Part 36

69 18 2
                                    



Selamat membaca

Kala membuka matanya, wanita yang memiliki nama lengkap Kim Hera tersebut terbelalak bukan main, matanya melotot tajam sembari memberontak, tubuhnya sedang terikat di atas kursi, mulutnya dibekap oleh lakban yang membuatnya tak bisa bicara.

Hera menatap sekeliling, di sampingnya terduduk lemah, seorang pria yang sangat ia kenali. Jimin dengan kondisi yang juga terikat tali, sedang menutup matanya, Hera menduga pria itu sedang pingsan.

Wanita itu berusaha membangunkan, tetapi ada jarak diantara mereka sekitar satu kilometer, yang membuat Hera kesusahan.

Mereka sedang berada entah di mana, ruangan bewarna putih, ada beberapa bercak hitam di atapnya, seperti habis terbakar, dengan ventilasi dari kaca yang sudah retak, juga debu yang bertebaran dimana-mana. Ruangan ini terlihat tidak layak pakai, mungkin ini adalah gedung terbengkalai yang sudah lama ditinggalkan, atau tempat lainnya.

Hera bingung sekaligus takut, tak tahu mengapa ia bisa sampai ke sini, sudah pasti dirinya diculik oleh seseorang.

Model itu bersusah payah melepaskan tali yang mengikat tangannya. Terlalu kencang. Sehingga membuat pergelangan tangan wanita itu terasa perih, mungkin saja sudah tergores akibat tali yang permukaannya tajam itu. Wanita Kim tersebut menangis tak kuat.

Suara tangisan tertahan dari Hera berhasil membangunkan Park Jimin.

Aktor muda itu bereaksi sama seperti Hera sebelumnya. Kaget dan tak percaya, apa yang terjadi pada dirinya.

Jimin memberontak, berusaha melepaskan diri. Pergerakan yang ia lakukan dengan tak santai membuat laki-laki itu terjerembab di lantai dan terhimpit oleh kursinya yang terikat bersama dirinya.

Pria tampan itu berteriak, yang sialnya tak berarti apa-apa. Tak akan ada yang menolong, sebab entah dimana sekarang ia berada. Sedangkan Hera, hanya bisa menangis dan tak berontak sebab tubuhnya yang masih lemah.

Bunyi pintu lama yang berderit saat dibuka, menarik atensi keduanya.

Seorang pemuda dengan topeng kelincinya yang menyeramkan berdiri di muka lawang. Hera tersentak diam, kala pria bertopeng itu memasuki ruangan.

Mendekati Jimin, dan membantunya untuk duduk seperti sebelumnya. Mata pemuda itu membulat saat menatap pada orang yang menolongnya itu, ia tahu siapa orang ini.

THV12.

Suara pintu yang dibuka kembali terdengar, Lee Jieun dengan high heels dan dress hitamnya berjalan dengan angkuh memasuki ruangan, wajahnya yang datar dengan polesan lipstik merah yang membuat auranya menjadi mengintimidasi.


Diikuti oleh tiga orang lagi yang berbaris dibelakang Jieun bak seorang bodyguard yang mengikuti bosnya.

Jungkook, Yoongi, Jihyun, Jieun, THV12, berdiri sejajar. Pakaian mereka senada, serba gelap, wajahnya dibuat garang. Intimidasi begitu kuat hanya dari tatapan Jieun yang menatap lekat pada Jimin.

Aktor tampan itu hanya bisa menengguk ludahnya dengan sangat susah, sedangkan Hera mulai berontak lagi.

Satu tatapan tajam dialihkan kepada sang model, membuat wanita itu semakin kuat, menghentakan kursinya ke lantai, membuat kepulan debu muncul di sekitarnya.

The Target ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang