Tubuh Liliana tersentak sekaligus diatas ranjang, wajahnya yang cantik tampak memiliki sentuhan keterkejutan serta kebingungan khas seseorang yang baru saja terbangun dari mimpi.
Dengan cepat, kedua matanya mengedar. Menyisir seluruh isi ruangan dengan tatapan menyelidik.
Hingga kemudian ia menghela nafas lega, bergerak perlahan lalu duduk diata ranjang.
Benar, dirinya berada di penginapan saat ini.
Beberapa saat setelah dirinya memasuki ruangan, Liliana memutuskan untuk membersihkan tubuhnya mengingat keringat akibat perjalanan jauh yang telah ia tempuh.
Melegakan begitu menyadari jika penginapan yang digunakannya saat ini, memiliki kamar mandi sendiri didalam ruangan. Yang membuat Liliana merasa sedikit lega dan bebas.
Dan begitu selesai membersihkan tubuh, seolah seluruh beban yang telah ia tanggung selama perjalanan jatuh. Liliana merasakan kelelahan yang begitu besar pada tubuhnya.
Membuatnya berbaring diatas ranjang, dan terlelap hanya dalam hitungan detik.
Melihat langit jingga diluar jendela, Liliana bisa menebak jika ia tertidur cukup lama dan nyenyak. Hingga terbangun kembali akibat sebuah mimpi buruk yang menyerangnya beberapa saat yang lalu.
Liliana menggosok kedua matanya dengan wajah yang tampak masih cukup mengantuk, ia memutuskan untuk kembali tidur hingga disaat berikutnya suara kicauan kecil burung membuatnya mengurungkan niat.
Tubuh Liliana yang telah setengahnya terbaring diatas ranjang kembali terduduk, berbalik dan melihat sebuah burung kuning kecil bertengger di kusen jendela kamarnya.
"Titi."
Liliana bangkit dengan terkejut lalu berjalan menuju jendela.
"Darimana saja kau, aku mencarimu sedari tadi." Ucap Liliana dengan cemas.
Mengingat burung kenari kecil dihadapannya mendadak menghilang begitu saja, disaat dirinya dan juga para pria lainnya memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Melihat Titi berada dihadapannya, mendadak muncul entah dari mana. Tentu membuat Liliana penasaran, darimana sebenarnya teman kecil nya itu.
Titi hanya berkicau pelan seolah menanggapi, sebelum tak lama kemudian terbang keluar jendela. Meninggalkan Liliana dalam keadaan terkejut sekaligus bingung.
"Apa yang.."
Ucapan Liliana terhenti, ketika melihat Titi kembali hinggap disalah satu gerobak kayu di gang didekat penginapan. Terus berkicau seolah memberi isyarat padanya untuk mendekat.
Liliana terdiam beberapa saat, tampak bergelut dengan isi pikirannya sendiri.
Apakah tidak apa apa untuk keluar?
Melihat tidak ada satupun orang yang membangunkannya setelah tertidur cukup lama, tampaknya Asher maupun Kyle juga belum kembali dari luar.
Melihat Liliana yang tampak terdiam lama, Titi yang sebelumnya telah terbang keluar. Kembali terbang mendekat kearah Liliana.
"Apa yang kau inginkan Titi?" Tanya gadis itu bingung.
Titi hanya terbang diluar jendela seraya terus bercicit kearah Liliana.
"Kau ingin aku mengikutimu? Kemana?" Tanya gadis itu semakin kebingungan.
Namun Titi tidak bersuara, berbalik dan kembali turun bertengger diatas gerobak kayu sebelumnya.
Hal itu membuat Liliana frustasi.
Matanya bergulir, menatap penutup wajah yang sebelumnya diberikan oleh Asher tergeletak begitu saja diatas meja disamping tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIELD OF DAISIES
Fantasy"Kehadirannya membawa antara dua kemungkinan, jika bukan sebagai pertanda diberkatinya kerajaan maka itu merupakan sebuah tanda kehancuran." "Sembunyikan dia dari keramaian dunia, jangan biarkan dunia tahu keberadaannya!" ___________________________...