Part 29

88 22 4
                                    

Gimana puasanya, lancar gak?

Sejauh ini, masih full, atau udah bolong nih?

Semangat ya, buat Jwilers yang menjalankan puasanya!

Semoga update-an dari cerita-ceritaku bisa menghibur kalian. 💞

Dan jangan lupa buat voment.

~Selamat membaca~

Pagi-pagi sekali, ponsel milik Taehyung berdering kencang di ruangan kerjanya. CEO muda yang tengah sibuk membaca beberapa dokumen dan sibuk menandatangani kertas-kertas itu dibuat terkejut oleh suara benda persegi tersebut, dengan cepat Taehyung mengangkat panggilan dari kakaknya itu, Kim Seokjin.

"Ini gawat!" kata Seokjin dari seberang.

Taehyung yang tak mengerti apapun lantas mengernyitkan keningnya. "Kenapa, Hyung?" ucapnya.

"Bersiap-siaplah, Tae. Kita akan menemui bibi Jihyun. Aku tidak akan menjemputmu, kau mengemudi sendiri, dan kita bertemu di sana saja, agar lebih cepat." Terdengar suara rusuh dari sana. Entah apa yang dilakukan pemuda tampan itu.

"Tunggu, ada apa ini? Aku tidak mengerti, jelaskan dahulu kenapa kita harus menemui bibi?" Taehyung jelas semakin dibuat bingung.

"Ya! Kau tidak baca email yang dikirimkan mereka? Bibi Jihyun memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan!" jelas Seokjin. Hal ini membuat Taehyung terkejut bukan main, matanya membulat sempurna. Pemuda Kim ini terdiam beberapa saat, ia tidak tahu alasan mengapa Jihyun memutuskan kontrak mereka setelah sekian lama bekerja sama.

Tentunya ini bukan kabar baik, restoran milik mereka itu terkenal dan banyak cabangnya, tentunya memiliki power dan impact yang kuat. Sedangkan perusahaan keluarga Kim yang bergerak di bidang furniture, seperti alat masak dan peralatan rumah lainnya. Dan restoran itu selain memiliki saham juga sekaligus mempromosikan produk perusahaan keluarga Kim dengan memakai furniture mereka di semua cabang restoran.

Perusahaan Taehyung bergantung dengan kerja sama mereka, meskipun perusahaan mereka sudah banyak cabang juga, bahkan sudah masuk pasar Amerika yang diurus oleh orangtuanya. Akan tetapi, jika Jihyun memutus kontrak, maka sudah dipastikan akan terjadi penurunan pembelian. Ditambah publik tahu, jika Lee's Resto itu adalah milik orangtuanya Lee Jieun. Tak jarang fans Jieun membeli furniture di perusahaan Taehyung, adalah demi Jieun itu.

Jika penurunan pembelian terjadi, tentunya perusahaan mengalami kerugian besar. Dan keluarga Kim tidak mau mengalami ini.

"Ibu dan ayah akan pulang besok, kita harus bisa membujuk bibi hari ini. Bergegas, Taehyung!" Seokjin baru saja ingin menutup telponnya, namun dihentikan oleh adiknya.

"Tunggu, Hyung. Biar aku saja yang menemui Bibi Jihyun, kau urus yang lain." Setelah terdiam beberapa saat, Taehyung memutuskan untuk melakukan ini dengan caranya.

Seokjin terdengar tidak percaya, "jangan main-main, ini bukan tentang perusahaan saja, tapi juga nama baik!"

"Kau percaya saja padaku, aku akan mengurusnya sebaik mungkin. Bibi Jihyun akan membatalkan keputusannya secepat mungkin." Taehyung berkata mantap.

The Target ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang