Twenty Eight

8.1K 573 31
                                    


F A K E    L O V E R

Recommended Song :Taeyeon — All About You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Recommended Song :
Taeyeon — All About You



Chapter ini masih flashback dalam sudut pandang Chiara ya💚





**********




Mungkin ada hampir dua bulan Jemian selalu mampir ke rumahnya. Kadang Jemian dan Ara bermain didepan rumah atau tidak bermain di taman. Dan Chiara hanya bisa menatap dari jauh. Atau tidak hanya mengintip. Seperti kali ini, Chiara melihat lagi Jemian datang lagi. Langsung saja Chiara berteriak ke Ara yang sedang menonton TV.

"Kak, temenmu datang lagi."

Chiara tidak mengatakan kalau ia sudah bertemu Jemian dua kali. Dan mungkin juga Jemian tidak tahu kalau ia dan Ara saudara. Ia takut kalau ia jujur, nanti Ara mengadu ke Yui. Mungkin ia tidak bisa bertemu Jemian lagi. Biarlah ia cuma memandang dari jauh yang penting bisa melihatnya terus. Dan hanya Haruna yang tahu rahasianya ini.

"Oh, ya? Kalau begitu aku pergi dulu."

"Kak, boleh Naomi ikut?"

Langkah Ara langsung terhenti. "Jangan. Nanti Mama marah. Kamu sama Bibi Haruna saja."

Chiara menyentuh ujung baju Ara dengan sorot penuh permohonan. "Kali ini saja. Aku juga ingin bermain dengan Kak Ara di luar. Kak Ara sekarang jarang bermain denganku. Naomi kesepian dirumah.."

Ara mematung. Ia tidak bisa berkata-kata apapun melihat Chiara memohon padanya. "Kakak tahu tapi ini nasihat Mama. Kakak tidak mungkin melanggarnya."

"Ara, adikmu sampai memohon begitu dan kamu tidak mau mengajaknya?" Haruna datang dengan wajah datar. Tapi tatapannya begitu mengintimidasi. Ara sampai terkejut ditatap seperti itu.

"Ara sudah janji ke Mama untuk tidak membiarkan Naomi keluar rumah."

Haruna maju dan menarik tangan Chiara mundur. "Kamu ini Kakaknya! Tidak bisakah kamu mengerti Naomi sekali saja? Ajaklah dia keluar beberapa menit, apa itu hal yang sulit untuk dilakukan? Dia kesepian!!"

Chiara langsung menangis. Ara jadi merasa bersalah. "Ara tahu, Bi. Tapi Mama—"

"Kamu tidak pernah mengajaknya bermain, bukan? Kamu sekolah terus bermain dengan anak-anak luar sampai lupa dengan Naomi. Kakak macam apa kamu?"

Ara diam tidak bisa menjawab. Karena yang dikatakan Haruna itu benar.

"Maaf kalau aku—"

Fake Lover [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang