Ini part panjang banget, ayo jangan lupa divote!
Happy reading Jwilers!
Seorang pria tampan dan tinggi yang menggunakan kacamata itu terlihat gelisah sembari fokus pada ponselnya.
Pria bermarga Kim tersebut sedang berada di depan gedung sauna--tempat artisnya berada kemarin--baru selesai memarahi dan mengancam manajer serta pekerja yang tidak becus itu.
Pasalnya, pemuda yang berprofesi sebagai manajer itu baru dikabarkan oleh pihak sauna tentang hilangnya sang aktor tadi malam, sehingga pagi-pagi sekali Namjoon langsung meminta penjelasan yang jelas, bahkan mengecek CCTV, namun tak menemukan apapun.
Namjoon begitu marah, artisnya hilang di tempat sauna? Konyol sekali! Sehingga mengancam pihak sauna untuk dilaporkan kepada kepolisian, jika dalam 24 jam ke depan, Jimin tak kunjung ditemukan.
"Ya! Lacak ponsel Jimin sekarang juga!" bentak Namjoon kala panggilannya tersambung dengan orang suruhannya.
Pemuda itu berdecak kesal, berdiri sembari memegang dahinya. "Shibal!" maki Namjoon.
.
.
.Tiga mobil Van hitam melaju dengan kecepatan tinggi membelah hutan lebat.
Namjoon sebagai pemimpin yang berada di mobil pertama memberi kode untuk berhenti pada sang supir, kala titik koordinat dari ponsel Jimin sudah dekat.
"Belok kiri, ikuti jalan kecil itu," perintahnya sembari menunjuk pada jalan yang muat hanya untuk satu mobil lewati saja.
Dengan perasaan yang sudah tak enak, Namjoon yakin sekali jika artisnya itu sedang tidak baik-baik saja. Ada sesuatu buruk yang terjadi padanya.
Untuk kedua kalinya, Namjoon menyuruh berhenti. Pasalnya titik koordinat Jimin tiba-tiba berubah.
Namjoon keluar dari mobil, diikuti oleh anak buahnya yang ada di mobil belakangnya. Dua orang itu--sang supir dari masing-masing mobil--menghampiri Namjoon.
"Ada yang aneh, tiba-tiba ponselnya tak bisa dilacak setelah titik koordinatnya berubah," kesal Namjoon, manajer itu mengusap wajahnya dengan tangannya. Lantas, ia berniat masuk kembali ke mobil, dan berniat untuk pergi.
Namun, secara tak terduga, matanya menangkap suatu bangunan yang berada di ujung jalan. Otaknya secara tiba-tiba mengingat tempat ini, saat sebelumnya ia merasa buntu. Pemuda itu ternyata pernah ke sini, beberapa bulan yang lalu.
Mata Namjoon membulat, ke-khawatirannya benar-benar terjadi.
Namjoon kembali keluar, kali ini dengan tegas memerintahkan seluruh anak buahnya yang sebanyak 15 orang itu, untuk keluar dari mobil masing-masing.
Orang-orang dengan baju serba hitam mereka berbaris rapi, tatkala Namjoon berbicara dengan serius.
"Persiapkan senjata kalian, kita sedang menghadapi pembunuh bayaran, skill menembaknya sudah pasti di atas rata-rata. Apapun yang terjadi, Jimin harus selamat tanpa luka apapun! Bahkan jika mengorbankan nyawa kalian!" bentaknya.
Sesaat setelah itu, tiga mobil itu kembali melaju.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Target ✅
RomanceSiapa yang mengira jika masa lalu benar-benar memiliki andil yang besar terhadap masa depan? Lee Jieun si aktris terkemuka tak bisa menebak jika dirinya diculik saat pesta perayaan ulangtahunnya yang ke-30 di villa miliknya sendiri. Sebuah pengkhi...