Ayok divote & komen
|Selamat membaca|
"Hyung, Jieun Noona berusaha kabur."
Sebuah panggilan dari Jungkook yang menyatakan tentang keadaan Jieun pagi ini, membuat Kim Taehyung cemas seketika.
Seharusnya, weekend adalah hari yang bagus untuk menikmati waktu dan beristirahat sebelum kembali bekerja. Namun, tidak kali ini. Taehyung yang masih berbaring di tempat tidurnya kala Jungkook menelpon, dibuat tergesa-gesa beranjak dari ranjang empuknya untuk menemui Jieun yang berada di apartemen.
Bahkan Taehyung tak sempat mandi, dan hanya mencuci wajahnya agar lebih segar. Dengan kaos hitam lengan pendek, dan juga celana boxer sebatas lutut dengan warna yang senada. Pria tampan itu bergegas menuju garasi mobilnya--di rumah utama--dan tancap gas secepat kilat menuju apartemennya.
"Apa yang terjadi?"
Panggilan itu masih tersambung, Taehyung meletakkan ponselnya di dashboard mobil seraya mengemudi dengan kecepatan tinggi.
"Aku menduga dia mengetahui jika Hera adalah adikmu, pagi tadi saat aku datang, ketika aku baru saja ingin membuka pintunya, namun Jieun Noona lebih dahulu. Dia membawa sebuah koper dan sudah bersiap-siap. Aku terkejut bukan main, untungnya bisa mendorong Noona masuk kembali."
Taehyung berdecak kesal, "sialan, Jieun pasti merasa dibohongi," katanya seraya mengusap wajah tampannya itu.
"Aku tidak tahu harus berbuat apa, dia tak mau mendengar penjelasanku. Jadi, dengan terpaksa aku mengurungnya di apartemen. Aku mengganti pinnya."
"Bagus, aku yang akan menjelaskannya. Berapa pinnya?"
"2408."
Kecepatan mobil yang Taehyung kendarai semakin kencang. Membelah jalanan kota Seoul yang padat. Menyalip beberapa mobil yang menghalangi laju mobilnya. Taehyung sudah seperti balapan liar di jalanan.
"Kau di mana sekarang?" tanya Taehyung.
"Menjemput mereka."
****
Taehyung memarkirkan mobilnya dengan tidak sabaran, kemudian laki-laki itu berlari menuju lift yang membawanya pada lantai unit apartemennya yang berada di lantai lima belas.
Sesampainya di depan pintu, Taehyung terdiam beberapa saat dan menghirup juga menghembuskan nafasnya beberapa kali, mempersiapkan diri akan reaksi Jieun di dalam sana.
Tepat saat Taehyung membuka pintunya, ia mendapati Jieun yang sedang terbaring di sofa dengan kopernya yang tergeletak di lantai.
Taehyung mendekati, bunyi derap langkah kakinya berhasil membangunkan Jieun dan membuat gadis itu langsung bangkit dari rebahannya.
Sekali lagi, pria itu mendapati wajah sembab dan mata bengkak sang aktris yang membuat hati Taehyung teriris melihatnya.
Wajah Jieun ditekuk, terlihat menahan emosi yang hampir meledak. Rasanya, wanita itu sudah tak punya tenaga untuk marah dan mengamuk.
Ia lelah, batin dan fisiknya benar-benar dimainkan saat ini. Perasaannya terlukai. Bingung, kesal, marah, sedih, semua emosi dicampur aduk. Membuat tetesan air asin itu mengalir kembali.
Taehyung duduk di samping Jieun, ia belum berbicara apapun, dan hanya memandangi wanita itu yang tak Sudi menatap wajah si pemuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Target ✅
RomanceSiapa yang mengira jika masa lalu benar-benar memiliki andil yang besar terhadap masa depan? Lee Jieun si aktris terkemuka tak bisa menebak jika dirinya diculik saat pesta perayaan ulangtahunnya yang ke-30 di villa miliknya sendiri. Sebuah pengkhi...