Part 6

154 30 9
                                    

~Happy Reading~

Tungkai jenjang milik si cantik Jieun harus dipaksa berjalan lebih cepat, tergesa-gesa. Saat ini dirinya tengah ditarik dan dibawa oleh Taehyung entah akan ke mana. Hal ini karena dari pagi tadi, Jieun mengabaikan lelaki tersebut dan bersikap cuek, bahkan ketus.

Taehyung yang sejak kemarin menunggu momen bicara dengan Jieun, sontak merasa kesal karena diabaikan. Beruntung, situasi sedang berada di pihaknya, setelah seharian tidak diladeni Jieun saat ia berbicara, juga tidak ada kesempatan karena terhalang jam pembelajaran.

Akhirnya, sebelum jam pulang berakhir, kelas mereka kedapatan jam kosong, karena para guru sedang mengadakan rapat untuk ujian akhir para siswa. Kesempatan ini, tidak Taehyung sia-siakan. Pemuda bertubuh jangkung itu tanpa basa-basi ataupun persetujuan, langsung menarik Jieun keluar kelas, persetan dengan gadis itu yang berusaha melepas cengkraman yang kelewat kuat dari Taehyung.

Jieun memberontak pun percuma, tenaga Taehyung jauh lebih kuat. Sehingga Jieun terpaksa mengikuti alur dari pemuda yang berjalan di depannya itu.

Mereka berhenti di depan sebuah gudang, di pojokan bangunan. Tempat yang bagus untuk bicara tanpa takut ketahuan, karena sangat jarang siswa ataupun siswi berada di sana, gudang ini juga sudah lama tidak pernah di buka. Entah apa isinya. Lupakanlah soal itu. Kembali kepada Jieun yang kini nyaris tak bisa bernafas karena Taehyung tiba-tiba memojokkannya ke dinding, dengan kedua tangannya yang menempel di tembok, mata kecil Jieun melotot kaget, jantungnya berdetak lebih kencang. Jieun sangat gugup dengan posisi seperti ini, namun gadis itu berusaha bersikap normal, dan kembali mempertahankan ekspresi datarnya.

"Apa yang mau kau bicarakan?" ketus Jieun, menghiraukan wajah tampan Taehyung yang menatapnya tajam, masih dengan posisi Jieun berada dalam kurungan Taehyung.

Laki-laki itu tak menjawab, justru malah semakin mendekatkan wajahnya, menyisakan sekitar lima senti saja, hidung mancung ke duanya nyaris bersentuhan. Jieun merasakan nafas Taehyung yang beraroma coffe, gadis itu menelan ludahnya, samar. Melupakan posisinya yang sedikit terancam, Jieun berusaha bersikap santai dan seakan menantang Taehyung dengan mengangkat sedikit kepalanya, dan menatap balik ke manik indah milik pemuda itu.

Tidak tahan melihat kecantikan gadisnya, Taehyung justru mundur, melepaskan kurungan yan ia buat untuk Jieun, memaki dirinya yang sempat hampir lepas kendali, nyaris saja ia menciumi Jieun tadi. Sekarang, Taehyung merasa seperti ada yang tidak beres tepat di bawah perutnya.

Tidak, tidak. Bukan ini yang mau Taehyung lakukan, ia harus membicarakan sesuatu yang lebih penting.

"Ada apa denganmu, Ji? Kau tidak apa-apa, kan? Kau tidak sakit?" Bukannya langsung menuntut penjelasan, yang keluar dari mulut Taehyung justru pertanyaan khawatir yang bersemayam dipikirannya. Jelas Taehyung tau jawabannya, Jieun baik-baik saja. Tetapi pemuda itu seperti ingin memastikan.

"Peduli apa kau?" Jawaban yang tak pernah Taehyung sangka akan keluar dari mulut mungil gadis bernama Lee Jieun itu. Sontak, hati Taehyung berdesir kaget, Jieun masih ketus dengannya. Berpikir apa ada yang salah dengan sikapnya sendiri, Taehyung bahkan lupa, jika seharusnya Taehyung yang bersikap ketus, posisi mereka tertukar, Jieun yang harusnya minta maaf karena mengingkari janjinya kemarin dan sama sekali tidak berniat memberitahu Taehyung apapun. Tetapi mengapa sekarang, malah Taehyung yang merasa bersalah?

"Ji, ada masalah apa? Apa aku melakukan kesalahan? Katakan padaku, Ji," bujuk Taehyung, masih bersikap lembut meskipun ekspresi masam Jieun mengganggu pemandangannya. Sangat tidak enak di pandang.

The Target ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang