"Berhenti."
Kyle berhenti begitu mendengar instruksi tegas yang diucapkan sang kapten, melihat pria itu menatap sekitar untuk beberapa saat seolah tengah menyelidik dan memastikan keadaan.
Dibawah langit malam yang tersembunyi dibalik pepohonan tinggi menjulang, sosok tinggi Asher seolah terbiaskan oleh cahaya lentera kecil yang dipegang Kyle sebagai penujuk jalan.
Tampak tegap dan penuh aura kepemimpinan.
"Ini sudah cukup jauh kapten." Ucap Kyle seraya menoleh kearah belakang.
Beruntung bagi ketiganya karena bisa keluar dari dalam hutan sebelum malam tiba, dan kini mereka telah berjalan cukup jauh dari wilayah hutan yang gelap. Benar benar telah keluar dari zona berbahaya hutan dalam.
Benar benar lancar tanpa satupun hambatan yang berarti.
Selain dari beberapa kali Kyle menyingkirkan beberapa hewan merayap dan melata yang berusaha menghalangi jalan mereka, tidak ada satupun bahaya yang mengancam seperti ketika mereka masuk kedalam hutan sebelumnya.
"Mm.. Kupikir.." Suara kecil yang hampir terdengar seperti dengungan se ekor nyamuk itu menusuk telinga Asher dengan jelas.
Membuat kedua pria itu menoleh untuk menatap kearah nya.
"Kau.. Bisa menurunkanku disini kapten Asher." Lanjut gadis itu dengan suara tergagap.
Melihat wajah gadis itu tampak menampilkan raut tak nyaman disertai kedua pipinya yang sedikit memerah, tangannya yang menggantung dikedua bahu Asher tampak kaku seolah takut secara tak sengaja menyentuh tubuh pria itu.
Melihat ekspresi malu serta wajah penuh tekanan Liliana, Asher terdiam beberapa saat.
Ia melirik gadis itu menggunakan ujung mayanya, menatap sesosok tubuh ramping yang saat ini berada di punggungnya, kaku seolah takut hanya untuk sekedar menggerakkan tubuhnya.
Secara kebetulan, tempat mereka berhenti tepat disebelah aliran air sebuah sungai kecil yang memiliki air yang sangat jernih dan bersih, setelah sempat terdiam beberapa saat. Asher tanpa berbicara langsung berjalan mendekat kearah aliran sungai, menuju kearah satu batu datar tak jauh.
Merundukkan tubuhnya, dan menurunkan Liliana untuk langsung duduk diatas batu dengan nyaman.
Kyle melihat bagaimana sikap gagah dan perhatian Asher memperlakukan Liliana dengan cara yang terbilang 'paling' lembut yang bisa dlakukan pria itu.
Mengingat bagaimana sikap Asher sebelumnya terhadap gadis bangsawan lain yang secara terang terangan berusaha mendekatinya, tidak jarang ekspresi dingin dan juga kata kata tajam yang dilontarkan pria itu di depan banyak orang akan langsung melukai citra dan harga diri wanita bangsawan tersebut.
Melihat cara Asher memperlakukan Liliana, tentu membuat Kyle lagi lagi terkejut dengan kelainan sang kapten untuk yang kesekian kalinya.
Sementara itu Liliana, yang duduk dengan nyaman diatas batu sesaat setelah Asher menurunkannya mendongak. Memandang pria itu dengan senyum tipis.
"Terima kasih." Ucapnya.
Asher tak menjawab ucapan Liliana dan hanya balas menatap gadis itu beberapa saat, sebelum mengangguk dengan singkat dan acuh.
Hal itu memberi ilusi pada Kyle jika kelembutan pria itu sebelumnya hanyalah bayangan semata yang seketika menghilang, begitu melihat raut wajah kaku dan tak ramah diwajah sang kapten kembali.
"Bagaimana keadaanmu Lily? Apa kau merasa tidak nyaman?" Tanya Kyle mengalihkan perhatiannya kearah Liliana.
Liliana menggelengkan kepalanya lembut. "Aku baik baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIELD OF DAISIES
Fantasy"Kehadirannya membawa antara dua kemungkinan, jika bukan sebagai pertanda diberkatinya kerajaan maka itu merupakan sebuah tanda kehancuran." "Sembunyikan dia dari keramaian dunia, jangan biarkan dunia tahu keberadaannya!" ___________________________...