F A K E L O V E RRecommended Song :
Stephanie Poetri — I Love You 3000**********
Sudah hari keempat Chiara dirawat, dan ia juga libur sekolah untuk sementara. Chiara begitu terpukul atas kematian Haruna. Ditambah lagi ingatannya yang telah kembali. Memori kelam itu membuat perasaannya semakin sesak. Ia merasa jadi pembawa sial bagi orang lain. Sekarang ia tahu kalau Haruna yang menyelamatkannya dari kecelakaan itu. Haruna juga yang merawatnya selama 10 tahun ini. Mengingat itu semua air mata Chiara kembali menetes. Sejak dulu memang hanya Haruna yang selalu ada. Disaat ia kesepian Haruna akan menghiburnya. Dan sekarang, Haruna juga yang merawatnya.
Tapi sekarang Haruna telah pergi, untuk selamanya.
"Bunda..."
Kepala Chiara tertunduk. Ia mencengkeram selimut kuat-kuat. Sesak sekali rasanya dan Chiara tidak sanggup. Harus berapa orang lagi yang harus berkorban untuknya? Pertama Rachel, Clarissa, lalu Haruna. Mereka semua meninggal karenanya. Chiara merasa ia tidak pantas untuk hidup. Dia pembunuh. Dia pembawa sial. Chiara meraih pisau buah di atas nakas dan mengarahkan pisau ke urat nadinya sendiri.
"Naomi!!"
Pisau itu langsung terhempas setelah menggores sedikit pergelangan tangan Chiara. Muncul luka sayatan tipis tapi mengeluarkan darah. Chiara mendongak dan memukul bahu orang itu karena menggagalkan rencananya yang ingin mati.
"Jangan halangi aku!! Aku mau mati!! Aku pembunuh!!"
"Sayang, tenanglah. Jangan seperti ini."
Jemian mencekal lengan Chiara yang terus memukulnya. Ia arahkan kedua tangan itu ke depan wajahnya lalu ia cium lama. Berhasil, Chiara berhenti memberontak. Tapi tangisannya semakin kencang. Ia sudah tidak peduli dengan luka di lengannya. Bagi Chiara, hatinya jauh lebih sakit.
"Aku tidak punya siapa-siapa lagi..."
"Kamu punya aku, sayang. Berhenti bilang kalau kamu sendirian. Ada aku disini."
Chiara terus menggeleng. Meski Jemian sudah berulangkali mengatakan kata sayang akhir-akhir ini, Chiara sulit percaya. "Hatimu selalu buat Kak Ara."
"Maaf kalau dulu aku tidak pernah menyadari keberadaanmu. Maaf juga kalau selama ini aku selalu membahas Ara didepanmu. Maaf untuk semuanya. Maafkan aku..."
Didekapnya tubuh Chiara erat. Ia sudah mendengar cerita lengkapnya. Kemarin, Chiara menceritakan semua yang ingat dengan didampingi dokter. Bagaimana Chiara yang tidak diperbolehkan keluar rumah, bertemu dengannya, dan penculikan itu. Jemian merasa sangat bersalah. Saat bercerita pun, kondisi mental Chiara juga tidak stabil dan terguncang. Beberapa kali ia harus ditenangkan, sampai harus diberi obat penenang. Dokter sebenarnya menyarankan agar Chiara bercerita jika dia sudah siap. Tapi dia bersikukuh ingin bercerita hari itu juga. Bahkan kemarin ada Jeandra juga. Ayahnya itu sempat menitikkan air mata melihat kondisi Chiara. Ditambah ceritanya yang sungguh pilu, Jeandra sampai izin keluar karena tidak kuat. Chiara juga menceritakan hidupnya saat bersama Haruna. Ia juga menceritakan cidera yang ia alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Lover [END]
Teen Fiction⚠️❌ DILARANG PLAGIAT ❌⚠️ [Lover Series #1] Karena keisengan sahabatnya Chiara harus jadi pacar sewaan seorang laki-laki bernama Jemian. Meski mendapat bayaran mahal, hidup Chiara berubah drastis. Chiara harus masuk ke kehidupan keluarga konglomerat...