Mendongak untuk melihat kearah sebuah tangan yang terulur kearahnya, Liliana terdiam beberapa saat. Menatap bergantian kearah kain ditangan kekar itu, serta wajah pria yang tersuguh didepannya.
Bukankah mereka berkumpul di satu tempat karena ada sesuatu yang harus mereka bicarakan?
Lalu apa ini? Mengapa pria itu memberikan sebuah kain secara acak padanya?
Liliana jelas kebingungan dengan niat Asher menyerahkan kain ditangannya.
Kyle dan yang lainnya hanya terdiam, menatap kedua sosok itu dengan penuh perhatian.
"Apa.. Ini?" Liliana bergumam pelan, sembari meraih kain ditangan Asher dengan gerakan pelan.
Asher terdiam beberapa saat, menatap Liliana yang tampak menunduk menatap kain berwarna kuning pucat yang baru saja ia berikan.
"Seorang dokter akan datang untuk memeriksa kondisi semua orang, pastikan untuk memakainya ketika dokter itu datang." Ucap Asher setelah lama terdiam.
Liliana yang duduk memegang kain ditangannya, seketika mengetahui jika kain yang tengah ia genggam merupakan penutup wajah yang sama. Yang sebelumnya sempat ia miliki.
Ia mendongak untuk menatap kearah Asher, melihat pria itu juga tampak tengah memandang kearahnya.
Melihat bagaimana kedua mata sempit dan tajam itu menatapnya tanpa berkedip, membuat Liliana kembali menunduk untuk menatap penutup wajah di pangkuannya.
Tentu saja ia penasaran mengapa dirinya harus mengenakan penutup wajah setelah dirinya keluar menginjakkan kaki ke dunia luar, namun selayaknya Liliana percaya jika apapun yang selama ini Asher lakuan ialah untuk kebaikan nya sendiri. Liliana tidak banyak berkomentar ataupun bertanya, Karena ia tahu apa yang dilakukan Asher, pastilah memiliki alasan.
Dan hal itu juga langsung disadari oleh rekan rekan Asher yang lain.
Yang mana langsung mengerti arti dari tindakan pria itu terhadap Liliana.
"Tapi kapten, tidakkah menurutmu kita terlalu khawatir tentang hal ini? Maksudku, lihat mereka." Kyle berucap seraya menunjuk kearah Luke dan yang lainnya.
"Mereka baik baik saja setelah melihat Lily, tidak ada hal mencurigakan yang terjadi ketika Lily dan mereka bertem—"
"Kurasa tidak."
Semua orang serempak menoleh kearah Theo, yang secara tiba-tiba berujar ringan memotong ucapan Kyle.
"Aku membunuh seorang bandit beberapa saat yang lalu saat kembali dari luar." Ucap pemuda itu santai.
Ruangan jatuh kedalam keheningan yang mengerikan begitu Theo memotong ucapan Kyle dengan kalimat yang begitu tak terduga.
Suasana santai yang beberapa waktu lalu masih bisa dirasakan setiap orang, secara spontan langsung berubah penuh tekanan.
"Kau membunuh seseorang?" Luke bertanya ulang seakan tak percaya dengan kata kata Theo.
"Bodoh, apa yang sebenarnya kau pikirkan? Membunuh seseorang di desa kecil, bagaimana jika itu menimbulkan keributan?" Rick menimpali dengan suara keras nya, mengumpat kearah Theo.
"Lalu? Apakah aku harus membiarkan seorang pria asing datang dengan tujuan yang sama sekali tidak diketahui?" Sebaliknya, Theo balik bertanya dengan tenang, membuat suasana kembali tenang.
Tanpa basa basi, mata pria itu langsung tertuju kearah Liliana.
"Dia mengikuti kita ke tempat ini setelah secara tidak sengaja melihat kapten Asher membawa nona Lily dalam perjalanan." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIELD OF DAISIES
Fantasy"Kehadirannya membawa antara dua kemungkinan, jika bukan sebagai pertanda diberkatinya kerajaan maka itu merupakan sebuah tanda kehancuran." "Sembunyikan dia dari keramaian dunia, jangan biarkan dunia tahu keberadaannya!" ___________________________...