Setelah mengawasi perubahan sikap anak yang baru saja mereka bawa dan selamatkan dari gang, Asher dan juga Kyle akhirnya memutuskan untuk pergi setelah melihat kondisi anak itu telah mulai cukup tenang setelah diberi makan beberapa roti oleh Liliana.
Kini Asher dan juga Kyle tengah berada diruangan milik Asher, membuka sebuah pesan yang baru saja tiba dari seekor burung elang yang hinggap di jendela kamar Asher.
"Bagaimana kapten?" Kyle bertanya seraya menatap Asher penuh rasa ingin tahu.
Asher terdiam dengan tatapan menyorot lurus kertas ditangannya, mendongak dengan ringan lalu berjalan mendekat kearah obor terdekat.
"Luke dan yang lainnya selamat, mereka akan menjemput kita diperbatasan desa. Beritahu Liliana, kita akan berangkat malam ini." Seru Asher, seraya menatap kertas ditangannya yang secara perlahan mulai terbakar oleh api.
Kyle tampak sumringah ketika mendengar ucapan Asher, tersenyum dengan begitu cerah.
"Syukurlah mereka selamat, aku benar benar merindukan mereka dan juga rumah." Ucap Kyle bersemangat.
Sementara itu Asher menoleh menatap pria itu yang malah tersenyum dengan konyol, tak bergerak sedikitpun dari tempatnya.
"Kau akan tetap disini?"
"Ya? Oh benar! Maafkan aku kapten, aku akan pergi memberitahu Lily sekarang." Seolah tersadar, Kyle dengan segera berdiri tegak dan meminta maaf. Sebelum kemudian berbalik dan membuka pintu.
Namun gerakannya terhenti begitu matanya menatap kehadiran tak terduga seseorang yang kini berdiri dihadapan pintu kamar Asher.
Baik itu Kyle maupun sosok diluar pintu, keduanya sedikit terkesiap satu sama lain.
"Lily?" Seru Kyle begitu mendapati sosok Liliana berdiri diluar pintu, menunduk untuk menatap kearah satu anak laki laki yang juga berada bersama dengan gadis itu.
Mendengar nama Liliana disebut, Asher menoleh dan menatap keberadaan dua sosok diluar pintunya itu tenang.
"Apa aku mengganggu diskusi kalian?" Tanya Liliana lembut, sedikit menoleh untuk melihat Asher didalam ruangan.
"Tidak, aku baru saja akan kembali dan mengatakan sesuatu padamu. Tapi aku tidak menyangka kau akan ada disini." Kyle menatap Liliana dengan ringan, tersadar jika ia sama sekali tidak merasakan kedatangan Liliana beberapa saat yang lalu.
Karena setiap ruangan yang berada di penginapan ini sama sekali tidak kedap suara, kehadiran tiba tiba Liliana tentu saja membuat Kyle sedikit terkejut.
Sepertinya ia beberapa saat lalu terlalu senang mendengar kabar tentang teman temannya, hingga membuat dirinya tidak menyadari kedatangan Liliana dan juga anak laki laki itu.
"Aku datang kesini karena Dante meminta untuk bertemu dengan kapten Asher." Ucap Liliana seraya menepuk pelan bahu anak laki laki didepannya.
Kyle memiringkan kepalanya.
"Dante?" Beo nya.
"Itu namaku." Bocah laki laki yang sebelumnya datang dengan Liliana, berseru ketika mendengar Kyle memanggil namanya.
Membuat Kyle dan juga Asher seketika mengetahui nama anak itu.
"Oh, anak ini menjadi lebih bersahabat dari sebelumnya. Bagaimana kau melakukannya Lily?"
Liliana menggelengkan kepalanya ringan. "Aku tidak melakukan apa apa, Dante hanya terkejut sebelumnya. Karena itu dia jadi bersikap agak kasar."
"Begitu kah?" Kyle menunduk untuk melihat kearah anak kecil itu. "Jadi namamu Dante? Baiklah, jadi apa yang ingin kau katakan pada kapten Asher Dante kecil?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FIELD OF DAISIES
Fantasy"Kehadirannya membawa antara dua kemungkinan, jika bukan sebagai pertanda diberkatinya kerajaan maka itu merupakan sebuah tanda kehancuran." "Sembunyikan dia dari keramaian dunia, jangan biarkan dunia tahu keberadaannya!" ___________________________...