~Happy Reading~
.
.
.Jieun menanggapi ancaman Taehyung kelewat santai, tatapan aktris itu bahkan tidak terlihat gentar lagi, persetan dengan tubuhnya yang masih gemetar akibat cacing di perutnya yang meronta-ronta meminta diberi makan.
Pekerjaannya sebagai seorang aktris memang patut diberi penghargaan, tidak salah lagi jika di rumahnya terdapat puluhan piala atas bakatnya itu. Bagaimana tidak, dalam sekejap Jieun langsung bisa mengubah ekspresi dan suasana hatinya. Kalau saja, lima menit yang lalu ia masih memikirkan bagaimana rasanya jika peluru itu menembus otaknya, sekarang Jieun tampak lebih tenang.
Wanita itu berdiri, meregangkan otot-otot tubuh yang terasa sangat kaku, lalu setelahnya ia mulai mendekati Taehyung yang masih duduk di posisi nyamannya.
Jieun berhenti tepat di samping Taehyung, lalu tanpa diduga, kaki jenjang yang dibalut gaun indah bewarna Lilac itu, dengan tidak sopannya menginjak paha Taehyung yang bersemayam di sofa.
Taehyung tampak tidak terkejut dengan hal itu, pemuda tampan Kim justru tersenyum sumringah di saat ia melihat betapa mulusnya kaki sang Aktris, sempat terlintas pikiran kurang ajar yang membayangkan betapa putihnya dan ingin merasakan bagaimana lembutnya pantat si wanita. Namun, lupakan pikiran kotor itu, wajah cantik Jieun jauh lebih bagus untuk dilihat ketimbang yang lain.
"Katakan padaku, siapa yang memerintahkan mu untuk membawa kepalaku sebagai suvenir, huh?" ucap Jieun pelan, namun nada bicaranya dingin dan menusuk. Jieun tak segan memainkan wajah tampan Taehyung yang memiliki rahang tegas itu, menyentuh setiap inci wajah si penculik dirinya. Berniat sedikit menggoda.
"Kau tidak akan bisa percaya jika ku beritahu, dan apakah aku mendapatkan keuntungan jika membocorkan informasi klienku?" balas Taehyung sambil memainkan lidah di mulutnya.
"Well, setidaknya pacarku Park Jimin bersedia memberimu apa saja agar membebaskan ku."
Detik itu juga, Kim Taehyung tertawa terbahak-bahak. Bak kesetanan. Memegang perut yang terasa keram akibat menertawakan kebodohan wanita yang ia kira selama ini adalah wanita paling cerdik.
"Kau yakin? Apakah kau tidak punya uang sendiri? Sehingga memakai uang pacar pura-pura mu itu, cih, menjijikkan!" Taehyung meludah tepat setelah kalimatnya berakhir.
"Berani sekali kau bicara begitu, 'pura-pura'? Jadi, kau lebih mengetahui hubungan antara aku dan Jimin, ketimbang kami semdiri? Hah, jangan membuat rumor, Tae. Jelas-jelas hubungan kami akan berlangsung ke tahap selanjutnya," sindir Jieun dengan memamerkan cincin yang memang melingkar di jari manisnya itu.
"Oh, kau tidak tahu? Maaf saja, pertunangan kami memang private, sengaja." Lantas Jieun menurunkan kakinya, mengambil langkah menjauhi Taehyung yang malah ber-smirk mendengar tuturan Jieun.
"Jikalau kau bisa selamat dalam kurun waktu dua belas jama lagi," tuturnya, mengingatkan.
Aktris tersohor itu mendekati rak-rak buku yang sedari tadi mencuri perhatiannya. Menelusuri semua buku itu dengan sekali sentuhan, lalu berhenti tepat di depan sebuah rak dengan buku-buku bersampul yang sudah sedikit usang itu.
"Kau ingat perkataan mu tadi? Tentang tahanan yang diberi kebebasan permintaan sebelum dieksekusi?" beo Jieun sambil mengeluarkan salah satu buku dengan sampul usang bewarna coklat, buku yang sudah sedikit rusak akibat dimakan rayap. Membukanya, dan melihat-lihat halaman yang sudah tidak bisa dibaca akibat terlalu rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Target ✅
RomansaSiapa yang mengira jika masa lalu benar-benar memiliki andil yang besar terhadap masa depan? Lee Jieun si aktris terkemuka tak bisa menebak jika dirinya diculik saat pesta perayaan ulangtahunnya yang ke-30 di villa miliknya sendiri. Sebuah pengkhi...