Twenty Three

10K 636 82
                                    


F A K E   L O V E R

Recommended Song :BTS — Fake Love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Recommended Song :
BTS — Fake Love



*************







10 Years Ago
Osaka, Japan | 20xx

Jemian mengerutkan keningnya melihat seorang anak kecil seusianya yang mengintip dibalik tirai jendela. Ia sebenarnya penasaran siapa dia tapi ragu untuk bertanya. Jemian menatap Ara yang terlihat tenang seperti biasanya. Tapi Jemian yakin kalau ada yang beda Ara. Dia jadi agak pendiam.

"Ara, kamu gak apa-apa?"

Mata Ara langsung mengerjap. Dia tersenyum tipis setelahnya. "Tidak. Aku lagi sedih," jawabnya jujur.

"Sedih kenapa?"

Ara tampak bimbang ingin bercerita. Ia malah bangkit dari duduknya dan berjalan keluar rumah. Jemian mengikutinya dari belakang dan sampailah mereka di sebuah taman yang sering mereka kunjungi. Mereka berdua duduk dibawah pohon rindang sambil menikmati pemandangan anak-anak seusia mereka yang sedang bermain.

"Aku belum cerita ke kamu. Banyak yang aku rahasiakan. Semua ini karena perintah Papa dan Mama." Ara menoleh ke Jemian sekilas lalu menatap lurus ke depan lagi. "Tapi aku akan jujur ke kamu. Karena kamu teman baik aku."

"Cerita saja. Aku akan jadi pendengar yang baik."

Senyuman lebar Ara muncul. Ia menghela nafas panjang dan mulai bercerita. "Sebenarnya, aku punya saudara kembar. Aku punya adik yang 7 menit lebih muda dari aku."

"Kamu punya saudara kembar?" Jemian jelas kaget. Setahunya Ara ini anak tunggal karena hanya Ara yang sering terlihat di rumah megah itu. Ia dan Ara masih satu komplek, hanya beda 5 rumah saja. Jemian sering berkunjung dan hanya ada Ara disana. Tidak ada anak kecil lain. Makanya ia kaget saat tahu Ara punya saudara kembar.

Ara mengangguk pelan. "Dia sifatnya beda sekali sama aku. Sejak kecil dia udah nakal, jahil, dan dia sering menang sendiri. Yah, sebagai seorang Kakak aku rela mengalah sama dia. Karena aku sayang padanya. Dia sangat cantik, kadang aku sempat iri sama kecantikannya. Dia pribadi yang terbuka sedangkan aku tidak."

"Tadi aku lihat ada anak kecil yang mengintip," jelas Jemian. Ara langsung tertawa.

"Iya, itu adikku. Dia sangat penasaran denganmu makanya dia mengintip." Ara masih tertawa kecil. Jemian bisa melihat dari tawanya kalau Ara sangat menyayangi sang adik.

"Sepertinya aku pernah bertemu dengannya." Jemian tidak yakin saja. Wajah anak kecil itu cukup familiar. Atau mungkin hanya sekedar mirip saja dengan orang lain.

Fake Lover [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang