Eleven

14K 818 69
                                    


F A K E   L O V E R

Recommended Song :IVE — Eleven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Recommended Song :
IVE — Eleven



Hai, aku kembali💚 semoga kalian semakin pusing wkwk🤣🤣😆

Oh ya, siapa gak sabar sama Winter Album nya Dreamies? Angkat tangan cung🖐️





***********







Sepanjang koridor, Chiara terus menjadi pusat perhatian. Huh, berita itu rupanya sudah tersebar luas. Bahkan ia melihat wajahnya sendiri di layar besar yang ada di puncak gedung. Berita kencannya dengan Jemian masih menjadi trending topic padahal sudah lewat beberapa hari. Ia seperti buronan karena selalu ditanyain oleh orang-orang yang berpapasan dengannya.

Oh ya, apakah Haruna sudah tahu?

"Bunda marah gak, ya? Kok dia diam saja? Atau malah gak tau?" monolog Chiara. Haruna tergolong jarang menonton TV jadi mungkin tidak tahu. Tapi bisa saja kan ada yang tetangga yang memberitahunya. Teman kerjanya juga. Mustahil Haruna tidak mendengar berita itu yang trending beberapa hari.

"Mikirin apa?" Kinal datang sambil menepuk pundaknya.

"Bunda. Kira-kira dia tau gak ya soal berita itu? Dia diam saja soalnya."

Kinal juga ikut berpikir. "Gak tau kali. Dia pernah nanya ke lo gak soal Jemian?"

Chiara menggeleng pelan. "Enggak."

"Nah, berarti dia emang gak tau."

Entah kenapa Chiara jadi resah. "Enaknya gue harus bilang apa gak? Kalau Bunda tahu dari orang lain, yang ada dia makin ngamuk."

"Lebih baik lo jujur, deh. Bilang aja kalau Jemian temen sekolah lo. Kalian saling jatuh cinta terus pacaran. Masalah pacar sewaan sama uang 100 juta itu jangan," saran Kinal. Ia menggandeng tangan Chiara memasuki kantin yang sudah ramai. Chiara sempat melewati meja anak Royal Kids. Ada Jemian disana.

Entah hanya perasaannya atau tidak, ia melihat sekilas kalau Kinal dan Jemian saling bertukar pandang.

"Iya, deh. Nanti gue coba. Sekalian minta maaf." Chiara menyerahkan nampannya ke koki sekolah. Ia diberi makanan VIP lagi. Ia berniat menunggu Kinal tapi cewek itu menyuruhnya untuk pergi duluan.

"Lo duluan aja. Cariin tempat juga."

Chiara mengangguk saja meski ia merasa aneh. Ia juga tidak tahu kenapa. Hanya saja ia merasa ada yang aneh dari Kinal. Tapi ia tidak tahu apa yang aneh dari sahabatnya itu. Mungkin karena ia belum mengenal Kinal lebih jauh? Belum ada setahun ia berteman dengan Kinal. Chiara juga tidak tahu rumahnya, orangtuanya, dan kehidupannya. Kinal rada tertutup. Tapi Chiara tidak mempermasalahkan itu. Kinal mungkin enggan menceritakan keluarganya karena privasi. Chiara tidak memaksa. Saat ia ingin berbalik, ia melihat sekilas Kinal bercengkerama dengan koki tadi.

Fake Lover [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang