Forty Six [END]

994 68 4
                                    

END GUYS!!!!!




AND GET READY FOR SEQUEL!!!👀

THE MAIN CHARACTERS OF THE SEQUEL WILL BE APPEAR HERE👀 CAN YOU GUESS WHO THEY ARE?
















Recommended Song :
Justin Bieber — Nothing Like Us























Inilah hari yang ditunggu-tunggu, sidang. Semua pihak yang terlibat sudah diinterogasi dan semua bukti juga sudah terkumpul. Banyak saksi yang berdatangan termasuk keluarga Kinal dan anak Royal Kids. Chiara lega karena anak Royal Kids bersedia menjadi saksi. Ada Jeandra juga. Dan ditengah, Juanda duduk disana dengan kondisi tangan diborgol. Chiara memasuki ruangan dan bertatapan dengan Juanda. Tatapan sengit dan penuh permusuhan. Chiara masuk bersama Yui dan duduk di barisan. Ia sendiri belum menjenguk Jemian dan akan ke rumah sakit setelah sidang ini.

"Thanks," ucap Chiara ke anak Royal Kids. Him yang mukanya tampak tertekan mencoba tersenyum.

"Gue berubah pikiran setelah tahu kondisi Jemian. Kita harus bicara apapun keadaannya. Cukup Gita dan Jemian yang jadi korban." Him menepuk pundak Chiara. Saling melempar senyum.

"Lo cewek yang kuat, Chia." Nita tersenyum haru. Lalu mereka berdua berpelukan.

"Gue bisa kuat karena kalian juga," jawab Chiara.

"It's over, Chia. Lo yang menang. Semua penderitaan lo akan berakhir sebentar lagi. Mari buka lembaran baru dengan penuh sukacita, dengan Jemian juga." Juno ikut menepuk pundak Chiara lembut. Kelima remaja itu saling mengutkan dan berpegangan tangan.

"Kita semua minta maaf karena gak nolongin kakak lo. Maaf sekali lagi," sahut Him mewakili semuanya. Ia menunduk dan merasa menyesal.

"Gue maafin kalian, kok."

Chiara mengedarkan pandangannya dan tak sengaja bertatapan dengan Kinal. Cewek itu juga menatapnya dan tatapannya beda. Seperti memendam kesedihan dan kesalahan yang mendalam. Entah kenapa melihat Kinal, matanya jadi memanas. Memori kebersamaannya dengan Kinal langsung terputar bagai film. Saat ia dan Kinal bekerja bersama, bercanda tawa di sekolah, dan masih banyak lagi. Chiara akui, Kinal adalah teman pertama yang ia punya. Ia dan Kinal sedekat itu dulu tapi sekarang seperti ada jarak yang menjadi penghalang.

"Kinal, ya?" Nita menyadari sesuatu dan kembali tersenyum ke Chiara. "Lo masih jaga jarak sama dia?"

"Gue butuh waktu." Chiara mengalihkan pandangannya begitu saja. Menatap Kinal terlalu lama ia takut semakin sesak.

"It's okay, take your time. Gak mudah menerima semua ini. Terlebih Kinal temen dekat lo."

"Kalau bisa memutar waktu, gue lebih milih gak mau kenal dengan siapapun." Chiara tersenyum tipis dan pergi darisana menghampiri Yui yang sudah duduk lebih dulu. Yui langsung menggenggam tangannya erat.

"Gugup?"

"Ya, sedikit."

"Selesai. Kamu tidak perlu berkorban lagi untuk siapapun." Yui mengelus rambut anaknya sayang.

"Jemian akan siuman, kan?"

"Mama yakin Jemian akan sadar. Dia sudah berjanji akan melindungimu. Mama percaya padanya."

"Kalau dia bohong gimana?"

"Naomi, dengerin Mama." Yui menangkup wajah Chiara dan menatapnya lekat. "Jemian akan bangun dan menemuimu lagi. Dia tidak mungkin meninggalkanmu."

Fake Lover [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang