Luangkan waktu untuk menekan bintang, follow, dan komen!
💞Selamat membaca💞
Sebatang rokok ia keluarkan dari kotaknya. Mengapit rokok itu di antara bibir, lantas menghidupkan korek.
Asap mulai mengepul di sekitar tatkal laki-laki itu menghembuskannya keluar. Matanya yang tajam menatap ke depan, disinari oleh cahaya bulan purnama yang remang-remang akibat tertutup oleh pepohonan. Matanya seperti sebuah silet yang siap melukai siapapun hanya dengan tatapan itu.
"Kau lihat rumah itu?" Taehyung menunjuk dengan dagunya, sebuah rumah di tengah danau yang sudah hangus terbakar. "Para brengsek itu membakarnya. Sialan, rasanya ingin membakar tangan keparat mereka yang sangat berani mengusik tempatku."
Rasanya sudah sangat lama Taehyung tidak mendatangi tempat ini, hutan yang semula menjadi teman akrab pemuda itu, terasa sedikit asing sebab lebih menyeramkan dari dulu. Hutan ini tumbuh dengan cepat.
Taehyung tertawa menyeringai, lantas menatap kepada seorang pria yang telah diikat di sebuah pohon. Wajahnya penuh darah dan memar, tubuhnya sangat kotor, kaos putihnya dipenuhi oleh tanah, bahkan kesadaran pria itu sudah hampir mencapai batas. Pemuda itu mati-matian menahan matanya yang ingin menutup.
Kondisinya sungguh sangat mengenaskan.
Taehyung tersenyum lebar melihat pemuda itu, ia pun mendekatkan wajahnya pada sang target, lantas membisikkan sesuatu di telinganya.
"Cepatlah memohon agar kau dilepaskan. Ayolah, aku ingin mendengarnya."
Pembunuh dengan kode nama THV12 tersebut menyumpalkan paksa rokok bekasnya ke mulut korbannya. Lantas menepuk-nepuk kepala si pria, seakan seorang ayah yang sedang merasa bangga terhadap anaknya.
"Bicaralah, brengsek. Kau tidak penasaran kenapa kondisimu mendadak seperti ini?" Revolvernya ia keluarkan, lantas memain-mainkkannya di tubuh sang pemuda.
Tawa menggelegar memecahi kesunyian hutan, dahi Taehyung mengernyit saat melihat reaksi pemuda sekarat di depannya ini yang tidak bisa ditebak.
Dalam kondisi antara hidup dan mati, pria itu bagaikan psikopat yang sedang menikmati pertunjukan.
"Berhentilah, Kim Taehyung," ucapnya, yang tak berhenti tertawa, seperti ada hal konyol yang membuatnya kegirangan.
Taehyung menarik senyum simpul, pemuda itu mengetahui indentitasnya. "Astaga, ternyata aku melupakan topengku. Tapi aku rasa, topeng itu sudah tidak berguna untuk menutupi wajah tampanku ini." Lantas laki-laki bermarga Kim tersebut mulai duduk bersila di hadapan pria tu.
"Ayo, aku ingin mendengar ceritamu. Apa kau fansku? Bagaimana bisa kau tahu namaku?"
Pemuda sekarat itu lagi-lagi tertawa, "kau tidak akan percaya. Aku mengetahui semua informasi tentangmu, Pak CEO." Pemuda itu sedikit terbatuk, yang membuat ia memuntahkan sedikit darah, dan mengenai wajah tampan Taehyung. Dengan wajah yang datar, Taehyung mengusap wajahnya. Menghapus carian menjijikkan itu dari sana.
"Aku juga tahu latar belakangmu. Ternyata kau pemuda yang luar biasa, karirmu bagus, memiliki ketampanan di atas rata-rata, keluarga yang lengkap." Pemuda itu menjeda ucapannya, ekspresinya dibuat seperti sedang berpikir keras. "Ah iya, sayangnya, kisah percintanmu tak semulus wajahmu. Ckck, menyedihkan sekali." Untuk kedua kalinya tawa menggelegar memecah keheningan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Target ✅
Lãng mạnSiapa yang mengira jika masa lalu benar-benar memiliki andil yang besar terhadap masa depan? Lee Jieun si aktris terkemuka tak bisa menebak jika dirinya diculik saat pesta perayaan ulangtahunnya yang ke-30 di villa miliknya sendiri. Sebuah pengkhi...