Bab 39. Penyerangan

1.2K 113 23
                                    

*maaf jika terdapat kesalahan nama tokoh, dan typo. Selamat membaca.

_________________________________________

Berjalan dengan perasaan yang sangat tidak nyaman, Luke bisa merasakan panas pada punggung serta belakang kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berjalan dengan perasaan yang sangat tidak nyaman, Luke bisa merasakan panas pada punggung serta belakang kepalanya. Seolah satu tatapan tajam tengah menatapnya dengan begitu intens, berniat melubangi tubuh bagian belakangnya.

Mata Luke bergulir untuk berusaha menatap kearah Rick yang berjalan disebelahnya, menggendong tubuh tak sadarkan diri Theo layaknya sekarung gandum.

Theo yang masih belum sadarkan diri akibat hantaman Lamina beberapa waktu lalu terkulai lemah dibahu besar Rick, benar-benar tak bergerak.

Luke bergeser secara halus mendekat kearah Rick, namun gerakannya tetap tidak mampu menghilangkan tatapan tajam itu padanya, seakan tatapan itu memang berniat mengincarnya sepanjang perjalanan.

Dengan gerakan ringan, Luke menyenggol lengan besar Rick dengan gerakan halus, membuat pria itu menatap kearahnya dengan alis berkerut.

"Bisakah.. Kau membantuku?" Tanya Luke dengan wajah yang tampak mulai semakin tidak nyaman.

"Apa?" Seruan kasar Rick terdengar.

Ujung mata Luke bergulir, berusaha keras untuk menatap kearah belakang. Dimana sosok yang masih menatapnya tajam berada.

Namun ia kembali menolehkan kepalanya dengan keras bahkan sebelum sempat matanya menatap sosok itu.

Intimidasi yang kuat menekan Luke dengan keras, hingga membuatnya tidak bisa bergerak bebas untuk hanya sekedar menatap kearah belakang.

"Apa yang-"

"Kapten Asher, apakah dia.. Masih memandangku sekarang?" Luke memotong ucapan Rick tepat sebelum pria itu menyelesaikan ucapannya.

Rick terdiam, menatap wajah dan ekspresi kaku pria disebelahnya. Dengan santai Rick berbalik untuk menatap kearah dimana Asher berada.

Berbalik kembali setelah memastikan tatapannya beberapa saat kemudian.

"Ya." Jawabnya singkat.

Terdengar helaan nafas berat dari Luke menimpali ucapannya, disertai raut wajah yang semakin terlihat gusar.

"Ini sangat mengerikan, aku tidak bisa berjalan dengan santai jika kapten terus menatapku seperti itu." Bisiknya.

"Tidak ada yang bisa kulakukan, itu kesalahanmu karena meminta kertas sihir yang salah. Membuat kita akhirnya tetap harus berjalan cukup jauh sebelum sampai ke ibukota." Sambar Rick ringan, sama sekali tidak berniat membuat perasaan Luke lebih baik.

Luke sendiri hanya bisa meringis, karena dirinya yang juga menyadari dengan jelas kesalahan yang ia lakukan.

Bahkan bukan hanya tidak membawa kereta kuda yang Asher pinta, rombongan mereka juga berakhir harus berjalan kembali untuk jarak yang cukup jauh setelah keluar dari portal teleportasi akibat kesalahan yang ia lakukan.

FIELD OF DAISIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang