Part 25

100 24 8
                                    

~Selamat membaca~

Kim Taehyung melangkahkan kakinya dengan mantap menuju kamar apartemennya, yang sekarang ditinggali oleh Jieun.

Pemuda itu membuka pintu kamar dengan perlahan, hal yang pertama Taehyung dapatkan oleh indra penglihatannya adalah kegelapan.

Taehyung menghidupi saklar lampu yang tak jauh dari pintu, lantas berjalan masuk menuju ranjang king size miliknya.

Sebuah selimut tebal bewarna putih terlihat sedang menutupi sesuatu di bawahnya. Taehyung dengan pelan menyingkap selimut tersebut, lantas mendapati Jieun yang sedang memakai earphone.

Pemuda Kim itu memeriksa kening Jieun dengan punggung tangannya, mencoba merasakan suhu tubuh Jieun yang ternyata normal. Namun hal ini, justru membangunkan aktris tersebut.

Jieun duduk dengan tergesa. Pergerakan Jieun yang membuat Taehyung sama terkejutnya. Mendapati pemuda yang ia kenal duduk di ujung sofa, membuat Jieun bernafas lega. Ia sempat terlelap dan berpikir jika apartemen ini dimasuki orang jahat, sehingga membuatnya terbangun dengan tidak biasa.

Dengan sedikit kaku, Taehyung menarik senyum dan melambaikan tangan pelan. "Annyeong," sapanya.

Tak menanggapi, Jieun kembali menarik selimut dan menenggelamkan tubuhnya.

"

Kau mengabaikanku, Ji?" Taehyung cemberut, yang tentu tak dilihat oleh wanita itu.

"Pergilah," usirnya.

Taehyung mengernyitkan dahi, suara Jieun terdengar serak. Lantas, CEO itu lagi-lagi menarik selimut yang menutupi tubuh si aktris.

"Ji, tatap aku. Kau sakit?" tanyanya cemas. Tetapi Jieun tak mendengarkan, membuat Taehyung harus menarik tangan wanita bermarga Lee itu agar duduk kembali.

Dengan malas, Jieun menuruti.

Ia menghindari tatapan lekat dari Taehyung.

"Kau menangis?" Kalimat pertama yang Taehyung lontarkan kala melihat mata Jieun yang membengkak, juga hidungnya yang bsaat menarik nafas sedikit kesusahan, sebab tersumbat.

Hal ini malah membuat Jieun mendorong pria itu, dan mengusirnya dari sana.

Taehyung tentu tidak semudah itu diusir, tubuhnya yang lebih besar membuat Jieun kesulitan mendorong pemuda tersebut.

"Katakan padaku, siapa yang menyakitimu?" Taehyung duduk semakin dekat, sehingga wajah keduanya hanya menyisakan dua jengkal saja.

Mata Jieun kembali dibuat berair. Mati-matian ia tahan agar tak menangis dihadapan pemuda ini.

Tapi, Jieun tak sanggup. Kehadiran Taehyung malah membuat kesedihannya menjadi-jadi. Wanita itu kembali terisak.

Taehyung dibuat cemas, tanpa ragu ia meraih tubuh kecil Jieun untuk ia tenggelamkan dalam dekapannya.

Pemuda tampan tersebut lantas memeluk erat wanita kesayangannya ini, membiarkan Jieun menumpahkan segala kesedihannya. Persetan jika kaos putihnya ini basah. Ia tidak peduli.

Tangan Taehyung menepuk pundak Jieun perlahan, sekaligus mengelus-elus kepalanya. Ia tidak berkata apa-apa lagi, menunggu Jieun selesai dengan tangisnya.

Taehyung jadi teringat perkataan Jungkook tempo hari. Sejak Jieun keluar di hari weekend, bukannya bahagia, Jieun justru terlihat sedih dan tak bersemangat saat pulang dari luar.

The Target ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang