Bab 30. Padang Rumput

1.3K 139 8
                                    

"Tidak mungkin! Tidak akan pernah ada saat dimana aku bergabung dengan kelompok yang sama denganmu!"

"Pendapatmu sama sekali tidak penting."

"Lihat bagaimana caramu berbicara, apakah itu yang seharusnya dikatakan seseorang yang baru saja mendapat pertolongan oranglain?"

"Bukan kau yang menolongku."

"Untuk ukuran pria yang tidak tahu berterima kasih sepertimu, kau cukup tidak tahu malu meminta untuk bergabung dalam kelompok ini."

Simon menatap Asher langsung. "Aku akan bergabung."

"Kau tidak bisa bergabung dengan kami!"

"Aku tidak memerlukan pendapatmu untuk mengambil keputusan." Simon menyapu Asher serta Liliana.

Jelas mengabaikan keberadaan Kyle.

"Haha! Lucu sekali, kau lihat Lily? Aku sudah melarangmu untuk mengobatinya terakhir kali. Lihatlah bagaimana dia berperilaku sekarang."

Liliana sedikit terkejut dengan respon penuh tentangan yang diberikan Kyle, melihat bagaimana pria itu tampak sangat membenci Simon.

"Ini hanyalah berjalan dalam kelompok yang sama, apa yang salah dengan itu Kyle?" Ia bertanya dengan heran.

"Tentu itu salah, jika menyangkut pria asing yang tidak kita ketahui asalnya ini." Kyle menjawab, matanya memicing menatap Simon penuh kebencian.

"Terlebih lagi apa yang berusaha kau lakukan dengan ikut bersama kami? Pergilah! Bantuan Lily padamu malam itu akan menjadi bantuan terakhir yang kau terima dari kami." Lanjut Kyle tajam.

"K-kyle.."

Liliana terkejut ketika mendengar setiap kalimat kasar dan kejam yang diutarakan Kyle, ia bisa melihat tatapan kebencian yang begitu kental dikedua bola matanya. Tampak seolah memiliki banyak keluhan dan dendam mendalam terhadap Simon.

Dan disisi lain, Simon juga tampak tidak membalas. Ataupun tersinggung dengan apa yang dikatakan Kyle.

Seolah menerima kebencian Kyle begitu saja.

Sementara itu Kyle, yang tampak masih setia menatap simon penuh permusuhan. Tidak bisa menghilangkan bayang bayang bagaimana pria itu membawa penyihir hitam yang berakhir membunuh Greta terakhir kali, ia masih menyimpan begitu banyak kebencian dan dendam yang tampaknya menumpuk menunggu untuk dibalaskan.

Dan kini melihat seseorang yang berkaitan langsung dengan pembunuh yang membunuh dermawannya, tentu Kyle merasakan perasaan kuat yang terasa seolah ingin membunuh Simon saat itu juga.

Dan untuk gadis itu, Liliana.

Jelas Liliana tidak mengetahui siapa Simon sebenarnya.

Karena ketika Liliana tiba dikawasan pertempuran saat itu, tubuh Simon telah menyatu terbaring bersama dengan mayat prajurit nya yang lain akibat serangan dari Phill.

Maka dari itu, saat melihat Liliana dengan murah hati mengobati seluruh luka pada tubuh Simon tanpa mengetahui siapa pria itu sebenarnya.

Kyle tentu tidak setuju dengan hal itu.

Namun ia juga tidak bisa mengatakan siapa Simon sebenarnya kepada Liliana, melihat juga Asher yang tampaknya tidak berniat memberitahu gadis itu sama sekali.

Pada akhirnya Kyle berusaha meredakan emosinya dan menghela nafas, beralih menatap Asher yang terdiam.

"Kapten, bagaimana menurutmu?"

Semua pasang mata yang berada ditempat itu menyorot kearah Asher secara bersamaan, pria yang sedari tadi terdiam itu memandang dengan mata dinginnya kearah Simon.

FIELD OF DAISIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang