ramah dari jarak jauh.
"Bukankah keduanya terlihat manis saat bersama?"
Sebuah suara ramah mengalun dengan santai dari balik punggung Asher, membuat pria itu berbalik dan menatap sosok yang saat ini tengah menaruh sesuatu diatas meja kayu diruang tengah.
Greta tersenyum dengan tatapan yang masih memandang Kyle dan Liliana dihalaman sebelum kemudian menoleh, menatap sosok suram diambang pintu.
"Anak buahmu terlihat sangat menyenangkan, bukankah akan menjadi hal baik jika Lily dan Kyle bersama." Lanjut Greta santai, sembari duduk dikursi. Menghadap semangkuk kue kering diatas meja.
Asher membalikkan badannya, mengerutkan alisnya.
Greta menghela nafas, mengambil kue kering diatas meja dan menggigitnya kecil.
"Aku tidak pernah menyangka jika Lily akan seakrab itu dengan orang asing yang baru beberapa hari dikenalnya."
Setelahnya Greta terkekeh dengan tatapan yang masih menyorot dua sosok diluar rumah.
"Itu tidak terduga."
Tatapannya tampak penuh akan makna.
Greta beralih menatap kearah Asher yang saat ini jga tengah memandangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIELD OF DAISIES
Fantasy"Kehadirannya membawa antara dua kemungkinan, jika bukan sebagai pertanda diberkatinya kerajaan maka itu merupakan sebuah tanda kehancuran." "Sembunyikan dia dari keramaian dunia, jangan biarkan dunia tahu keberadaannya!" ___________________________...